FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK: Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung.

(1)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

(Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Risan Pristio

0806099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung)

Oleh Risan Pristio

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Risan Pristio2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Risan Pristio NIM : 0806099

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok (Studi Deskriptif pada Siswa SMPN 6 Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dra. Hj. Oom Rohmah, M.pd. NIP. 196005181987032003

Pembimbing II

dr. Kurnia Eka Wijayanti, M.KM. NIP. 198203222008012006

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001


(4)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

ABSTRAK

Risan Pristio, NIM 0806099, Jurusan Pendidikan Jasmanai Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Judul “Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok (Studi Deskriptif pada Siswa SMPN 6 Bandung”. Pembimbing I Drs. Hj Oom Rohmah, M.Pd. dan Pembimbing II dr. Kurnia Eka Wijayanti, M.KM.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan adanya data persentase tertinggi masalah kesehatan di Kota Bandung disebabkan oleh perilaku merokok terutama pada kalangan remaja. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP Negeri 6 Bandung untuk merokok? penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku merokok (studi deskriptif pada siswa SMPN 6 Bandung). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam metode ini penulis menggunakan angket untuk memperoleh data. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 273 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik

random sampling. Sampel yang digunakan adalah siswa SMPN 6 Bandung kelas

1, 2, 3. Hasil penelitian perhitungan antara variabel sikap siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 5.05 dan nilai t-tabel 1,96 Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, , maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel psikososial siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 2.49 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel informasi dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 3.04 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi.Dengan ini penulis simpulkan bahwa hasil penelitian ketiga variable tersebut menyatakan signifikansi.


(5)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka………6

1. Hakikat Perilaku ... 6

2. Periku Hidup Sehat ... 13

a. Makanan Dengan Menu Seimbang ... 14

b. Kegiatan Fisik Secara Teratur dan Cukup………15

c. Tidak Merokok, Minum Minuman Keras serta Menggunakan Narkoba……….16


(6)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

d. Istirahat yang Cukup……….18

e. Pengendalian atau Manajemen Stress………19

f. Perilaku atau Gaya Hidup Positif………..20

3. Faktor Penyebab Perubahan Perilaku ... 21

a. Aspek Pengetahuan……….. 21

b. Aspek Psikososial, Psikologis, dan Sosial……… 23

4. Perilaku Merokok ... 24

a. Pengertian Rokok dan Perilaku Merokok………. 24

b. Klasifikasi Perokok……….. 25

c. Bahaya dan Dampak Merokok………. 27

B. Kerangka Pemikiran……… 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel……….. 32

B. Metode Penelitian………... 33

C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian……….. 35

1. Desain Penelitian……….. 35

2. Langkah-langkah Penelitian………. 35

D. Instrumen Penelitian……….. 37

E. Definisi Operasional……….. 39


(7)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

1. Pengujian Validitas Instrumen………. 40

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen………. 43

G. Teknik Pengumpulan Data………. 44

H. Teknik Mencari Korelasi……… 45

I. Prosedur Pengolahan Data………. 46

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku……… 47

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban... 47

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian……….. 49

B. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi……… 53

C. Diskusi Penemuan……….. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 59

B. Saran... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(8)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 3.1 Definisi Operasional... 39

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen………... 41

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r………. 45

Tabel 3.4.Kriteria Frekuensi Presentase………... 48

Tabel 4.0 Kategori Penilaian Alternatif Jawaban... 50

Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan………... 51

Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan…………... 52

Tabel 4.3 Gambaran Siswa Merokok atau Tidaknya Responden... 53

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi... 54


(9)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) ‘populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya’. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) ‘populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas’.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa.

2. Sampel

Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana (1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling seadanya.

Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha Setiawan, 2007 hlm 6) dengan rumus sebagai berikut:


(10)

33

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK � = �. � +

Keterangan :

n : ukuran sampel N : ukuran populasi d : tingkat kesalahan

Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan cara sebagai berikut:

� = . , +

= .

= . dibulatkan menjadi 273 siswa

Dengan taraf kesalahan 5% siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273 siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster

sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6

Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing 3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah 9 kelas.

B.Metode Penelitian

Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto (2006:160) bahwa

’metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data


(11)

34

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian, khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad (1993:139) berpendapat,

metode deskriptif adalah ‘suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek tentang segi-segi yang diteliti’.

Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka, penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik survey tersebut Arikunto (2006:109) menjelaskan bahwa, ’survey merupakan cara mengumpulkan data, informasi atau keterangan tentang suatu hal’.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi kuisioner 2. Membuat soal kuisioner 3. Melakukan uji coba kuisioner.

