Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penyajian Hasil Akhir
Melatih siswa agar mampu
menyajikan hasil tulisanya dan
membuat siswa berani dan
percaya diri untuk mempresentasikan
hasil pekerjaan. Guru memeriksa
dari berbagai teks cerpen yang telah
siswa buat dengan mengoreksi aspek
tulisan dan aspek kebahasaan.
Siswa memiliki sebuah karya tulis
yang telah terpublikasikan ke
dunia jaringan web yang luas.
Penutup: 1. guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
2.  guru  dan  siswa  saling  memberikan  umpan  balik  hasil  evaluasi pembelajaran yang telah dipelajari
3. Instrumen Tes
Instrumen  tes  dalam  penelitian  ini  berupa  lembar  soal  dan  lembar penilaian.  Tes  kemampuan  menulis  cerpen  dalam  penelitian  ini  dibagi
menjadi  dua  tahap,  yakni  pretest  dan  posttest.  Tes  ini  dilakukan  untuk mengetahui  perkembangan  kemampuan  siswa  dalam  menulis  cerpen.  Jenis
tes  yang  diberikan  pada  kedua  tahap  tersebuat  adalah  sama.  Tahap  pretest diberikan  untuk  memeroleh  data  mengenai  kemampuan  awal  siswa  dalam
pembelajaran menulis  cerpen. Sementara itu tahap  posttest  diberikan untuk memeroleh data mengenai kemampuan siswa dalam menulis cerpen setelah
menerapkan  metode  pembelajaran  bauran  dengan  media  blog  di  kelas eksperimen dan penerapan pendekatan terlangsung di kelas kontrol.
3.1 lembar soal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes lembar soal. Berikut ini adalah
soal  yang  dijadikan  intrumen  tes  kemampuan  siswa  dalam  menulis cerpen.
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Lembar Tes Menulis Cerpen Nama :
Kelas  :
Buatlah sebuah teks cerpen dengan tema bebas dan memperhatikan hal- hal sebagai berikut
1 Cantumkan judul dan nama kalian sebagai penulis
2 Teks  cerpen  yang  dibuat  harus  memuat  narasi  dan  dilalog  antar
tokoh serta unsur-unsur pembangun teks cerpen. 3
penggunaan EYD Ejaan Yang Disempurnakan harus tepat.
3.2 Lembar Penilaian
lembar  penilaian  dalam  penelitian  ini  berupa  format  kriteria penilaian  menulis  cerpen.  Dalam  format  kriteria  ini  akan  dijabarkan
aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam menulis cerpen sehingga data hasil  kemampuan  siswa  dalam  menulis  cerpen  akan  dapat  diketahui
dengan  jelas  sebagai  kebutuhan  penelitian.  Adapun  kriteria  penilaian menulis cerpen adalah sebagai berikut.
Tabel 1.4 Kriteria penilaian Menulis Teks Cerpen
No Aspek yang Dinilai  Skor
Deskripsi
1. Kelengkapan  aspek
formal cerpen 5
Jika  memuat  judul  judul  yang ditulis  sebaiknya  relevan  dengan
isi  cerita  dan  menjadi  petunjuk makna cerita bersangkutan, nama
penulis peserta
didik mencantumkan  namanya  dalam
cepen  yang  dibuatnya,  dialog menunjukkan  percakapan  antar
tokoh  dalam  cerita,dan  narasi menceritakan  kejadian-kejadian
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam cerpen 4
Jika  hanya  memuat  tiga  aspek, misalnya  hanya  memuat  judul,
nama  penulis,  dan  dialog.  Aspek formal  cerpen  kurang  lengkap
karena  ada  salah  satu  yang  tidak dicantumkan.
3 Jika  hanya  memuat  dua  aspek,
misalnya  peserta  didik  tidak mencantumkan  judul  dan  nama
pengarang. 2
Jika  hanya  memuat  satu  aspek, misalnya  hanya  memuat  salah
satu aspek, hanya narasi. 1
Jika semua aspek tidak ada. 2.
