9 dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek abstraksi dan memiliki 4
prinsip yaitu : sebagai pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, dan hubungan, yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
pemahaman tentang konsep matematika, penalaran pada pola dan sifat, pemecahan masalah, pengkomunikasian dengan media pada matematika
simbol, tabel, diagram, dll, dan memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
2. Minat Belajar
Sebenarnya dalam penegasan istilah telah dijelaskan pengertian minat belajar, namun perlu penulis tegaskan lagi. Berikut ini dikemukakan beberapa
definisi mengenai minat, diantaranya :
a. Menurut Mahfudh Salahudin, minat adalah “Perhatian yang mengandung
unsur- unsur perasaan”.
b. Menurut Crow dan Crow, minat adalah “Sebagai kekuatan pendorong
yang menyebabkan individu memberikan perhatian kepada seseorang, sesuatu atau kepada aktifitas tertentu.
c. Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa minat yaitu “Suatu keadaan
dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
membutuhkan lebih lanjut”. Dan beberapa pengertian tersebut di atas, disini penulis dapat
menyimpulkan bahwa minat adalah perasaan keingintahuan dan tertarik pada suatu obyek, dan dengan rasa keingintahuan itu lalu cenderung untuk
memperhatikan dan akhirnya aktif berkecimpung dalam obyek tersebut. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktifitas akan memperhatikannya
secara konsisten dengan rasa keingintahuan dan ketertarikan.
10 Setelah menjelaskan pengertian minat, berikut ini dikemukakan
pengertian belajar, dengan maksud untuk mempermudah dalam memahami
pengertian minat belajar.
Di bawah ini di temukan beberapa definisi mengenai pengertian belajar,
diantaranya :
a. Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh Wgalim Purwanto
1990:45, dalam buku Introduction to psychology, mengemukakan :“Belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman”.
b. Menurut Witherington, sebagaimana dikutip oleh Chariyah Hasan dalam
Educational Psychology mengemukakan :
Belajar adalah Suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan
sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. c. Menurut Cronbach, sebagaimana dikutip oleh Sumardi Surya Brata,
yaitu: “Learning is shown by a change in behavior as are surf or experience”
5
Artinya: Belajar ditunjukan dengan perubahan tingkah laku seperti kegiatan berselancar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan
dalam mengalami itu si Pelajar menggunakan panca inderanya. Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang disebut sebagai hasil dari suatu proses belajar dari interaksi dengan lingkungan yang tertentu, ketrampilan,
sikap dan konsep.
Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh W.S Winkel 1996:53, bahwa Belajar adalah suatu proses mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang
11 menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai
sikap yang bersifat konstan menetap.
Sementara itu Abu Ahmadi 1991:121 menjelaskan, belajar adalah “Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang harus secara keseluruhan sebagai hasil
pengetahuan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari penjelasan pengertian minat dan belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu hal yang abstrak Tidak bisa
dilihat secara langsung dengan mata kepala yang memiliki kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga
untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor lahir batin., namun dengan
memperhatikan dari aktivitas serta hal-hal lain yang dilakukan oleh seseorang, minat belajar tersebut bisa diketahui dengan cara menyimpulkan
dan menafsirkannya melalui kecenderungan dan perhatian dalam belajar. 3.
Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang
dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar
berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi
yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong
12 pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami
pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan
pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai
sikap Winkel, 1991. Sedangkan prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah
dikerjakan.Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto 1986:28
memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh
seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang diny atakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel 1996:162 mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution 1996:17 prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut. Dalam proses belajar, kemampuan intelektual siswa sangat menentukan
keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi,
13 tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses
belajar mengajar. Mengenai definisi prestasi belajar ini, pakar pendidikan Dra. Sutratina
Tirtonegoro mengemukakan pendapatnya: a.
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar.
b. Prestasi belajar merupakan penilaian usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau symbol yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode
tertentu. c.
Prestasi belajar merupakan penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut
pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha belajar yang dicapai dan dinyatakan
dalam bentuk angka, huruf atau simbol yang mencerminkan hasil pencapiannya. Prestasi dapat diketahui setelah adanya usaha evaluasi dan
penilaian dari seseorang.Mengenai penilaian ini, terdapat tiga jenis aspek yang dapat dilakukan sebuah penilaian sebagai prestasi belajar anak, yakni
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.Dan berikut ini penjelasannya:
a. Aspek kognitif
Merupakan penguasaan pengetahuan yang menekankan pada mengenal dan mengingat kembali bahan yang telah diajar, antara lain: pengetahuan,
komprehensif, analisis dan evaluasi. b.
Aspek afektif
14 Yakni askpek yang bersangkutan dengan sikap mental, perasaan dan
kesadaran siswa yang meliputi penerimaan, memberikan respon atau jawaban dan penilaian.
c. Aspek psikomotor
Aspek psikomotor bersangkutan dengan keterampilan yang bersifat konkret. Walaupun demikian hal itu pun tidak terlepas dari kegiatan belajar
yang bersifat mental pengetahuan dan sikap. Hasil belajar aspek ini merupakan tingkah laku nyata atau keterampilan sebagai hasil belajar.
4. Media Pembelajaran Audio