4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP 6 Bandung untuk merokok melalui kuisioner yang disebarkan.


(12)

35

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

5. Menyusun dan mengolah data. 6. Menganalisis data.

7. Menentukan kesimpulan.

C.Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian 1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode

survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu

suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh), sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker paru-paru (efek).

Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama.

2 Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Menurut Gay (1996)


(13)

36

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

yang dikutip oleh Herdiana (2009:38) menjelaskan, bahwa ‘..umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran’. Karena hal tersebut maka penulis merasa perlu untuk membuat langkah penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan masalah

b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian c. Menentukan tujuan penelitian

d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian tidak terlalu luas

e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.

f. Menentukan Populasi dan Sampel

g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah h. Pengambilan kesimpulan

i. Menyusun laporan penelitian

Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :


(14)

37

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Penelitian

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2009:148) mengungkapkan bahwa

”...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:192), “instrumen adalah alat pada waktu

peneliti menggunakan metode”. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan Merumuskan Masalah

Menentukan Tujuan Penelitian

Menentukan Batasan Penelitian

Populasi Sampel

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data Menentukan Masalah

Kuisioner


(15)

38

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan instrumen penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:194) yang mengungkapkan bahwa “kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut. Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini Sugiyono (2012:139) mengatakan:

Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di

tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya

-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain -lain

Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya dan Tidak

Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.


(16)

39

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok.

E.Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini mencangkup prilaku merokok dan faktor-faktor yang melatarbelakangi prilaku merokok yaitu sikap, psikososial, dan informasi.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok pada Siswa SMP Negeri 6 Bandung.

No Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat

Ukur Hasil Ukur Skala 1 Perilaku

merokok/tidak merokok pada siswa SMP Negeri 6 Bandung

Perokok mempunyai kriteria khusus, Dina Octrafida M. (2010) menuliskan kriteria perokok mengacu pada definisi WHO dan Depkes (2008). Kriteria tersebut adalah individu yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya dan masih merokok saat survey dilakukan. Secara tidak langsung bukan perokok adalah mereka yang tidak merokok atau merokok setiap hari tetapi kurang dari 6 bulan.

Kebiasaan merokok pada siswa di lingkungan terbuka atau tertutup.

Survey Kuesioner Ya Tidak


(17)

40

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

2 Psikososial Aspek yang mencakup perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Membagikan kuisioner dengan kriteria.

Survey Kuesioner Ya Tidak

Ordinal

3 Sikap Prilaku individu dalam menanggapi rangsangan. Membagikan kuisioner dengan criteria

Survey Kuesioner Ya Tidak

Ordinal

4 Informasi Keterangan, pemberitahuan atau berita yang bersifat menambah pengetahuan. Membagikan kuisioner dengan criteria

Survey Kuesioner Ya Tidak

Ordinal

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu uji coba terhadap instrumen untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen yang telah dibuat. Setelah uji coba kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kesalahan/kekurangan. Untuk memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan mengkorelasikan antar skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total responen, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan teknik belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan Spearman Brown.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas angket adalah:

a. Memeberikan skor pada masing-masing pertanyaan

b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba c. Mencari nilai rata-rata ( ̅) dari komponen pertanyaan dengan rumus


(18)

41

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

sebagai berikut:

̅

=

Keterangan :

̅

= Skor rata-rata yang dicari

∑ = Jumlah skor

� = Jumlah sampel

d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan yang bernomor ganjil dengan butir-butir pertanyaan yang bernomor genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

� =

� ∑

− ∑

√{�∑ − ∑

} . {�∑ − ∑

}

Keterangan:

: koefisien korelasi

xy : jumlah perkalian antara skor x dan skor y : jumlah skor x yang dikuadratkan

: jumlah skor y yang dikuadratkan

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 48 (empat puluh delapan) butir instrumen dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen Tentang Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Siswa merokok

No item r hitung t hitung t tabel Ket 1 0.7701 8.362 2.011 Valid 2 0.6558 6.019 2.011 Valid 3 0.5561 4.635 2.011 Valid

4 0.549 4.55 2.011 Valid

5 0.6151 5.405 2.011 Valid 6 0.7892 8.904 2.011 Valid


(19)

