Sifat-sifat Morfologis Sifat-Sifat Agronomis

97 13. Deskripsi Tebu Varietas BZ 134 F 156 SK Pelepasan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 555KptsTP. 24081985 Tanggal : 5 Agustus 1985 Asal usul BZ 134 merupakan introduksi hasil persilangan F 141 x CP 34-79

1. Sifat-sifat Morfologis

1.1 Daun Helai daun : Warna daun hijau-kuning dengan ukuran sedang. Kedudukan daun hampir tegak dengan ujung-ujung daun melengkung kurang dari ¼ panjang helai daunnya Pelepah Daun : Telinga daun, telinga daun sebelah dalam ada dengan pertumbuhan yang kuat dan berkedudukan tegak hampir serong. Telinga daun sebelah luar terdapat pula dengan pertumbuhan yang lemah serta tegak. Bidang punggung , terdapat bulu-bulu bidang punggung pelepah daun yang panjangnya lebih kurang 3 mm, pertumbuhannya lebar, lebat dan tidak sampai ke puncak pelepah daun. Bulu-bulu tersebut berdiri 1.2 Batang Ruas : Sifat-sifat umum, ruas-ruas tersusun lurus, bentuk kelos hampir konis dengan penampang melintang ruas yang bulat. Warna ruas hijau ungu agak kemerahan, dengan lapisan lilin yang tebal. Besar ruas termasuk sedang dengan panjang ruas yang sedang pula. Alur mata , tidak terdapat dan kalau ada pertumbuhannya sempit, pendek dan dangkal. Retakan tumbuh , kadang-kadang ada Noda gabus , kadang-kadang ada Teras , terdapat lobang kecil ditengah-tengah ruas Buku ruas : Cincin tumbuh, melingkar mendatar dibelakang puncak mata, kadang-kadang melingkar mendatar diatas puncak mata. Cincin akar , berwarna hijau kekuningan, berbentuk konis terbalik sampai silindris. Mata akar terdiri dari 2-3 baris, barisan atas tidak melampaui puncak mata. 1.3 Mata Sifat-sifat umum Sayap mata Rambut mata : : : Mata duduk pada bekas pangkal pelepah daun, bentuk mata pada umumnya belah ketupat dengan bagian terlebar ditengah-tengah mata. Pusat tumbuh terletak diatas tengah-tengah mata. Berpangkal dibawah tengah samping mata, ukuran sayap sama lebarnya dengan tepi sayap mata rata Terdapat rambut tepi basal-mata berupa pita yang lebarnya kurang dari 1 mm, sedang rambut jambul tidak ada Universitas Sumatera Utara 98

2. Sifat-Sifat Agronomis

2.1 Pertumbuhan 2.1.1 Kecepatan Tumbuh Jenis ini mempunyai kecepatan pertumbuhan sejak awal hingga akhir lebih baik dari POJ 3016 dan POJ 3067 Pengukuran tinggi batang yang dilakukan menjelang tebang menunjukkan bahwa F 156 mencapai 3.96 m, sedang POJ 3016: 2,34 m dan POJ 3067: 2,93 m 2.1.2 Jumlah batang Hitungan batang yang dapat dihimpun, tercatat F 156 mempunyai batang sebanyak ± 48,986 batangha, sedang POJ 3016: ± 55,199 batangha dan POJ 3067: ± 58,812 batangha 2.1.3 Berat per meter Tercatat ± 0,64 kg, sedang POJ 3016: 0,67 kg, POJ 3067: 0,53 kg 2.1.4 Pembungaan F 156 termasuk jenis yang berbunga lebat dengan persentase 78,2 sedang POJ 3067: 10,6 2.2 Produksi 2.2.1 Berat Tebu Jenis ini menghasilkan tebu kurang lebih sama dengan POJ 3016, tetapi mungkin lebih rendah dari pada POJ 3067. Dalam percobaan, jenis ini menghasilkan tebu 761 kwha, sedangkan POJ 3016:686 kwha dan POJ 3067: 919 kwha 2.2.2 Rendemen Jenis ini mempunyai rendemen mungkin lebih rendah dari pada POJ 3016 dan kurang lebih sama dengan POJ 3067. Dalam percobaan, rendemen jenis ini tercatat 11,90, sedang POJ 3016 : 13,44 dan POJ 3067: 12,85 2.2.3 Hablur Jenis ini menghasilkan hablur kurang lebih sama dengan POJ 3016, tetapi mungkin lebih rendah dari pada POJ 3067. Dalam percobaan, jenis ini menghasilkan hablur 90,56 kwha,sedang POJ 3016: 92,20 kwha dan POJ 3067: 118,09 kwha

3. Data Dari Negeri Asalnya