mengetahui coretan dasar kanji, sehingga menimbulkan kesalahan dalam menghitung jumlah coretan, juga kesalahan dalam menyempurnakan bentuk
kanji itu sendiri. Dampak dari permasalahan ini jelas sudah dibahas dalam BAB II tepatnya pada subbab Hitsujun mengenai pentingnya urutan coretan
kanji, yaitu tidak akan membantu dalam pencarian suatu kanji di dalam kamus, tidak akan mempermudah ataupun mempercepat dalam penulisan kanji,
kemudian akan sulit bila diharapkan dapat mempermudah dalam mengingat kanji, dan tulisan yang dibuat tidak akan sebagus tulisan dengan aturan
coretan yang benar. Kategori kesalahan nomor 12 ini memang paling banyak persentasenya, tetapi
kita jangan mengabaikan kategori-kategori kesalahan yang lainnya, karena kesalahan sekecil apapun bila dibiarkan akan berdampak negatif.
4. Pengoreksian kesalahan
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa kelas 1A dapat diminimalisir dengan mencari faktor kesalahan yang tepat, kemudian
ditunjang dengan buku-buku sumber yang sesuai, dan dengan pengajaran yang serasi.
C. Pengolahan Data Instrumen Angket
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data instrumen angket adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah dan frekuensi jawaban berdasarkan kategori analisis
faktor kesalahannya. a.
Analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa mengenai pentingnya aturan penulisan kanji. Kategori ini meliputi nomor 1, 2, dan 3.
1 Ketika anda menulis kanji, apakah anda memperhatikan urutan setiap
coretannya?
Tabel 4.102 Angket nomor 1
Alternatif jawaban F
a Ya
23 92
b Tidak
c Ragu-ragu
2 8
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memperhatikan setiap coretannya ketika mereka menulis kanji.
2 Menurut anda pentingkah menulis kanji dengan memperhatikan urutan
setiap coretannya?
Tabel 4.103 Angket nomor 2
Alternatif jawaban F
a Ya
20 80
b Tidak
c Ragu-ragu
5 20
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merasakan penting bila menulis kanji dengan memperhatikan
urutan coretannya.
3 Menurut anda apakah menulis kanji dengan urutan yang benar ataupun
tidak hasilnya adalah sama saja?
Tabel 4.104 Angket nomor 3
Alternatif jawaban F
a Ya
b Tidak
21 84
c Ragu-ragu
4 16
Bardasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak setuju bila menulis kanji dengan urutan yang benar
ataupun tidak hasilnya adalah sama saja.
b. Analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa mengenai
aturan penulisan urutan kanji. Kategori ini meliputi nomor 4, 5, dan 6. 4
Tahukah anda mengenai aturan penulisan urutan kanji?
Tabel 4.105 Angket nomor 4
Alternatif jawaban F
a Ya
8 32
b Tidak
7 28
c Ragu-ragu
10 40
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden ragu-ragu mengenai adanya aturan penulisan urutan kanji.
5 Bila anda menjawab selain “tidak“ pada poin 4 apakah anda
mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari dosen dalam pembelajaran kanji yang anda ikuti?
Tabel 4.106 Angket nomor 5
Alternatif jawaban F
a Ya
2 8
b Tidak
7 28
c Ragu-ragu
9 36
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari dosen dalam
pembelajaran kanji yang mereka ikuti.
6 Bila anda menjawab selain “tidak“ pada poin 4 Apakah anda
mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari buku sumber lain yang anda temukan sendiri?
Tabel 4.107 Angket nomor 6
Alternatif jawaban F
a Ya
7 28
b Tidak
2 8
c Ragu-ragu
9 36
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari buku sumber
lain yang mereka temukan sendiri.
c. Analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa mengenai
hubungan antara urutan kanji dengan bentuknya. Kategori ini hanya meliputi nomor 7 saja.
7 Menurut anda apakah menulis kanji dengan urutan yang benar ataupun
tidak, akan mempengaruhi bentuk kanji yang anda tulis?
Tabel 4.108 Angket nomor 7
Alternatif jawaban F
a Ya
19 76
b Tidak
c Ragu-ragu
6 24
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden setuju bila menulis kanji dengan urutan yang benar ataupun
salah, akan mempengaruhi bentuk kanji yang mereka tulis.
d. Analisis faktor kesalahan berdasarkan penilaian bentuk kanji yang ditulis
oleh mahasiswa itu sendiri. Kategori ini meliputi nomor 8, dan 9. 8
Menurut anda apakah bentuk kanji yang anda tulis sudah benar?
Tabel 4.109 Angket nomor 8
Alternatif jawaban F
a Ya
2 8
b Tidak
c Ragu-ragu
23 92
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak yakin bila bentuk kanji yang mereka tulis sudah benar.
9 Pernahkah orang lain dosen teman menilai bentuk kanji yang anda
tulis?