42

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

8 0.4754 3.744 2.011 Valid No item r hitung t hitung t tabel Ket

9 -0.1469 -1.029 2.011 Tidak Valid 10 0.3335 2.45 2.011 Valid 11 0.7088 6.962 2.011 Valid 12 0.2887 2.089 2.011 Valid 13 0.7534 7.937 2.011 Valid 14 0.0099 0.069 2.011 Tidak Valid 15 0.6242 5.535 2.011 Valid 16 0.7408 7.64 2.011 Valid 17 0.8703 12.244 2.011 Valid 18 -0.2493 -1.784 2.011 Tidak Valid 19 0.2522 1.806 2.011 Tidak Valid 20 0.5475 4.534 2.011 Valid 21 0.5818 4.956 2.011 Valid 22 -0.1003 -0.698 2.011 Tidak Valid 23 0.5629 4.719 2.011 Valid 24 0.8143 9.719 2.011 Valid 25 0.499 3.994 2.011 Valid 26 0.623 5.513 2.011 Valid 27 0.235 1.676 2.011 Tidak Valid 28 0.029 0.203 2.011 Tidak Valid 29 -0.19 -1.339 2.011 Tidak Valid 30 0.07 0.489 2.011 Tidak Valid 31 0.465 3.642 2.011 Valid 32 0.464 3.629 2.011 Valid 33 -0.099 -0.686 2.011 Tidak Valid 34 0.383 2.871 2.011 Valid 35 -0.224 -1.596 2.011 Tidak Valid 36 0.451 3.498 2.011 Valid 37 0.885 13.198 2.011 Valid 38 0.244 1.745 2.011 Tidak Valid 39 0.656 6.017 2.011 Valid 40 -0.347 -2.567 2.011 Tidak Valid 41 0.419 3.193 2.011 Valid 42 0.124 0.868 2.011 Tidak Valid


(20)

43

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

43 0.659 6.074 2.011 Valid No item r hitung t hitung t tabel Ket

44 -0.552 -4.583 2.011 Tidak Valid 45 0.656 6.017 2.011 Valid 46 0.303 2.205 2.011 Valid 47 0.654 5.988 2.011 Valid 48 -0.452 -3.508 2.011 Tidak Valid

Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah angket yang diambil untuk penelitian nantinya sebanyak 32 soal, sedangkan angket yang dibuang sebanyak 16 soal.

Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table dengan taraf signifikansi � 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan (dk = n-2), yaitu 50 - 2 = 48, maka nilai t tabel adalah 2,011.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara ekstrnal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat

dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Sugyono (2011 hlm 185) menjelaskan bahwa :

Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara mencobakan dengan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, reliabitias instrumen dapat diuji melalui cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus sebagai berikut:


(21)

44

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

��

=

+ �.�

Keterangan :

��� : Koefisien yang dicari

. �

: Dua kali koefisien korelasi

+ � : Satu tambah koefisein korelasi

Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half) dengan rumus tersebut seperti yang tertera diatas karena pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap untuk instrumen pengetahauan tentang bahaya rokok. Lalu jumlah dari masing-masing kelompok tersebut dikorelasikan kembali dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan kedalam rumus Spearman Brown.

Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok didapat koefisien korelasi 0,80. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus Spearman Browen. Jadi setelah dihitung reliabilitas faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa merokok adalah 0,88. Berdasarkan uji coba instrumen dinyatakan sudah valid dan realibel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

G.Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 1. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari hasil angket yang di berikan pada responden. 2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah siswa-siswi SMP Negeri 6 Bandung.


(22)

45

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

H. Teknik Mencari Korelasi

Melakukan penghitungan korelasi sederhana untuk mencari ada tidaknya hubungan dan seberapa kuat hubungan antara faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok yaitu sikap, psikososial, informasi dengan perilaku merokok siswa.

Langkah-langkah mencari korelasi diantaranya :

1. Mencari koefisien korelasi, rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi

Product Moment oleh Pearson (dalam Arikunto, 2009) dengan

menggunakan angka kasar, yaitu sebagai berikut :

Keterangan rumus :

� : Koefisien korelasi

� : Jumlah responden

∑ : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

∑ : Jumlah skor X dikuadratkan

∑ : Jumlah skor Y dikuadratkan

2. Setelah diketahui nilai koefisiennya, kemudian dicari interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Nilai koefisien korelasi dikonsultasikan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi (Arikunto, 2010) seperti tabel berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 0,60 - 0,80 0,40 - 0,60 0,20 - 0,40 0,00 - 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

  

 

2 2

2

 

2

   y y n x x n y x xy n rxy


(23)

46

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut :

�ℎ� �� = � √� −

√ − �

Keterangan rumus :

�ℎ� �� : Nilai t

r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah responden

� : Koefisien korelasi dikuadratkan

4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2.