Kelengkapan  unsur- unsur
intrinsik cerpen
15 Jika
memuat tema,
tokoh, penokohan,  alur,  latar,  sudut
pandang dan gaya bahasa. 12
Jika  salah  satu  aspek  tidak  ada, misalnya tidak memuat tokoh dan
penokohan 9
Jika dua aspek tidak ada, misalnya tidak  memuat  tokoh,  penokohan
dan latar. 6
Jika tiga
aspek tidak
ada, misalnya  tidak  emmuat  tokoh,
penokohan, latar, serta alur cerita. 3
Jika  lebiih  dari  tiga  aspek  yang tdak  ada,  misalnya  tidak  memuat
tokoh,  penokohan,  alur,  latar,  dan sudut pandang.
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Kepaduan
unsur- unsur
intrinsik cerpen
20 Jika  terdapat  kepaduan  seluruh
unsur  intrinsik cerpen,
yang meliputi
tema ide
yang mendasari  cerita,  tokoh  dan
penokohan  tokoh  dalam  cerpen dapat  digambarkan  berdasarkan
fisik,  psikologi,  dan  sosiologi, alur  memuat  kejadian  awal,
tengah,  akhir,  latar  tempat, waktu,
dan suasana,
sudut pandang, dan gaya bahasa.
16 Jika  terdapat  salah  satu  unsur
yang tidak
padu, misalnya
penggambaran karakter
tokoh yang  tidak  padu  dengan  gaya
bahasa  yang  digunakan,  misalnya tokoh
digambarkan sebagai
seorang  pengemis  yang  tinggal  di perkampungan
kumuh namun
bahasa yang
digunakan saat
mengobrol sangat intelektual. 12
Jika  terdapat  dua  sampai  empat unsur  yang  tidak  padu,  ,isalnya
tema tidak
padu dengan
keseluruhan  isi  cerpen  dan  sudut pandang yang ditulis tidak sesuai.
8 Jika  terdapat  lima  unsur  yang
tidak padu,
misalnya dalam
cerpen  tersebut  hanya  memuat kepaduan  antara  tokoh  dengan
latar tanpa
memerhatikan kepaduan unsur lainnya.
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 Jika  tidak  ada  kepaduan  antara
unsur-unsur intrinsik atau struktur cerpen.
4. Ketepatan
penggunaan EYD
Ejaan Yang
Disempurnakan 10
Jika  dalam  teks  cerpen  terdapat 85-100  penggunaan  EYD  yang
tepat. 8
Jika  dalam  teks  cerpen  terdapat 75-84  penggunaan  EYD  yang
tepat. 6
Jika  dalam  teks  cerpen  terdapat 60-74  penggunaan  EYD  yang
tepat. 4
Jika  dalam  teks  cerpen  terdapat 40-59  penggunaan  EYD  yang
tepat. 2
Jika dalam teks cerpen terdapat ≤ 39 penggunaan EYD yang tepat.
Skor maksimal: 50
Hasil penilaian dihitung dengan rumus:
Pada  tahap  selanjutnya,  nilai  yang  telah  diperoleh  dikategorikan berdasarkan  tabel  kategori  penilaian  tes  keterampilan  menulis  cerpen
sebagi berikut. Nilai =
� ℎ�
� � � �
x
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.5 Kategori Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek Berdasarkan Skala Nilai
No. Kategori
Nilai
1. Sangat Baik
86-100 2.
Baik 76-85
3. Cukup
61-75 4.
Kurang 41-60
5. Sangat Kurang
0-40 Diadaptasi dari Nilai Raport Kelas X SMAN 9 Bandung
4. Instrumen Observasi
Instrumen  observasi  dalam  penelitian  ini  berupa  lembar  observasi aktivitas  guru  dan  lembar  observasi  aktivitas  siswa.  Observasi  dilakukan
untuk  mengetahui  dan  memeroleh  informasi  mengenai  sikap  dan  perilaku siswa  dan  guru,  kegiatan  yang  dilakukan,  tingkat  partisipasi  dalam  suatu
kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Observasi  ini  dilakukan  oleh  observer  atau  pengamat  untuk  mengamati
dan  menilai  kegiatan  belajar  mengajar  menggunakan  metode  pembelajaran bauran  dengan  media  blog  dalam  pembelajaran  menulis  cerpen  pada  siswa
kelas  X  SMA  Negeri  9  Bandung  tahun  ajaran  20142015.  Observer  mengisi lembar  observasi  dengan  memberikan  catatan  pada  kolom-kolom  yang  telah
disediakan.  Pengisian  catatan  ini  bedasarkan  kondisi  yang  nyata  dan  faktual yang terjadi saat proses belajar mengajar.
