Pembuatan Bawang Goreng Program Pokok Bidang Peningkatan Produksi
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Tabel 3.11 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Bawang Goreng
No. Nama Kegiatan
Lokasi Jumlah
Mahasiswa Waktu
Total
1 Menelaah
permasalahan Songan B
4 1 Jam
4 Jam 2
Penyusunan program kerja
Posko KKN
4 2 Jam
8 Jam 3
Sosialisasi Perencanaan kerja
Posko KKN
4 2 Jam
8 Jam 4
Implementasi Perencanaan kerja
Songan B 4
1 Jam 4 Jam
5 Pembuatan
bawang goreng
di Desa
Songan B Posko
KKN 4
4 Jam 16 Jam
Total
C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat desa songan B salah satunya di Wantilan Desa Pura Hulundanu, Desa Songan B. Adapun pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN Desa Songan B, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Songan B.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan membicarakan permasalahan program, penyusunan program kerja, sosialisasi perencanaan kerja, implementasi
perencanaan kerja dan pembuatan bawang goreng. Kegiatan selain pembuatan bawang goreng dilaksanakaan di posko KKN Songan B dan jangka waktunya 1
hingga 2 jam setiap kegiatannya serta dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang peningkatan produksi. Kegiatan selanjutnya yaitu pembuatan bawang goreng di
Desa Songan B yang dilakukan oleh seluruh mahasiwa KKN Songan B yang berjumlah 17 orang dalam jangka waktu 4 jam dimulai dari jam 13.30
–17.30 WITA. Proses pembuatan bawang goreng dimulai dengan mengupas bawang merah
lalu dicuci terlebih dahulu kemudian di iris tipis – tipis agar mendapatkan tekstur
bawang goreng yang pas lalu di goreng di minyak yang telah panas hingga kering. Setelah itu bawang goreng di kemas di plastik khusus. Plastiknya bebas bisa
digunakan plastik kg atau jenis lainnya. Bawang goreng telah dikemas kemudian diberikan kepada masyarakat Desa Songan B. Pembuatan bawang goreng ini juga
sebagai contoh agar bisa diterapkan oleh masyarakat dalam membuka usaha kecil.
E. Hasil Pelaksanaan
Pembuatan bawang goreng setelah dikemas kemudian diberikan ke masyarakat Desa Songan B terutama yang mengikuti acara piodalan di Wantilan
Pura Hulundanu. Pembuatan bawang goreng ini juga sebagai contoh agar bisa diterapkan oleh masyarakat dalam membuka usaha kecil.
Selain itu pentingnya sanitasi dalam pembuatan bawang goreng sangat diperlukan agar bawang goreng yang dibuat terjaga kebersihannya. Hal lainnya
yaitu memudahkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
F. Kendala
Adapun kendala yang dihadap i ketika pelaksanaan kegiatan yaitu masyarakat belum menerapkan usaha kecil pembuatan bawang goreng ini selain itu
masyarakat masih memilih bertani dibandingkan membuka usaha kecil.
G. Solusi
Perlu pihak dari pemuda dan pemudi Desa Songan B dalam mensosialisasikan pembuatan bawang goreng ini sebagai usaha karena Desa
Songan B merupakan komoditas utama petani bawang merah sehingga sangat besar peluang masyarakat dalam membuka usaha bawang goreng ini.
Gambar 3.5 Persiapan Permbuatan Bawang Goreng
Gambar 3.6 Pembuatan Bawang Goreng