5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus sebagai berikut :

Kd = � X 100% Keterangan rumus :

Kd : Koefisien determinasi

� : Koefisien korelasi dikuadratkan 100% : Persentase

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa.

I. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :


(24)

47

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

n x

X

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor

= “sigma” berarti jumlah

n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus :

S = 1 2        

n X X Keterangan :

S = Simpangan baku X = skor

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus :

P =

∑�₁

∑��

%

Keterangan :

P = presentase

∑ ₁

=

jumlah skor actual atau pengamatan

∑ �

=

jumlah skor ideal atau pengharapan


(25)

48

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang nilai Kriteria

76-100% Baik

56-75% Cukup

40-55% Kurang Baik


(26)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam

Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Press

Alamsyah, Rika Mayasari. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebiasaan

Merokok dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007. Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara.

Ardiansyah Muafid. 2013. Dibalik Merajalelanya Rokok Dikalangan Remaja. (Online) (http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/11/dibalik-merajalelanya-rokok-di-kalangan.html) diakses tanggal 11 Agustus 2014. Arikunto Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, Sayfudin. 2000. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya 2ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Davison, Gerald C.; Neale, John M. and Kring, Ann M. 2006. Psikologi Abnormal

(Edisi ke-9). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Departemen Kesehatan. 2008. Anak dan Remaja Rentan Menjadi Perokok

Pemula.

Dewi Dina. 2001. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok

terhadap Perilaku Merokok. Jakarta : FK Ilmu Kesehatan Masyarakat UI

Febrida Melly. 2013. Perokok Usia 10 Tahun di Indonesia Jumlahnya Meningkat. (Online) (https://health.liputan6.com/read/743251/perokok-usia-10-tahun-di-indonesia-jumlahnya-meningkat) diakses pada tanggal 10 Agustus 2014 Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hernowo, 2007. Panduan Untuk Perokok. Jakarta : EGC..

Jabbar, Abdul. 2008. Nge-rokok Bikin Kamu "Kaya". Solo: Samudera

Juju. 2011. Profil Pendidikan,Kesehatan dan Sosial Remaja Kota Bandung :

Masalah dan Alternatif Solusinya. (Online)

(http://duaanak.com/m/8.Profil-Pendidikan-Kesehatan-dan-Sosial-Remaja-Kota-Bandung-Masalah-dan-Alternatifnya.pdf) diakses pada tanggal 10 Agustus 2014


(27)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Kementerian Kesehatan R.I. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa

Rokok. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan.

Komalasari, D & Helmi AF. 2000. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok

pada Remaja. Jurnal Pisikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta :

Universitas Gajah Mada Press.

Leventhal, Howard & Cleary, Paul D. 2000. The Smoking Problem: A Review of

the Research and Theory in Behavioral Risk Modification. Psychological Bulletin, 80(2): 370-405.

M. Dina Octrafida. 2010. Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 15 Agustus 2014.

http://respository.usu.ac.id/handle/123456789/25418.

Martono Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis

Data Sekunder. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Molarius, A. Kuulasmaa, K. Evan, A. Qualiti Assesment of Datas on Smoking

Behaviour in the WHO. Monica Project.

Mu’tadin. 2002. Remaja dan Rokok. Jakarta

Mubarak et al. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pakaya Siska. 2013. Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan

Perilaku Merokok pada Siswa SMP Negeri 1 Bulawa.Gorontalo: FK

Ilmu-ilmu Kesehatan & Keolahragaan UNG

Richardson, Elizabeth E. Lloyd; Papandonatos, George; Kazura, Alessandra; Stanton, Cassandra and Niaura, Raymond, 2002. Differentiating Stages of

Smoking Intensity Among Adolescents: Stage-Specific Psychological and Social Influences. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 70(4):

998-1009

Riduwan, Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta


(28)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Sari, Ari Tris Ochtia; Ramdhani, Neila dan Eliza, Mira. 2003. Empati dan

Perilaku Merokok di Tempat Umum. Jurnal Psikologi, 30: 81-90.

Setiawan Nugraha. 2007. Penentuan Ukuran sample Memakai Rumus Slovin dan

Tabel Krejcie Morgan: Telaah dan Konsep Aplikasinya. Universitas

Padjadjaran, Bandung

Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. 1998. Principle and Practice : psychiatric nursing 5�ℎed. St louis: Mosby

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung : Penerbit Alfa Beta

Tarwoto et al. 2010. Kesehatan Remaja : Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika


(1)

46

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut :

�ℎ� �� = � √� −

√ − � Keterangan rumus : �ℎ� �� : Nilai t

r : Nilai koefisien korelasi

n : Jumlah responden

� : Koefisien korelasi dikuadratkan

4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2.