Tabel 4.110 Angket nomor 9
Alternatif jawaban F
a Ya
24 96
b Tidak
c Ragu-ragu
1 4
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruhnya tulisan responden pernah dinilai orang lain.
e. Analisis faktor kesalahan berdasarkan kesulitan yang dirasakan langsung
oleh mahasiswa dalam menulis kanji. Kategori ini meliputi nomor 10, dan 11.
10 Menurut anda apakah menulis kanji merupakan hal yang sulit?
Tabel 4.111 Angket nomor 10
Alternatif jawaban F
a Ya
6 24
b Tidak
10 40
c Ragu-ragu
9 36
Di lihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden setuju bila menulis kanji dikatakan sebagai hal yang sulit.
11 Menurut anda apakah jumlah coretan mempengaruhi tingkat kesulitan
dalam membentuk kanji?
Tabel 4.112 Angket nomor 11
Alternatif jawaban F
a Ya
19 76
b Tidak
2 8
c Ragu-ragu
4 16
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju bila jumlah coretan dikatakan mempengaruhi tingkat kesulitan
dalam membentuk kanji.
f. Analisis faktor kesalahan berdasarkan kesulitan mahasiswa yang
berhubungan dengan pembelajaran kanji yang mereka ikuti. Kategori ini meliputi nomor 12, 13, dan 14.
12 Apakah dalam pembelajaran kanji yang anda ikuti, dipelajari secara
rinci mengenai urutan dan bentuk kanji?
Tabel 4.113 Angket nomor 12
Alternatif jawaban F
a Ya
17 68
b Tidak
8 32
c Ragu-ragu
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan dalam pembelajaran kanji yang mereka ikuti,
dipelajari secara rinci mengenai urutan dan bentuk kanji.
13 Menurut anda perlu secara rincikah mempelajari urutan kanji dengan
bentuknya dalam setiap pembelajaran kanji?
Tabel 4.114 Angket nomor 13
Alternatif jawaban F
a Ya
22 88
b Tidak
c Ragu-ragu
3 12
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar setuju bila mengatakan perlu secara rinci saat mempelajari kanji dan bentuknya
dalam setiap pembelajaran kanji.
14 Menurut anda apakah dalam pembelajaran kanji yang anda ikuti,
waktu yang digunakan untuk mempelajari urutan dan bentuk kanji sudah sesuai?
Tabel 4.115 Angket nomor 14
Alternatif jawaban F
a Ya
9 36
b Tidak
12 48
c Ragu-ragu
4 16
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden setuju bila mengatakan waktu yang digunakan untuk mempelajari urutan
dan bentuk kanji sudah sesuai pada pembelajaran kanji yang mereka ikuti. g.
Analisis faktor kesalahan berdasarkan minat mahasiswa pada mata kuliah kanji. Kategori ini kanya meliputi nomor 15 saja.
15 Apakah anda menyukai mata kuliah kanji sampai saat ini?
Tabel 4.116 Angket nomor 15
Alternatif jawaban F
a Ya
24 96
b Tidak
c Ragu-ragu
1 4
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden menyukai mata kuliah kanji sampai saat ini.
2. Menginterpretasikan data angket
Setelah mengolah
data angket,
selanjutnya penulis
akan menginterpretasikan data angket tersebut sebagai berikut:
Pada analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa kelas 1A mengenai pentingnya aturan penulisan kanji, diperoleh data yaitu
sebagian besar mahasiswa kelas 1A memperhatikan setiap coretan ketika mereka menulis kanji. Kemudian sebagian besar mahasiswa kelas 1A
merasakan penting bila menulis kanji dengan memperhatikan urutan coretannya. Selanjutnya bahwa sebagian besar mahasiswa kelas 1A tidak
setuju bila dikatakan menulis kanji dengan urutan yang benar ataupun tidak hasilnya adalah sama. Dari ketiga nomor angket tersebut ternyata tidak
ditemukan faktor-faktor yang dapat dijadikan penyebab kesalahan mahasiswa dalam cara penulisan kanji dan bentuknya. Namun sebagian kecil mahasiswa
harus diberikan bimbingan, karena mungkin bagi mereka ketiga hal tersebut merupakan faktor kesalahan.
