Analisa bahan bangunan Analisa Material

commit to user V-43 Jenis Bambu yang ada di lokasi Keberadaan material bambu di daerah ini cukup banyak. Namun, keberadaannya ternyata belum termanfaatkan secara optimal. Bambu mayoritas dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan sangkar burung dan bahan bangunan seperti pagar rumah, konstruksi atap dan lainnya. pemanfaatan bambu sebagai bahan bangunan tidak melewati proses pengawetan terlebih dahulu sehingga tidak tahan lama. Jenis bambu banyak terdapat dilokasi itu yaitu bambu petung, ori, apus, ori, dan legi. Di Surakarta terdapat tempat penjualan bambu yaitu di daerah Nusukan b Kayu Glugu, pohon waru, pohon mangga Jumlahnya cukup banyak dan harganya lebih murah dibanding dengan kayu jati. Kayu ini dapat menjadi alternatif bahan bangunan. c Batako Batako menjadi alternatif bahan dinding bangunan. Lebih hemat karena menggunakan lebih sedikit semen dibanding dengan batu bata. 2 Pemilihan material bekas dan daur ulang Material bekas yang digunakan adalah besi, seng, papan bekas begisting, batu bata, material bekas pembongkaran bangunan genting, batu bata, kayu, batako, keramik, ubin, dll, pecahan genting dan keramik, kerikil sisa penyaringan pasir dan bahan bekas lain yang dapat dimanfaatkan kembali. Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga aman untuk digunakan. Penjualan besi bekas banyak terdapat di daerah Kusumodilagan dan Jebres dekat Pedaringan. Sedangkan untuk material yang lain tidak ada tempat penjualan secara khusus, sehingga jumlahnya tidak dapat ditentukan, tergantung pada banyaknya pembangunan dan pembongkaran bangunan yang ada.

b. Analisa bahan bangunan

Tujuan : Menentukan bahan bangunan pada bangunan Sekolah Alam yang memenuhi aspek fungsional, estetika, hemat biaya dan energi, tidak berdampak buruk bagi pengguna bangunan dan lingkungannya. Analisa 1 Atap Jenis alternatif yang digunakan : commit to user V-44 ƒ Atap genteng Atap genteng dipilih karena mudah didapat, harga murah, dapat digunakan kembali selain itu mempunyai nilai penghantar panas yang kecil sehingga mampu memberikan kenyamanan ruang didalamnya. Di bawah atap diberi celah untuk aliran udara sehingga upaya untuk menetralisir panas yang masuk. Selain itu bekas pecahan genting dapat digunakan untuk bahan perkerasan jalan ataupun untuk tambahan pada estetika bangunan. ƒ Atap daunrumput Atap jenis ini dapat berupa daun kelapa, alang-alang, ijuk, dan lain sebagainya. Memiliki keunggulan dalam penampilan yang berkesan alami serta mudah diperoleh. 2 Bahan Lantai ƒ Batu bata alam, kerikil dan batu sisa penyaringan pasir sebagai lantai sikat, pecahan batu bata merah digunakan pada jalar sirkulasi pejalan kaki. ƒ Sebagian besar penutup lantai dalam bangunan menggunakan bahan keramik dan ubin bekas serta plesteran semen. Keramik dipilih karena memiliki derajat pantulan 55 untuk membantu pencapaian batas minimal pencahayaan dalam ruangan, mudah didapat dan dikerjakan, kedap air, dan mudah dibersihkan. Keramik yang dipakai dapat berupa yang utuh ataupun pecahan yang disusun menyerupai mozaik. ƒ Grass Blok dan batako bekas, digunakan pada area plaza dan parkir kendaraan. ƒ Tikar mendong, tikar biasa, tikar bambulampit, hangat, nyaman. Digunakan untuk melapisi lantai pada ruang kelas, ruang pengelola dan lainnya. Gambar V.38 Lantai dari susunan batang bambu Sumber: dokumen pribadi commit to user V-45 3 Bahan Dinding ƒ Batu bata bata merah, batako, kayu, bambu yang telah diawetkan. ƒ Pecahan batu bata dan batako sebagai dinding interior ƒ Batu-batu alam, kesan yang ditimbulkan indah, alami. ƒ Kayu bekas bekisting. ƒ Seluruh pewarnaan menggunakan warna asli material rumahnya, tanpa cat, dapat pula membuat campuran acian semen dengan serbuktepung genting bekas untuk mendapatkan acian yang kemerahan, atau dengan campuran pewarnaan alami lainnya. 4 Bahan Langit-langit ƒ kayu perancah yang dibelah kemudian diserut, papan bekas bekisting, gedheg, terpaldeklit. 5 Bahan Pintu dan Jendela ƒ Kayu bekas, bambu. ƒ Kaca bekas.

3. Analisa Sistem Utilitas a. Analisa Penyediaan Energi Listrik