BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru mata pelajaran matematika, dan kepala sekolah SMP N 4
Sumberlawang menyimpulkan sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pokok bahasan menentukan keliling dan luas segitiga dan segiempat. Dapat ditunjukkan adanya peningkatan motivasi yaitu dari :
a. Antusias belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika
mengalami peningkatan dari 20 siswa 51,3 , putaran I sebanyak 22 siswa 56,4 , putaran II sebanyak 28 siswa 71,8 , tes akhir
sebanyak 31 siswa 79,5 . b.
Siswa mau mendengarkan penjelasan dari guru mengalami peningkatan dari 21 siswa 53,8 , putaran I sebanyak 25
siswa 64,1 , putaran II sebanyak 28 siswa 69,2 , sedangkan tes akhir sebanyak 28 siswa 71,8 .
c. Siswa berani menanyakan materi yang belum jelas kepada
guru ataupun siswa lain menngalami peningkatan dari 10 siswa 25,6 , putaran I sebanyak 15 siswa 38,54 ,
66
putaran II sebanyak 17 siswa 43,6 , sedangkan tes akhir sebanyak 20 siswa 51,3 .
d. Siswa berani menjawab pertanyaan guru maupun dari siswa
lain mengalami peningkatan dari 15 siswa 38,5 , putaran I sebanyak 20 siswa 51,3 , putaran II sebanyak 22 siswa
56,4 , sedangkan tes akhir sebanyak 23 siswa 59 . 2.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah siswa yang memperoleh nilai
60 KKM yaitu dari 24 siswa 61,5 , putaran I sebanyak 27 siswa 69,3 , putaran II sebanyak 31
siswa 79,5 , dan tes akhir sebanyak 32 siswa 82,1 . Serta meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 60,44, putaran I 67,69,
putaran II 70,54, tes akhir 70,72.
B. Implikasi
Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari meningkatnya antusias belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran matematika dari dari 20 siswa 51,3 , putaran I sebanyak 22 siswa 56,4 , putaran II sebanyak 28 siswa 71,8 ,
tes akhir sebanyak 31 siswa 79,5 , meningkatnya jumlah siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru dari mendengarkan
penjelasan dari guru mengalami peningkatan dari 21 siswa 53,8 , putaran I sebanyak 25 siswa 64,1 , putaran II sebanyak 28 siswa
69,2 , sedangkan tes akhir sebanyak 28 siswa 71,8 , meningkatnya jumlah siswa yang berani menanyakan materi yang
belum jelas kepada guru ataupun siswa lain dari 10 siswa 25,6 , putaran I sebanyak 15 siswa 38,54 , putaran II sebanyak 17 siswa
43,6 , sedangkan tes akhir sebanyak 20 siswa 51,3 , serta meningkatnya jumlah siswa yang berani menjawab pertanyaan guru
maupun dari siswa lain dari dari 15 siswa 38,5 , putaran I sebanyak 20 siswa 51,3 , putaran II sebanyak 22 siswa 56,4 , sedangkan
tes akhir sebanyak 23 siswa 59 . Kesimpulan butir kedua memberikan implikasi bahwa model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang semakin meningkat.
Jumlah siswa yang mendapat nilai 60 KKM meningkat dari 24
siswa 61,5 , putaran I sebanyak 27 siswa 69,3 , putaran II sebanyak 31 siswa 79,5 , dan tes akhir sebanyak 32 siswa 82,1 .
Serta meningkatnya nilai rata-rata kelas dari 60,4, putaran I 67,6, putaran II 70,5, tes akhir 70,7.
C. Saran