28 karena jiwa seseorang menjadi halus seperti gendhing
– gendhing.Lewat nada-nada musik tersebut manusia melakukan pemujaan dan perenungan
spiritual. Nada-nada musik bukan sekedar seni, tetapi merupakan bahasa jiwa, spirit kehidupan, musik Sang Maha Pencipta, bahasa pertama yang menjadi
asal muasal kehidupan. Melalui media musik tersebut orang bisa melakukan penjernihan fikir, penjernihan hati dan pemurnian jiwa yang berujung pada
penyembuhan psikologis. Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa musik dapat mempengaruhi air, sehingga musik yang indah akan membuat air
membentuk kristal hexagonal yang indah. Memahami bahwa baik manusia, hewan dan tanaman mengandung air, maka suara musik akan mempengaruhi
semua makhluk hidup. Organ-organ manusia mempunyai getaran dengan berbagai frekuensi. Walau frekuensi yang dapat didengar manusia berkisar 20
Hz-20 KHz, frekuensi suara berbagai alat gamelan sangat bervariasi dan memungkinkan terjadinya frekuensi yang sama dengan organ tubuh. Bila
getaran suara Gamelan mempunyai frekuensi yang sama dengan suatu organ tubuh yang lemah, maka resonansi yang terjadi dapat memperkuat dan
menyembuhkan organ yang bersangkutan.Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa gamelan adalah bentuk musik yang melibatkan beberapa
pemain dengan alat musik campuran dan merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama menggunakan alat musik yang
dibunyikan dengan cara menabuhmemukul dalam bahasa jawa disebut gamel Tifiacerdikia, Nilai Tersembunyi dalam Gamelan.
B. Kerangka Berfikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang menggunakan konsep berhitung dengan angka, rumus, dan logika, karenanya membutuhkan ketenangan dan fokus
dalam melakukan penghitungan yang dilakukan. Banyak siswa SMK Negeri 1 Kasihan Bantul yang merasa kesulitan dan memiliki minat yang kurang dalam
pembelajaran matematika.
29 Dengan adanya minat yang kurang terhadap pembelajaran matematika,
peneliti mencoba memberikan pembelajaran yang berbeda dari yang biasa dilakukan oleh guru disekolahan, peneliti menerapkan pembelajaran matematika
dengan adanya musik instrumental gamelan campursari untuk menarik minat belajar siswa terhadap matematika, dan dari minat tersebut peniliti juga ingin
mengetahui prestasi hasil belajar siswa yang dilakukan dengan penerapan musik instrumental gamelan campursari tersebut.
Peneliti berharap, dengan pembelajaran matematika yang menerapkan musik instrumental gamelan campursari siswa dapat lebih berminat dalam pembelajaran
matematika, dan menghasilkan prestasi hasil belajar yang memuaskan baik bagi guru, sekolah, maupun keluarga.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan cara melakukan observasi proses belajar siswa di kelas, memberikan kuesioner kepada
siswa, serta melakukan wawancara siswa. B.
Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Kasihan, Bantul,
Yogyakarta angkatan 20132014. C.
Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Penerapan Musik Instrumental Gamelan Campursari Dalam Proses Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Prestasi Belajar
Siswa.
D. Bentuk Data
Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu untuk menilai minat siswa dan menilai prestasi hasil belajar siswa
1. Data minat siswa
Data untuk menilai minat belajar siswa diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran dan kuesioner yang diisi oleh siswa kelas X Teater
Perdalangan setelah mengikuti pembelajaran dengan adanya musik instrumental gamelan campursari.