Tahap Pelaksanaan Tahap Analisis Data

Aris Fadly, 2013 Kajian Nilai Budaya Pesta Laut Nadran Di Masyarakat Pesisir Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Studi Deskriptif Analitis Tradisi Upacara Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Kepala Kesbang dan Polinmas Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat permohonan izin untuk disampaikan kepada Kepala Kecamatan Waruduwur Kabupaten Cirebon. 5. Kepala Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat permohonan izin untuk disampaikan Kepala Desa Waruduwur. 6. Kepala Desa Waruduwur memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah selesai tahap persiapan penelitian, dan persiapan-persiapan yang menunjang telah lengkap, maka peneliti langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menekankan bahwa instrumen yang utama adalah peneliti sendiri key instrument. Peneliti sebagai instrumen utama dibantu oleh pedoman observasi dan pedoman wawancara antara peneliti dengan responden. Pedoman wawancara yang penulis persiapkan untuk sesepuh masyarakat desa Waruduwur, tokoh agama, pemerintah desa, masyarakat Waruduwur, dan guru PKn di SD N 1 Citemu. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan agar dapat menjawab permasalahan penelitian yang tidak dapat penulis ketahui. Setiap selesai melakukan penelitian di lapangan, peneliti menuliskan kembali data-data yang terkumpul kedalam catatan lapangan, dengan tujuan supaya dapat mengungkapkan data secara mendetail dan lengkap.

3.6.3 Tahap Analisis Data

Tahap yang terakhir adalah analisis data. Kegiatan analisis data dilakukan setelah data yang diperlukan terkumpul. Pada tahap ini peneliti berusaha mengorganisasikan data yang diperoleh dalam bentuk catatan dan dokumentasi. Selaras seperti yang dikemukakan oleh Afifuddin dan Ahmad Saebani 2009: 159 bahwa: ”analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar konsep variabel yang sedang diteliti, yang tujuannya adalah mendapatkan makna hubungan konsepsional sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian”. Aris Fadly, 2013 Kajian Nilai Budaya Pesta Laut Nadran Di Masyarakat Pesisir Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Studi Deskriptif Analitis Tradisi Upacara Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tradisi pesta laut nadran merupakan salah satu budaya masyarakat pesisir desa Waru Duwur yang sampai saat ini masih ada. Masyarakat desa Waru Duwur telah melaksanakan tradisi nadran dari nenek moyang sejak dulu yang mempunyai maksud sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat pesisir desa Waru Duwur atas nikmat dan karunia Allah SWT. Tradisi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sedekah laut dan nadaranan. Sedekah laut merupakan ritual yang diadakan di laut berupa pecunan. Sedangkan Nadaranan itu sendiri tempatnya berada di darat berupa anggapan dan jogedan seperti arak-arakan, pertunjukan wayang golek, wayang kulit wayang lumping, sandiwara, dan pentas seni tarling modern organ tunggal. 2. Nilai-nilai budaya yang ada di dalam tradisi nadran yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran PKn adalah nilai gotong royong, nilai kebersamaan, dan nilai kekeluargaan. Pertama, nilai gotong royong yang masih dipertahankan seperti ketika pembuatan dan mengarak arak-arakan. Kedua, nilai kebersamaan ini dapat terlihat ketika pecunan, menonton pertunjukan anggapan dan kerja bakti. Ketiga, nilai kekeluargaan ini dapat terlihat ketika acara pecunan dan pengajian. Nilai budaya pada tradisi nadran dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran PKn yang diintegrasikan kedalam materi pelajaran terkait. Esensi pembelajaran nilai budaya tradisi nadran sebagai sumber pembelajaran PKn kepada para peserta didik diharapkan memberikan kemudahan dalam menerima materi pelajaran dan juga melestarikan kebudayaan tradisi nadran. 3. Seorang guru PKn dapat menjadikan nilai budaya tradisi nadran sebagai sumber pembelajaran PKn kepada peserta didik. Sumber pembelajaran ini