4.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 1.6 Format Observasi Aktivitas Guru
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No Aspek yang Diamati
Keterangan
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa.
b. Memberikan motivasi
kepada siswa. c.
Memberikan acuan bahan yang akan disajikan.
d. Melakukan apersepsi
mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang baru. 2.
Implementasi Pendekatan Pembelajaran
a. Gerak badan tidak
mengganggu perhatian siswa.
b. Memperhatikan
penggunaan media. c.
Ketepatan dalam mengoperasikan media.
d. Kecermatan dalam
pemanfaatan waktu. e.
Mobilitas posisi tempat dalam kelas.
Audio
a. Kejelasan suara dalam
menjelaskan materi dan berkomunikasi dengan
siswa. b.
Antusiasme dalam menanggapi dan memberi
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
respon kepada siswa. c.
Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Visual
a. Menayangkan cuplikan film
pendek berbagai tema. b.
Memutar cuplikan lagu berbagai tema.
c. Menayangkan tata cara
membuat akun Weblog.
Intelektual
a. Penyajian materi ajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang
dalam RPP. b.
Penilaian menggunakan format yang telah
disediakan. 3.
Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
b. Melakukan refleksi menin
jau kembali pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Merencanakan tindak lanjut
untuk pembelajaran selanjutnya.
Tabel 1.7 lembar Format Observasi Aktivitas Siswa
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No Aspek yang Diamati
Keterangan
1.
Aktivitas Siswa Selama Mengikuti KBM
a. Fokus perhatian siswa pada
pelajaran. b.
Siswa memerhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh
guru. 2.
Implementasi Pendekatan Pembelajaran
a. Siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
Audio
a. Siswa mendengarkan lagu yang
telah disiapkan pendidik. b.
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.
c. Siswa mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas. d.
Siswa menanggapi presentasi temannya dengan santun.
Visual
a. Siswa mengamati cuplikan film
pendek yang disediakan pendidik. b.
Siswa mengamati dan mencermati uraian materi
pembelajaran tentang definisi, unsur-unsur intrinsik cerpen, dan
langkah-langkah memproduksi cerpen yang disampaikan oleh
guru.
Riyan Nugraha, 2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAURAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Intelektual
a. Siswa mencatat hal-hal penting
selama proses pembelajaran. b.
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
E. Prosedur Penelitian
Dalam  melakukan  penelitian  diperlukan  adanya  gambaran  tentang  langkah- langkah  melakukan  penelitian  yang  biasa  disebut  dengan  prosedur  penelitian.
Secara  garis  besar,  prosedur  dalam  penelitian  ini  terdiri  atas  tiga  tahap  yaitu persiapan,  pelaksanaan,  dan  pengolahan  data.  Adapun  penjabaran  dari  tiga  tahap
prosedur penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Tahap Persiapan Tahap  persiapan  ini  merupakan  tahapan  perencanaan  sebelum
dilaksanakannya penelitian. Tahapan persiapan ini meliputi rumusan masalah, studi  kepustakaan,  perumusan  hipotesis,  dan  penentuan  model  atau  desain
penelitian yang sekaligus dilengkapi dengan instrumen penelitian. 2.
Tahap pelaksanaan Tahap  pelaksanaan  ini  merupakan  tahapan  dilaksanakannya  penelitian
untuk  mengumpulkan  data.  Pengumpulan  data  dilakukan  melalui  pemberian perlakuan  atau  treatment  terhadap  subjek  penelitian  dan  pemberian  tes  yang
bertujuan untuk  mengetahui  kemampuan siswa setelah diberi perlakuan  atau treatment,  baik  pretest  maupun  postest.  Adapun  pelaksanaan  penelitian  ini
meliputi tahapan sebagai berikut. a.
Pemberian  pretest  berupa  menulis  cerpen  dengan  tema  bebas  dan berdasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang telah dipaparkan dalam
lembar  soal.  Pretest  ini  diberikan  pada  kedua  kelas  dalam  penelitian ini, yakni pada kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X
MIA  6  sebagai  kelas  kontrol.  Pemberian  pretest  ini  bertujuan mengetahui  kemampuan  awal  siswa  sebelum  diberi  perlakuan  atau
treatment.