5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus sebagai berikut :

Kd = � X 100% Keterangan rumus :

Kd : Koefisien determinasi

� : Koefisien korelasi dikuadratkan 100% : Persentase

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa.

I. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :


(2)

47

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

n x X

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor

= “sigma” berarti jumlah

n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus :

S = 1 2        

n X X Keterangan :

S = Simpangan baku X = skor

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus :

P =

∑�₁

∑��

%

Keterangan :

P = presentase

∑ ₁

=

jumlah skor actual atau pengamatan

∑ �

=

jumlah skor ideal atau pengharapan % = bilangan tetap


(3)

48

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang nilai Kriteria

76-100% Baik

56-75% Cukup

40-55% Kurang Baik


(4)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Press

Alamsyah, Rika Mayasari. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007. Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara. Ardiansyah Muafid. 2013. Dibalik Merajalelanya Rokok Dikalangan Remaja.

(Online) (http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/11/dibalik-merajalelanya-rokok-di-kalangan.html) diakses tanggal 11 Agustus 2014. Arikunto Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, Sayfudin. 2000. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya 2ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Davison, Gerald C.; Neale, John M. and Kring, Ann M. 2006. Psikologi Abnormal (Edisi ke-9). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Departemen Kesehatan. 2008. Anak dan Remaja Rentan Menjadi Perokok Pemula.

Dewi Dina. 2001. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok terhadap Perilaku Merokok. Jakarta : FK Ilmu Kesehatan Masyarakat UI Febrida Melly. 2013. Perokok Usia 10 Tahun di Indonesia Jumlahnya Meningkat.

(Online) (https://health.liputan6.com/read/743251/perokok-usia-10-tahun-di-indonesia-jumlahnya-meningkat) diakses pada tanggal 10 Agustus 2014 Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hernowo, 2007. Panduan Untuk Perokok. Jakarta : EGC..

Jabbar, Abdul. 2008. Nge-rokok Bikin Kamu "Kaya". Solo: Samudera

Juju. 2011. Profil Pendidikan,Kesehatan dan Sosial Remaja Kota Bandung : Masalah dan Alternatif Solusinya. (Online) (http://duaanak.com/m/8.Profil-Pendidikan-Kesehatan-dan-Sosial-Remaja-Kota-Bandung-Masalah-dan-Alternatifnya.pdf) diakses pada tanggal 10 Agustus 2014


(5)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Kementerian Kesehatan R.I. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan.

Komalasari, D & Helmi AF. 2000. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Pisikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

Leventhal, Howard & Cleary, Paul D. 2000. The Smoking Problem: A Review of the Research and Theory in Behavioral Risk Modification. Psychological Bulletin, 80(2): 370-405.

M. Dina Octrafida. 2010. Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 15 Agustus 2014. http://respository.usu.ac.id/handle/123456789/25418.

Martono Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Molarius, A. Kuulasmaa, K. Evan, A. Qualiti Assesment of Datas on Smoking Behaviour in the WHO. Monica Project.

Mu’tadin. 2002. Remaja dan Rokok. Jakarta

Mubarak et al. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pakaya Siska. 2013. Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan

Perilaku Merokok pada Siswa SMP Negeri 1 Bulawa.Gorontalo: FK Ilmu-ilmu Kesehatan & Keolahragaan UNG

Richardson, Elizabeth E. Lloyd; Papandonatos, George; Kazura, Alessandra; Stanton, Cassandra and Niaura, Raymond, 2002. Differentiating Stages of Smoking Intensity Among Adolescents: Stage-Specific Psychological and Social Influences. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 70(4): 998-1009

Riduwan, Akdon. 2009. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta


(6)

Risan Pristio, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK

Sari, Ari Tris Ochtia; Ramdhani, Neila dan Eliza, Mira. 2003. Empati dan Perilaku Merokok di Tempat Umum. Jurnal Psikologi, 30: 81-90.

Setiawan Nugraha. 2007. Penentuan Ukuran sample Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie Morgan: Telaah dan Konsep Aplikasinya. Universitas Padjadjaran, Bandung

Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. 1998. Principle and Practice : psychiatric nursing 5�ℎed. St louis: Mosby

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung : Penerbit Alfa Beta

Tarwoto et al. 2010. Kesehatan Remaja : Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika