Prosedur Penelitian METODA PENELITIAN

Julia Artati, 2013 Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Cuaca Ekstrim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  i x = jumlah nilai seluruh siswa n = banyaksiswa Menghitung Standar Deviasi nilai kelas dengan menggunakan bentuk rumus:   1 2     n x x s i ....................... 8 Keterangan: s = standar deviasi i x = perolehan nilai tiap siswa x = rata-rata nilai kelas n = banyak siswa

2. Lembar observasi

Selama proses belajar mengajar berlangsung observer menilai keterlaksanaan tahapan pembelajaran. Data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran di kelas. Pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa terdapat beberapa kriteria yang menggambarkan tahapan pembelajaran yang terjadi di kelas. Adapun persentase data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ............................9

3.7 Prosedur Penelitian

1. Tahap persiapan Tahap persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut: a. Mengaji teori-teori yang berkaitan dengan literasi sains b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian c. Menentukan tema yang akan dipelajari Julia Artati, 2013 Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Cuaca Ekstrim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dan menghubungkan dengan mata pelajaran IPA Sains fisika, kimia, biologi dan IPBA. e. Membuat matriks pembelajaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Terpadu. f. Diskusi dan konsultasi dengan guru mata pelajaran fisika yang terkait untuk menentukan populasi dan sampel. g. Menyusun perangkat pembelajaran yakni bahan ajar cuaca ekstrim, menuls dan mencari artikel dari internet mengenai cuaca ekstrim, membuat alat peraga pembentukan awan, serta LKS, dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk dua pertemuan pembelajaran. h. Membuat instrumen penelitian berupa tes literasi sains berbentuk pilihan ganda, uraian dan kuesioner sikap. i. Melakukan judgment instrumen penelitian kepada dua orang dosen ahli. j. Merevisi instrumen penelitian setelah mendapat judgment dari dua dosen ahli. k. Membuat surat izin penelitian ke lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan surat izin penelitian. l. Melakukan uji coba instrumen penelitian. m. Melakukan analisis butir soal instrumen penelitian secara statistik yakni meliputi, validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran 2. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Memberikan pembelajaran IPA terpadu dengan tema “cuaca ekstrim“ sebanyak dua kali pertemuan. b. Melakukan test diakhir pembelajaran, untuk memperoleh gambaran literasi sains siswa setelah melakukan pembelajaran IPA terpadu dengan tema “cuaca ekstrim”. Julia Artati, 2013 Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Cuaca Ekstrim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pengisian format observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observer dalam penelitian adalah rekan-rekan mahasiswa yang telah diberikan pengarahan mengenai penelitian ini. 3. Tahap akhir Tahapan akhir penelitian adalah sebagai berikut: a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian. Julia Artati, 2013 Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Cuaca Ekstrim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alur penelitian Studi literatur Menentukan sekolah dan Wawancara dengan guru mata pelajaran Studi pendahuluan Mengaji teori-teori mengenai literasi sains Menentukan tema pembelajaran Menyusun perangkat pembelajaran Mempelajari kompetensi dasar dan menghubungkan kompetensi dasar Instrumen penelitian Menyusun RPP dan LKS Tes tertulis pilihan ganda dan uraian, kuesioner sikap, lembar keterlaksanaan pembelajaran Revisi instrumen Judgement instrumen Uji coba instrumen Pembelajaran IPA Terpadu pada tema cuaca ekstrim Analsis uji coba instrumen Pengolahan data Tes literasi sains Menganalisis tes literasi sains Menarik kesimpulan P E L A K S A N A A N A K H I R P E R S I A P A N Menyusun instrumen Gambar 3.1 Alur penelitian Julia Artati, 2013 Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Dalam Pembelajaran Ipa Terpadu Pada Tema Cuaca Ekstrim Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pengolahan data hasil tes literasi sains dan jawaban angket sikap siswa terhadap sains yang telah dilakukan di salah satu SMP di kota Bandung, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Literasi sains siswa pada aspek kompetensi competencies cukup tinggi. Aspek mengidentifikasi isu ilmiah memiliki persentase keberhasilan 60,49. Aspek menjelaskan fenomena secara ilmiah memiliki persentase 94,44 pada soal pilihan ganda dan 58,2 pada soal uraian. Aspek menggunakan bukti ilmiah memiliki persentase 88,89 dan 63,40. Secara keseluruhan hasil literasi sains siswa pada aspek kompetensi tergolong tinggi. 2. Literasi sains siswa pada aspek pengetahuan knowledge memiliki persentase 58,35 pada pengetahuan mengenai perubahan wujud zat, 63,59 pada pengetahuan mengenai atmosfer bumi, 100 pada pengetahuan mengenai biosfer, 69,73 pada pengetahuan mengenai penyakit, 96,30 pada pengetahuan mengenai populasi dan 76,56 pada pengetahuan mengenai biodiversiti. Secara keseluruhan hasil literasi sains pada aspek pengetahuan tergolong tinggi. 3. Literasi sains siswa pada aspek konteks memiliki persentase ketercapaian yang cukup tinggi. Pada konteks lapisan ozon persentase ketercapaian siswa menjawab soal sebesar 64,66, konteks ikan asin 50,03, kebakaran hutan 92,61, penyakit sebesar 92,56 dan 42,70 pada konteks awan. 4. Pada aspek sikap attitude siswa memberikan respon positif pada setiap aspek sikap pada literasi sains. Respon positif siswa sebesar 80 pada ketertarikan terhadap sains. Pada sikap mendukung inkuiri sains siswa merespon positif sebesar 84. Aspek terakhir yaitu aspek tanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan sebesar 90.