Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = � �. � + Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi d : tingkat kesalahan Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan cara sebagai berikut: � = . , + = . = . dibulatkan menjadi 273 siswa Dengan taraf kesalahan 5 siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273 siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6 Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing 3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah 9 kelas.

B. Metode Penelitian

Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto 2006:160 bahwa ’metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian’. Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian, khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad 1993:139 berpendapat, metode deskriptif adalah ‘suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek tentang segi- segi yang diteliti’. Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka, penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik survey tersebut Arikunto 2006:109 menjelaskan bahwa, ’survey merupakan cara mengumpulkan data, informasi ata u keterangan tentang suatu hal’. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain sebagai berikut: 1. Membuat kisi-kisi kuisioner 2. Membuat soal kuisioner 3. Melakukan uji coba kuisioner. 4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP 6 Bandung untuk merokok melalui kuisioner yang disebarkan. Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Menyusun dan mengolah data. 6. Menganalisis data. 7. Menentukan kesimpulan. C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek Notoatmodjo, 2005 hlm 145. Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek pengaruh, sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker paru-paru efek. Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Notoatmodjo, 2005 hlm 145. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. 2 Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Menurut Gay 1996 Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang dikutip oleh Herdiana 2009:38 menjelaskan, bahwa ‘..umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran’. Karena hal tersebut maka penulis merasa perlu untuk membuat langkah-langkah penelitian. Adapun langkah- langkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menentukan masalah b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian c. Menentukan tujuan penelitian d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian tidak terlalu luas e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. f. Menentukan Populasi dan Sampel g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah h. Pengambilan kesimpulan i. Menyusun laporan penelitian Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono 2009:148 mengungkapkan bahwa ”...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto 2010:192 , “instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode”. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan Merumuskan Masalah Menentukan Tujuan Penelitian Menentukan Batasan Penelitian Populasi Sampel Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Menentukan Masalah Kuisioner Pengambilan Kesimpulan Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang dikemukakan oleh Arikunto 2010:194 yang mengungkapkan bahwa “kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui ”. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut. Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini Sugiyono 2012:139 mengatakan: Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya- tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain- lain Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel responden, angket tersebut berisi pernyataan- pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist  pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya dan Tidak Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0. Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok.

E. Definisi Operasional