C. Latar Belakang Masalah
Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2, pendidikan yang layak merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh warga Indonesia. Namun, tidak semua
warga negara mampu mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban atas pendidikannya. Beberapa penyebabnya karena kemampuan ekonomi yang lemah dan
kognitif yang rendah sehingga sulit mendapatkan pendidikan pada jenjang pendidikan formal. Salah satu upaya pemerintah kota Bandar Lampung untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan diberlakukannya Program Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Bina Lingkungan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 1
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Jalur bina lingkungan adalah sebuah jalur penerimaan peserta didik baru pada
sekolah negeri tanpa seleksi akademik. Tujuan dari program jalur bina lingkungan ini adalah untuk memperluas akses pendidikan serta memberikan kesempatan kepada
warga negara untuk mampu memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas. Jalur bina lingkungan diperuntukkan bagi peserta didik kurang mampu yang berdomisili di
sekitar lingkungan sekolah. Calon peserta didik diseleksi berdasarkan kelengkapan berkas-berkas mengenai keadaan dan identitas keluarga. Khusus bagi peserta didik
bina lingkungan, seluruh biaya sekolah sudah ditanggung oleh pemerintah Kota Bandar Lampung.
Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik, para calon peserta didik itu harus memiliki kemampuan yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti
proses pembelajaran pada program pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami hambatan atau kesulitan.
Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki oleh para calon peserta didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh
mana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti program pendidikan tertentu itu.
8
Tetapi, peserta didik yang menggunakan jalur bina lingkungan tidak diadakan seleksi akademik, sehingga sekolah tidak
mengetahui bagaimana kemampuan yang dimiliki peserta didiknya tersebut. Salah satu materi Pendidikan Agama Islam SMA kelas XI yang membutuhkan pemahaman
konsep adalah prinsip dan praktik ekonomi Islam.
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan Ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah SWT, bertujuan akhir kepada Allah SWT dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syariat Allah SWT.
Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan.
” Q.S. Al-Mulk [67]: 15
9 Ekonomi dalam pandangan Islam bukanlah tujuan akhir dari kehidupan ini tetapi
sesuatu pelengkap kehidupan, sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
8
Ibid.
9
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahan, Bandung: Sygma Examedia Arkanleema,
2007, h. 563.
penunjang dan pelayanan bagi akidah dan bagi misi yang diembannya.
10
Allah SWT. menjadikan manusia sebagai makhluk sosial dipertegas dengan Al-
Qu‟ran yang mengungkapkan kejadian manusia dalam berbagai suku dan bangsa untuk
membentuk pergaulan hidup bersama Q.S. Al- Hujurāt [49]: 13, saling membantu
dalam kebaikan Q.S. Al- Mā‟idah [5]: 2 dan kebahagiaan manusia yang terkaitan
dengan hubungan manusia dengan sesamanya Q.S. Ali „Imrān [3]:112.
11
Artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” Q.S. Al-Hujurāt [49]: 13
12
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-
Nya.” Q.S. Al-Mā‟idah [5]: 2
13
10
Nurhasanah Bakhtiar, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum cet. 1 Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, h. 155-156.
11
Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam Bandung: Pustaka Setia, 2011, h. 69
12
Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 517.
13
Ibid, h. 106.