Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di SDN 3 Songan

Penyuluhan PHBS dilaksanakan di SDN 3 Songan dan SDN 8 Songan pada Senin, 8 Agustus 2016. B. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu siswai SDN 3 Songan kelas 3a dan 3b sedangkan untuk SDN 8 Songan kelas 1 dan 2. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi KIE secara dini pada siswai SD mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun. Siswai SD kelas 1, 2, dan 3 penting untuk mendapatkan pendidikan kesehatan sejak dini yang dapat bermanfaat bagi diri mereka sendiri maupun orang disekitarnya, serta meningkatkan pengetahuan akan pentingnya PHBS melalui cuci tangan pakai sabun. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 17 orang. Kepala sekolah dan staf pengajar juga membantu memperlancar kegiatan dan koordinasi dalam menyiapkan siswai ketika penyuluhan dimulai sampai dengan selesai. C. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan koordinasi kepada kepala sekolah mengenai materi yang akan dibawakan dan waktu pelaksanaan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan PHBS berupa cuci tangan pakai sabun secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu pemberian materi yang dilaksanakan di kelas dan praktik cuci tangan yang dilaksanakan di luar kelas. Pemberian materi diawali mengajari siswai cara mencuci tangan menggunakan lagu “cara mencuci tangan”, dan selanjutnya pemaparan materi dengan menggunakan media poster. Untuk mempermudah mengingat langkah-langkah dalam cuci tangan, maka siswai SD bernyanyi bersama mengenai lagu 6 langkah cuci tangan yang dipandu oleh mahasiswa KKN-PPM. Kegiatan selanjutnya yaitu praktik cuci tangan yang dilaksanakan di luar kelas. Siswai dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan tingkatan kelas dan tiap kelompok dipandu 3-4 orang mahasiswa KKN-PPM. Kegiatan cuci tangan dilaksanakan dengan menggunakan air yang tersedia di depan kelas masing-masing dan menggunakan sabun yang telah disediakan. Kegiatan cuci tangan pakai sabun disambut antusias oleh siswai SD yang disertai dengan iringan lagu 6 langkah cuci tangan. Tabel 3.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan PHBS di SDN 8 Songan No. Acara Pukul WITA Peserta Jumlah Jam 1. Perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan mahasiswa datang ke SDN 8 Songan 09.30- 10.00 WITA Kelas 1 = 20 orang Kelas 2 = 29 orang 3 jam 2. Pemberian materi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan media poster, serta diskusi tanya jawab 10.00- 11.00 WITA 3. Menyanyi bersama siswai SDN 8 Songan lagu 6 langkah cuci tangan 11.00- 11.30 WITA 4. Praktik cuci tangan pakai sabun 10.15- 12.00 WITA Tabel 3.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan PHBS di SDN 3 Songan No. Acara Pukul WITA Peserta Jumlah Jam 1. Perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan mahasiswa datang ke SDN 3 Songan 13.00- 13.30 WITA Kelas 3a = 30orang Kelas 3b = 30orang 3 jam 2. Pemberian materi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan media poster, serta diskusi tanya jawab 13.30- 14.30 WITA 3. Menyanyi bersama siswai SDN 3 Songan lagu 6 langkah cuci tangan 14.30- 15.00 WITA 4. Praktik cuci tangan pakai sabun 15.00- 16.00 WITA D. Hasil Pelaksanaan Adapun hasil pelaksanaan kegiatan yaitu siswai SDN 3 Songan kelas 3a dan 3b sedangkan untuk SDN 8 Songan kelas 1 dan 2 dapat mendemonstrasikan atau mempraktikkan 6 langkah cara cuci pakai sabun dengan baik dan benar serta lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan tangan. E. Kendala Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu permasalahan teknis dalam persiapan peralatan seperti pengeras suara mic, dan kendala cuaca seperti hujan sehingga mengganggu proses persiapan.

2. Penyuluhan Kesehatan Diare

A. Deskripsi Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit diare kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Balita di Desa Songan B. Berdasarkan data dari Puskesmas 5 Kintamani disebutkan bahwa penyakit diare sering dialami oleh banyak Balita di Desa Songan B sehingga dengan diadakannya penyuluhan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya ibu –ibu dalam meningkatkan kesehatan Balita serta mencegah terjadinya diare. B. Lokasi dan Waktu Kegiatan Penyuluhan penyakit diare dilaksanakan di lingkungan Dusun Kayu Padi pada Selasa, 9 Agustus 2016. C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu masyarakat khususnya ibu – ibu yang memiliki Balita. Pemilihan kelompok sasaran ini didasarkan pada prioritas untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi KIE kepada masyarakat khususnya ibu –ibu yang memiliki Balita. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana yang berjumlah 17 orang. D. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kumpul bersama di dusun Kayu Padi melakukan briefing dan membagi kelompok untuk melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan. Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan mengenai penyakit Diare yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, serta penatalaksanan dengan menggunakan media poster. Setelah pelaksanaan penyuluhan, kegiatan selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang telah disuluh untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar materi yang disampaikan. E. Hasil Pelaksanaan Adapun hasil pelaksanaan kegiatan secara kualitatif yaitu masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Balita khususnya di dusun Kayu Padi di Desa Songan B antusias dalam menerima informasi penyuluhan mengenai penyakit Diare dengan aktif bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. F. Kendala Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu beberapa masyarakat menolak karena kesibukan masing-masing.

3. Penyuluhan Kesehatan ISPA

A. Deskripsi Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit diare kepada masyarakat di Desa Songan B. Berdasarkan data dari Puskesmas 5 Kintamani disebutkan bahwa penyakit ISPA sering dialami oleh banyak masyarakat di Desa Songan B sehingga dengan diadakannya penyuluhan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat khususnya serta mencegah terjadinya ISPA. B. Lokasi dan Waktu Kegiatan