signifikan 0.05 5 maka semua instrumen valid karena rhitung lebih besar dari rtabel 0, 3008 ,
1.2. Uji Reliabilitas
Tabel IV.8 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
Interpretasi Sistem Informasi Teknologi Elektronik
0,816 Reliabel
Job Satisfaction 0,787
Reliabel Imbalan Moneter
0,782 Reliabel
Task Performance 0,621
Relliabel Pengujian terhadap ketiga variabel menunjukkan kisaran menunjukkan kisaran
reliability antara 0,6214 – 0,8162. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha semua variabel dalam penelitian ini adalah lebih dari 0,6 sehingga sesuai
dengan Nunnaly dalam Ghozaly 2005 : 42 , maka dapat dinyatakan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini reliabel.
B. UJI ASUMSI KLASIK
a. Asumsi Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Cara menguji normalitas yaitu dengan membandingkan probabilitas p yang diperoleh dengan
taraf signifikansi α 0,05. Hasil uji normalitas terhadap nilai residual masing-
masing model persamaan dengan program SPSS 12.0 diperoleh nilai kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,936 dengan nilai signifikan atau p-value sebesar 0,345 yang
lebih besar dari α=0,05 0,9360,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
residual model regresi terdistribusi normal. Secara rinci hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel IV.9 di bawah ini:
b. Asumsi Multikolinearitas
Berdasarkan tabel IV.10 diketahui bahwa kedua variabel independen memiliki VIF 10 dan atau memiliki tolerance 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.Dengan demikian bahwa data penelitian memenuhi asumsi bebas multikolinieritas.
c. Asumsi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi memiliki variansi yang sama homoskedastisitas dari residual satu
ke pengamatan yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui adanya gejala heteroskedastisitas pada
model regresi, maka digunakan uji gletser. Suatu model regresi dinyatakan bebas dari gejala heteroskedastisitas apabila nilai signifikan yang diperoleh lebih dari
0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel IV.5 dibawah ini.
Pada tabel IV.11 diketahui bahwa probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel tersebut
bebas dari masalah heteroskedastisitas.
c. UJI HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis data pada pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh Sistem Informasi Teknologi Elektronik SITE , Job Satisfaction JSA , Imbalan Moneter IMO terhadap Task Performance TP .
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. dan hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel IV.12 Hasil Analisis Regresi
Model Unstandardized
Coefficient Standardized
Coefficient t Sig
B Std. Error
Beta Constanta -6.163 1.634
-3.773 0.001
SITE 0.056 0.018
0.327 3.166
0.003 JSA 0.189
0.049 0.396
3.842 0.000
IMO 0.143 0.026
0.546 5.603
0.000 R 0,809
R-Square 0,654 Adj. R Square
0,626
F
hitung 23.331 Probabilitas F
0,000 Dependent Variabel : TP
Sumber : Data primer yang diolah 2012 Persamaan Regresi
TP = -6.163+0.056SITE + 0,189JSA + 0,143 IMO +e Model tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Koefisien regresi variabel SITE diperoleh sebesar 0,056 dengan arah koefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Sistem Informasi
Teknologi Elektronik dapat meningkatkan Task performance seorang auditor. b. Koefisien regresi variabel JSA diperoleh sebesar 0,189 dengan arah koefisien
positif. Hal ini menunjukkan bahwa semaikn tinggi Job Satisfaction atau kepuasan kerja yang dirasakan seorang auditor dapat meningkatkan Task Performance
seorang auditor
c. Koefisien regresi variabel IMO diperoleh sebesar 0,143 dengan arah koefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa Imbalan Moneter yang didapatkan seorang
auditor dapat meningkatkan Task Performance seorang auditor. d. Error
2. Uji F F-test
Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan dengan program SPSS, diperoleh F
hitung
sebesar 23,331 dan F
tabel
= 3,23. Apabila dibandingkan dengan F
hitung
dengan nilai F
tabel
dapat dilihat bahwa hasil uji statistik dari distribusi F
hitung
F
tabel
yaitu 23,331 3,23. Hasil pengujian dapat dilihat juga signifikansi sebesar 0,000 0,05 hal ini menunjukan model penelitian yang fit.
2. Uji t t-test
Uji t t-test ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial individu variabel-variabel independen yaitu Sistem Informasi Teknologi
Elektronik SITE , Job Satisfaction JSA , Imbalan Moneter IMO terhadap terhadap variabel dependen yaitu Task Performance TP atau menguji
signifikansi konstanta dan variabel dependen.
