Daun Mata Potensi Produksi Ketahanan hama dan penyakit Kesesuaian lokasi : cocok untuk dikembangkan ditanah-tanah alluvial bertipe

68 Lampiran 6. Profil dan Deskripsi 30 Aksesi Saccharum spp.Sumatera Utara 1. Deskripsi Tebu Varietas PS 864 SK Pelepasan Nomor : 56KptsSR.12012004 Lampiran : 16 Januari 2004 Asal Persilangan PR 1117 Polycross pada tahun 1986 Sifat Morfologi 1. Batang - Bentuk Batang - Warna Batang - Lapisan lilin - Retakan tumbuh - Cincin tumbuh - Teras dan Lubang - Bentuk buku ruas - Alur mata : : : : : : : : Konis, susunan antar ruas berbiku, dengan penampang melintang agak pipih Hijau Kekuningan Tipis Ada, tetapi tidak semua ruas Melingkar datar diatas pucuk mata, dengan warna kuning kecoklatan Masif dengan penampang melintang agak pipih Konis terbalik, dengan 3-4 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak mata Tidak ada

2. Daun

- Warna - Ukuran lebar daun - Lengkung daun - Telinga daun - Bulu bidang punggung - Sifat lepas pelepah : : : : : : Hijau Kekuningan 4-6 cm Melengkung kurang dari ½ panjang daun Ada, pertumbuhan lemah, dengan kedudukan serong Sempit dan jarang, tidak mencapai puncak pelepah, kedudukan condong Agak mudah

3. Mata

- Letak mata - Bentuk mata - Sayap mata - Rambut tepi basal - Rambut jambul - Pusat tumbuh : : : : : : Pada bekas pangkal pelepah Bulat, dengan bagian terlebar diatas tengah- tengah mata Berukuran sama lebar, dengan tepi sayap rata Tidak ada Tidak ada Diatas tengah mata Sifat-sifat agronomis 1. Pertumbuhan - Perkecambahan - Kerapatan batang - Diameter batang : : : baik rapat 10 per meter sedang Universitas Sumatera Utara 69 - Pembungaan - Kemasakan - Daya kepras : : : sporadis, namun berbunga lebat pada kondisi kurang N Tengahan sampai lambat Baik

2. Potensi Produksi

- Hasil tebu kuha - Rendemen - Hablur gula kuha : : : 1221 ± 228 sawah; 888 ± 230 tegalan 8,34 ± 0,60 sawah. 9,19 ± 0,64 tegalan 101,4 ± 18,5 sawah; 82,5 ± 27,3 tegalan

3. Ketahanan hama dan penyakit

- Agak tahan terhadap hama penggerek pucuk - Tahan terhadap penyakit-penyakit pokkahbung, blendok dan mosaik, tahan dan agak tahan terhadap penyakit luka api

4. Kesesuaian lokasi : cocok untuk dikembangkan ditanah-tanah alluvial bertipe

iklim C2, baik dilahan sawah maupun tegalan. Pemberian pupuk N yang cukup akan menekan pembungaan dan memperlambat kemasakan. Keterangan lain - Peneliti - Nama lain sebelum diusulkan : : Mirzawan P.D.N; Eka Sugiyarta; Kabul Agus Wahyudi; Hermono Budhisantosa; Suwandi, Widi Sasongko, Mutomo Adi PS 86-100029 Perilaku varietas PS 864 sebelumnya dikenal dengan seri PS 86-100029, merupakan keturunan dari PR 1117 polycross yang dilepas Menteri Pertanian pada tahun 2004. Perkecambahan varietas ini sangat baik dengan anakan yang serempak, klentekan mudah. Sifat dasar pembungaan adalah sedikit dan sporadis, tetapi akan menjadi lebat apabila ditanam pada lahan-lahan marginal, terganggu drainasenya dan atau kekurangan pupuk Nitrogen karena respon terhadap N yang sangat tinggi. Walaupun terjadi pembungaan, karena diikuti munculnya siwil sekitar 3 mata pucuk, maka proses penggabusan akan dihentikan oleh adanya siwilan tersebut. Sehingga walaupun ditebang agak terlambat, PS 864 masih dapat bertahan KDTnya. Pada lahan-lahan bertekstur ringan sampa berat, PS 864 masih cukup baik pertumbuhannya. Bahkan pada lahan tegalan dimana kondisi kering panjang terjadi, dijumpai keadaan tanaman tinggal 3-5 daun hijau, masih menunjukkan tingkat kelengasan batang yang cukup tinggi. Potensi produksi tebu cukup tinggi dengan rendemen sedikit dibawah PS 851. Tipe kemasakan terdapat kecenderungan pada kelompok tengah lambat. Kadar sabut berkisar 13. PS 864 menunjukkan tingkat toleransi kekeringan yang lebih tinggi dibandingkan PS 851. Untuk daerah tegalan dengan pola tanam awal penghujan varietas ini akan cocok dikembangkan. Universitas Sumatera Utara 70 Universitas Sumatera Utara 71 2. Deskripsi Tebu Varietas PSJT 941 Asal nama PSJT 94-33 SK Pelepasan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 375KptsSR. 12072007 Tanggal 5 Juli 2007 Asal persilangan Persilangan Polycross BP 1854 tahun 1994 Spesies Saccharum officinarum Sifat morfologi 1. Batang - Bentuk ruas - Warna Batang - Lapisan lilin - Retakan tumbuh - Cincin tumbuh - Teras dan Lubang - Bentuk buku ruas - Alur mata : : : : : : : : Silindris, kadang-kadang berbentuk kumparan, dengan penampang melintang bulat Kuning hijau kecokelatan belum berpengaruh sinar matahari dan cokelat sesudah terkena sinar matahari Tebal mempengaruhi warna Tidak ada Melingkar datar menyinggung puncak mata Lubang kecil Konis terbalik, dengan 3-4 baris mata akar, baris paling atas tidak melewati puncak Tidak ada, kalaupun ada sempit, dangkal dan tidak mencapai tengah ruas

2. Daun