Pada analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa kelas 1A mengenai aturan penulisan urutan kanji ditemukan data, yaitu
hampir setengah dari mahasiswa kelas 1A ragu-ragu mengenai adanya aturan penulisan urutan kanji. Kemudian hampir setengah dari mahasiswa kelas 1A
mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari dosen dalam pembelajaran kanji yang mereka ikuti. Selanjutnya hampir setengah mahasiswa kelas 1A
mengetahui aturan penulisan urutan kanji dari buku sumber lain. Penulis
meyakini satu hal yang paling mendasar dalam penelitian ini, bahwa mahasiswa kelas 1A sepertinya tidak tahu mengenai aturan penulisan urutan
kanji. Ternyata hasil angket menjawab Ragu-ragu pada bagian ini, dan penulis merasa semakin yakin. Keragu-raguan mahasiswa kelas 1A penulis selidiki
secara detail, dan hasilnya mereka memang tidak diajarkan secara khusus mengenai aturan penulisan urutan coretan kanji. Lalu hampir setengahnya
mahasiswa kelas 1A menjawab mengetahui aturan penulisan urutan coretan kanji dari dosen pada saat pembelajaran kanji yang mereka ikuti. Kemudian
hampir setengah dari mahasiswa kelas 1A mengetahui aturan penulisan urutan coretan kanji dari buku sumber lain yang mereka temukan sendiri. Setelah
diselidiki kembali, ditemukan suatu ketidaktepatan dalam membuat soal angket sehingga jawaban yang di dapat tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Hal ini perlu dijadikan referensi kesalahan bagi penelitian selanjutnya.
Analisis faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara urutan kanji dengan bentuknya, sebagian besar
dari mahasiswa kelas 1A setuju bila menulis kanji dengan urutan yang benar ataupun salah akan mempengaruhi bentuk kanji yang mereka tulis. Hal
tersebut mengartikan bahwa faktor tersebut bukan merupakan faktor kesalahan yang ada pada mahasiswa kelas 1A. sebagian kecil sisanya perlu
perhatian juga, jangan sampai suatu kesalahan tidak diperbaiki sampai jangka waktu yang lama, karena bagaimanapun juga kesalahan sifatnya negatif.
Untuk analisis faktor kesalahan berdasarkan penilaian bentuk kanji yang mereka tulis sendiri, mahasiswa menjawab sebagian besar mereka tidak
yakin bila bentuk kanji yang mereka tulis sudah benar. Yang dijadikan sebagai faktor kesalahan dalam hal ini adalah pada bagian ketidak yakinan
mereka yang dibarengi dengan hampir seluruh dari mereka tulisannya pernah dinilai oleh orang lain dosen teman. Tepatnya pada bagian setelah pernah
dinilai oleh orang lain, tetapi mereka masih melakukan kesalahan yang dapat dilihat pada soal isian yang mereka jawab. Jadi kesimpulannya yang menjadi
faktor kesalahan pada bagian ini adalah tidak ada pengoreksian terhadap kesalahan yang pernah mereka lakukan, sehingga tidak ada dampak positif
untuk kedepannya. Analisis faktor kesalahan berdasarkan kesulitan yang dirasakan
langsung oleh mahasiswa kelas 1A dalam menulis kanji, menyebutkan hampir setengah dari mahasiswa kelas kelas 1A setuju bila menulis kanji dikatakan
sebagai hal yang sulit. Kemudian ditegaskan lagi pada jawaban berikutnya bahwa sebagian besar dari mahasiswa kelas 1A setuju bila jumlah coretan
dikatakan mempengaruhi tingkat kesulitan dalam membentuk kanji. Walaupun tidak terlalu banyak mahasiswa yang menyebutkan bahwa menulis
kanji adalah sulit, pada nomor selanjutnya bahkan sebagian besar dari mereka secara langsung ataupun tidak mengakui adanya kesulitan itu.
Analisis faktor kesalahan berdasarkan kesulitan mahasiswa kelas 1A yang berhubungan dengan pembelajaran kanji yang mereka ikuti,
menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya mengatakan dalam pembelajaran kanji yang mereka ikuti dipelajari secara rinci mengenai urutan dan bentuk
kanji. Kemudian sebagian besar dari mereka setuju bila dikatakan perlu secara rinci saat mempelajari kanji dan bentuknya dalam setiap pembelajaran kanji.
Selanjutnya hampir setengah dari mereka setuju bila mengatakan waktu yang digunakan untuk mempelajari urutan dan bentuk kanji sudah sesuai pada
pembelajaran kanji yang mereka ikuti. Terakhir adalah analisis faktor kesalahan berdasarkan minat
mahasiswa pada mata kuliah kanji, menyebutkan bahwa hampir seluruhnya mahasiswa kelas 1A menyukai mata kuliah kanji selama satu semester
kemarin. Hal ini bukan dijadikan faktor prnyebab kesalahan bahkan dapat dijadikan faktor yang positif bagi pembelajaran kanji yang mereka ikuti.
Memang ini baru awal, tetapi bila minat ini tidak berubah sampai menginjak semester-semester selanjutnya, ini merupakan hal positif.
Sehingga dapat disimpulkan yang dapat dijadikan sebagai faktor kesalahan adalah faktor kesalahan berdasarkan pengetahuan mahasiswa kelas
1A mengenai aturan penulisan urutan kanji, faktor kesalahan berdasarkan penilaian bentuk kanji yang ditulis oleh mereka sendiri, dan faktor kesalahan
berdasarkan kesulitan yang dirasakan langsung oleh mahasiswa kelas 1A dalam menulis kanji.
1
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN