HASIL DAN PEMBAHASAN 36 KESIMPULAN DAN SARAN 45

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 13 Tabel 2.2. Persamaan Dan Perbedaan Larutan, Koloid, Suspensi 16 Tabel 2.3. Jenis Koloid 18 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 29 Tabel 4.1. Data Pre-Tes Kelas Kontrol Dan Eksperimen 38 Tabel 4.2. Data Post-Test Kelas Kontrol Dan Eksperimen 39 Tabel 4.3. Uji Normalitas 40 Tabel 4.4. Uji Homogenitas 40 Tabel 4.5. Uji Hipotesis 41 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Efek Tyndall 19 Gambar 2.2. Gerak Brown 20 Gambar 2.3. Elektroforesis 21 Gambar 2.4. Koagulasi 22 Gambar 2.5. Koloid Liofil-Liofob 23 Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 30 Gambar 4.1. Diagram Pre-Test 38 Gambar 4.2. Diagram Post-Test 39 Gambar 4.3. Diagram Pre-Test dan Post-Test 43 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 48 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes 67 Lampiran 7 Instrumen Tes Penelitian 69 Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal-Soal Instrumen Tes 78 Lampiran 9 Instrumen Penelitian Sesudah Validasi 79 Lampiran 10 Bahan Diskkusi Siswa 84 Lampiran 11 Lembar Kerja Pembuatan Koloid 87 Lampiran 12 Lembar Kerja Pembuatan Sabun 89 Lampiran 13 Format Penilaian Sikap 93 Lampiran 14 Format Penilaian Produk 94 Lampiran 15 Validitas Tes 96 Lampiran 16 Realibilitas Test 99 Lampiran 17 Daya Beda Test 101 Lampiran 18 Tingkat Kesukaran Test 105 Lampiran 19 perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varian sampel 107 Lampiran 20 Uji Normalitas 111 Lampiran 20 Uji Homogenitas 116 Lampiran 20 Uji Hipotesis 119 Lampiran 20 Perhitungan Persen Peningkatan Hasil Belajar 122 Lampiran 20 Daftar Nilai Gain Siswa 123 Lampiran 20 Nilai-Nilai Chi-Kuadrat 127 Nilai-Nilai r Product Moment 128 Nilai-Nilai Distribusi-t 129 Nilai-Nilai Distribusi F 130 Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 133

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia khususnya dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Persoalan pendidikan selalu saja sangat menarik untuk dikembangkan dan dibahas di setiap zaman. Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Salah satunya ialah dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada semua jenjang pendidikan sekolah. Dalam KTSP, pembelajaran pada kelompok materi pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk mengembangkan logika, kemampuan berpikir, dan analisis siswa Mulyasa, 2007. Hal ini mengandung makna bahwa siswa tidak lagi sebagai penerima informasi yang pasif, melainkan menjadi siswa yang selalu aktif dan kreatif. Pembelajaran kimia juga tidak lepas dari tuntutan tersebut. Untuk mempelajari kimia tidak hanya dengan pemberian fakta dan konsep saja, tetapi bagaimana siswa dilatih untuk menemukan fakta dan konsep tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi bagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Tetapi selama ini, penyajian pelajaran kimia di SMA sering diarahkan hanya pada penguasaan konsep, sehingga sangat sedikit menyentuh aspek lain di luar itu seperti sikap ilmiah dan pengembangan ketrampilan proses Karim, 2000 dalam Hidayat, 2003. Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam mengajarkan kimia di SMA adalah banyak siswa tidak berminat terhadap pelajaran yang diajarkan. Hal ini terlihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran. Beberapa diantaranya adalah kebiasaan siswa berbicara didalam kelas pada saat guru menerangkan, siswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan di depan kelas dan siswa sering permisi pada saat jam pelajaran berlangsung. Salah satu penyebabnya adalah penyajian atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat atau tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi masalah ini maka guru dituntut untuk memperbaiki dan memperbaharui cara penyajian materi pelejaran, sehingga tiap guru harus mempersiapkan diri dengan sebaik – baiknya baik penguasaan ketrampilannya maupun tentang prosedur yang tetap untuk satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah Student Teams Achievement Divisions STAD. Pembelajaran kooperatif STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. STAD dikembangkan oleh Robert Slavin di Universitas John Hopkins. Pembelajaran kooperatif STAD menekankan pada penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan perolehan kesempatan yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok. Ibrahim, dkk. 2000. Dengan model pembelajaran kooperatif STAD ini akan merangsang minat belajar siswa karena di dalam proses pembelajaran, ada kerjasama dalam tim sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk menguasai materi pelajaran yang dipelajari secara bersama dalam kelompoknya sampai tuntas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2010 menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan tipe pembelajaran konvensional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 76 pada kelas eksperimen 1 STAD dan 67 pada kelas eksperimen 2 konvensional. Hal yang sama juga di tegaskan oleh Sitorus 2010 hasil belajar kimia yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi koloid. Begitu juga dengan Nurainun 2010, menyatakan rata-rata keberhasilan belajar kimia siswa pada kelas yang

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 4 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 0 23

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

0 1 2