4. Pembahasan
Pembahasan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan secara kolaborasi antara guru dan peneliti. Penelitian dilaksanakan dengan
tindakan kerja kolaborasi denagan dimulai 1 dialog awal, 2 perencanaan tindakan, a identifikasi masalah yang yang diduga mempengaruhi hasil
belajar siswa dan penyebabnya; b perencanaan solusi masalah, dan 3 pelaksanaan tindakan, 4 evaluasi hasil pelaksanaan tindakan.
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan strategi
contextual teaching and learning
guru berperan sebagai fasilitator, dan siswa yang aktif dalam pembelajaran. Guru memfasilitasi siswa,
membantu siswa yang mengalami kesulitan ketika proses diskusi. Memotivasi siswa agar ketika proses pembelajaran berlangsung siswa
berani mengemukakan ide, pendapat kepada teman, berani menjawab atau menanggapi ketika proses presentasi. Melatih siswa untuk berpikir kritis,
bertanggungjawab untuk menyelelesaikan masalah yang telah diberikan dan bekerjasama dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama dua kali putaran yang dalam satu kali putaran terdapat dua pertemuan. Kemampuan komunikasi
belajar siswa mengalami peningkatan dari putaran satu sampai putaran dua baik pada pertemuan pertama maupun kedua. Siswa mampu
mengemukakan ide, pendapat secara lisan siswa mampu menjelaskan
contextual teaching and learning
konsep-konsep, mampu menggambar dengan baik, mampu menulis dan mengerjakan tugas yang diberikan guru
dengan baik. Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
contextual teaching and learning
menjadikan suasana belajar yang menyenagkan, tidak monoton, menjadikan siswa semangat, mampu
berpikir kritis, memecahklan masalah, memberdayakan siswa untuk belajar sendiri, belajar melalui kolaborasi atau bekerjasama untuk berbagi
pendapat.
E. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Proses Pembelajaran Matematika
Proses pembelajaran matematika yang dilakukan melalui strategi
contextual teaching and learning
untuk meningkatkan komunikasi belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10
Surakarta dengan materi prisma dan limas b.
Peningkatan Komunikasi Belajar Matematika Setelah diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan
strategi pembelajaran
contextual teaching and learning
, terdapat peningkatan komunikasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Komunikasi siswa dalam belajar matematika :1 kemampuan menulis meningkat dari 25,8 menjadi 77,4 , 2 Kemampuan lisan
meningkat dari 16,1 menjadi 61,2 , 3 Kemampuan menggambar meningkat dari 19,3 menjadi 74,9 , 5 Kemampuan menjelaskan
konsep-konsep meningkat dari 9,6 menjadi 61,2 .
2. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, memberikan implikasi bahwa penerapan strategi pembelajaran
contextual teaching and learning
dapat meningkatkan komunikasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Strategi pembelajaran
contextual teaching and learning
diharapkan dapat menarik dan mengarahkan siswa untuk komunikatif ketika proses
pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi ajar dapat membantu memaksimalkan komunikasi
siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan guru dalam meningkatkan komunikasi belajar
matematika.
3. Saran
a. Terhadap guru matematika
Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenagkan, salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran
contextual