Dari hasil perhitungan didapat nilai t sebesar 3,166 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Apabila dilihat dari nilai signifikasinya yang kurang dari 0,05, ini
berarti variabel Sistem Informasi Teknologi Elektronik berpengaruh signifikan terhadap Task Performance. Sedangkan berdasarkan persamaan regresi terlihat
bahwa koefisien variabel Sistem Informasi Teknologi Elektronik adalah positif, hal ini berarti meningkatnya persepsi responden terhadap Sistem Informai
Teknologi Elektronik dapat berakibat pada peningkatan Task Performance. Dengan demikian dapat disimpulkan H1 diterima. Artinya penggunaan Sistem
Informasi Teknologi Elektronik dapat meningkatkan Task Performance Auditor.
a. Test Hipotesis Pengaruh Job Satisfaction terhadap Task Performance.
Dari hasil perhitungan didapat nilai t sebesar 3,842 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikasinya yang kurang dari 0,05, ini
berarti variabel Job Satisfaction atau Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Task Performance. Sedangkan berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien
variabel Job Satisfaction adalah positif, hal ini berarti meningkatnya persepsi responden terhadap Job Satisfaction atau kepuasan kerja yang dirasakan dapat
berakibat pada peningkatan Task Performance. Dengan demikian dapat disimpulkan H2 diterima. Artinya Job satifaction dapat meningkatkan Task
Performance Auditor.
b. Test Hipotesis Pengaruh Imbalan Moneter terhadap Task Performance.
Dari hasil perhitungan didapat nilai t sebesar 5,603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikasinya yang kurang dari 0,05, ini
berarti variabel Imbalan Moneter berpengaruh terhadap Task Performance. Sedangkan berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa koefisien variabel
Imbalan Moneter adalah positif, hal ini berarti meningkatnya persepsi responden terhadap Imbalan Moneter yang diterima dapat berakibat pada peningkatan Task
Performance. Dengan demikian dapat disimpulkan H3 diterima. Artinya Imbalan Moneter dapat meningkatkan Task Performance Auditor.
3. Determinasi
Sesuai dengan hasil perhitungan estimasi regresi, maka diperoleh nilai Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,626 yang artinya artinya 62,6 variasi dari
semua variabel bebas yaitu Sistem Informasi Teknologi Elektronik, Job Satisfaction dan Imbalan Moneter dapat menerangkan Variabel tak Bebas yaitu
Task Performance, sedangkan sisanya sebesar 37,4 diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.
4. Pembahasan
Sesuai dengan hasil analisis data diketahui bahwa variabel Sistem Informasi Teknologi Elektronik, Job Satisfaction, Imbalan Moneter, secara individu dan
bersama-sama mempengaruhi Task Performance Auditor. 1.
Hipotesis Pengaruh Sistem Informasi Teknologi Elektronik Terhadap Task Performance.
Adanya Pengaruh Positif Sistem Informasi Teknologi Elektronik berarti semakin tinggi Auditor memanfaatkan dan terampil menggunakan Sistem
Informasi Teknologi Elektronik maka semakin tinggi pula Task Performance Auditor dalam menyelesaikan setiap tugas – tugasnya.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Norsaidi et al. 2008; Doll dan Torkzadeh, 1998 dalam Antonius Herusetya 20 yang
mengemukakan bahwa pemanfaatan tehnologi informasi akan meningkatkan kinerja. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh penelitian DeLone
danMcLean 1992; 2003 dalam Istianingsih dkk 2009
2. Hipotesis Pengaruh Job Satisfaction Terhadap Task Performance.
Adanya Pengaruh Job Satisfaction atau kepuasan kerja berarti semakin tinggi kepuasan kerja seorang auditor maka semakin tinggi pula Task Performance
seorang auditor dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Spector
1997 dalam Fitriany dkk 2010 bahwa jika KAP tidak ingin kehilangan orang- orang yang memiliki performance tinggi, KAP kecil dan menengah harus
memperhatikan masalah job satisfaction auditor, terutama mereka yang memiliki performance tinggi. Selain itu penelitian ini juga didukung Vroom 1960 dan
Strauss 1968 dalam Cecilia Engko dkk. 2007 Menurut mereka, produktivitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kepuasan kerja, karena kepuasan kerja
memberikan semangat kepada pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
3. Hipotesis Pengaruh Imbalan Moneter terhadap Task Performance.
Adanya Pengaruh Imbalan Moneter berarti semakin tinggi imbalan moneter yang dapat berupa gaji, insentif, maupun komisi maka semakin tinggi Task
Performance seorang auditor dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Penelitian ini didukung oleh Allen dan Helms 2001 dan Condly et al 2003
dalam Marganingsih 2008 menyatakan bahwa imbalan mempengaruhi motivasi dan motivasi mempengaruhi kinerja individu yang kemudian mempengaruhi
kinerja organisasi.