BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Kesalahan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 1985: 39, analisis memiliki pengertian yang sama dengan analisa, yaitu penyelidikan suatu peristiwa
karangan, perbuatan dan sebagainya untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dan sebagainya. Kemudian yang dimaksud dengan
menganalisis atau menganalisa adalah penyelidikan dengan menguraikan bagian- bagiannya.
Dalam proses pembelajaran, kesalahan adalah sesuatu yang dilakukan oleh pembelajar yang sedang menjalani proses belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tarigan 1995 : 140 bahwa “tidak ada siswa yang tidak pernah membuat kesalahan selama belajar di sekolah”. Kemudian dalam halaman selanjutnya pada
buku yang sama Tarigan 1995: 141 menjelaskan pengertian kesalahan, bahwa menurutnya “kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran dan
atau tulisan pembelajar”. Sementara itu menurut George dalam Nugraha 2007: 14 berpendapat bahwa
“an error is an “unwanted form”, especially, a form which a particular cours designer or teacher does not want”. Maksudnya kesalahan adalah sebuah bentuk
yang tidak diinginkan khususnya oleh para penyelenggara kursus atau oleh pengajar.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa adalah penyimpangan terhadap norma baku baik pada ujaran maupun
pada tulisan pembelajar. Kesalahan berbahasa memang beraneka ragam jenisnya. Chomsky dalam
Tarigan 1995 : 143 membedakan kesalahan berbahasa menjadi dua jenis, yaitu : 1.
Kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor kesalahan, keletihan, dan kurangnya perhatian yang disebut faktor performasi atau disebut juga
kesalahan penampilan yang dalam beberapa kepustakaan disebut sebagai mistakes kekeliruan.
2. Kesalahan yang diakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah
bahasa yang disebut faktor kompetensi. Penyimpangan ini disebut error kesalahan.
Dari tabel berikut di bawah ini dapat dilihat perbedaan yang lebih jelas antara kesalahan dan kekeliruan. Dasar perbandingan adalah enam sudut pandang, yaitu
sumber, sifat, durasi, sistem linguistik, hasil dan cara perbaikan. Dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Perbandingan antara kesalahan dan kekeliruan Tarigan, 1988:75
Kategori Sudut pandang
Kesalahan Kekeliruan
1. Sumber Kompetensi
Performansi 2. Sifat
Sistematis Tidak sistematis
3. Durasi Agak lama
Sementara 4. Sistem linguistik
Belum dikuasai Sudah dikuasai
5. Hasil Penyimpangan
Penyimpangan 6. Perbaikan
Dibantu oleh guru: latihan pengajaran
remedial Siswa sendiri:
pemusatan perhatian
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mistakes atau kekeliruan dan error atau kesalahan.
Mistakes adalah penyimpangan yang terjadi karena adanya pengaruh situasi dari dalam diri pembelajar bahasa atau disebabkan oleh faktor performansi. Faktor
performansi ini bisa berupa keletihan, kelelahan serta kurang konsentrasi pada tema yang dibahas, sehingga menyebabkan pembelajar bahasa lupa akan kaidah
bahasa yang dipelajari. Mistakes tidak berlangsung lama karena tema yang dibahas telah dipelajari sebelumnya. Mistakes dapat diperbaiki oleh pembelajar
sendiri, yaitu dengan pemusatan perhatian atau pikiran sehingga konsentrasi pada tema tidak terganggu. Sedangkan error adalah penyimpangan yang terjadi karena
pembelajar bahasa belum memahami kaidah bahasa yang dipelajari. Perbaikan
dalam kejadian error dapat dibantu oleh pengajar dengan memberikan tambahan latihan atau pengajaran remedial.
Dari pengertian-pengertian di atas disimpulkan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah penyelidikan mengenai penyimpangan terhadap norma baku
baik pada ujaran maupun pada tulisan pembelajar. Pengertian yang disimpulkan oleh peneliti ternyata senada dengan pengertian
yang dijelaskan dalam buku yang dikarang oleh Tarigan dan Sulistyaningsih 1997: 25 bahwa “Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang
bisa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan mengumpulkan sample kesalahan, mengidentifikasi yang terdapat dalam sample,
menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu.”
B. Tujuan dan Metodologi Analisis Kesalahan