Gambar 8. Asesoris Gantungan Kunci dari Kulit Tikus
5.5. Pemanfaatan Tepung daging Tikus untuk Pakan Ikan Hias
Kandungan protein tikus sekitar 60-62 atau lebih tinggi 30 dibandingkan tepung ikan memungkinkan tepung daging tikus dapat dijadikan
sebagai alternatif sumber protein yang berpotensi tinggi. Daging tikus mempunyai kandungan nutrisi yang sangat tinggi diantaranya dari daging tikus per 100 gram
berat basah yaitu Protein = 62,2 gram; Lemak = 24 gram; Karbohidrat = 6,6 gram; Fosfor = 61 mg; Sodium = 40 mg; Potassium = 17 mg; Riboflavin = 12 mg;
Niacin = 1,8 mg. Kandungan nutrisi lainnya adalah Vitamin C, Zinc, Cu, Mn, dan
Yodium . Sehingga tepung daging tikus dapat dimanfaatkan sebagai pelet ikan
hias.ataupun binatang peliharaan lainnya seperti kucing, kura-kura, ular dll.
A. Pembuatan Pelet Ikan hias Formula I
Pisahkan daging tikus dari kulit, tulang dan jeroan tikus selanjutnya daging tikus dioven salama 24 jam pada suhun 70º C , yang pada akhirnya daging
tikus akan menjadi keras dan rapuh. Daging yang telah matang tadi selanjutnya ditumbuk dengan menggunakan mortil sampai menjadi tepung. Tepung yang
sudah jadi selanjutnya dicampur dengan tepung tapioka dan kuning telur sehingga menjadi adonan. Adonan selanjutnya dibentuk menjadi bulat-bulat kecil dan
dioven selama 20 menit. Pada suhu 100º C. Hasil akahirnya adonan yang sudah
dibentuk tadi akan menjadi matang dan keras yang selanjutnya dapat diberikan sebagai pakan ikan hias.
B. Pembuatan Pelet Ikan hias Formula II
Dalam proses pembuatan pelet, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: Daging tikus sebagai sumber protein dihancurkan dengan alat penggiling
daging, dan diproses dengan melalui proses dehidrasi dimasukan kedalam oven 70ºC selama 2 hari, kemudian dihancurkan, sehingga berbentuk tepung. 5 gram
tepung tikus dicampur dengan 15 gram tepung terigu aduk sampai rata, tambahkan tiga butir telur diambil kuningnya saja dan air secukupnya hingga
adonan menjadi kalis. Cetak menjadi bentuk pelet yang di inginkan kemudian dipanaskan dalam oven dengan suhu 100º C selama 20 menit.Dalam pembuatan
pelet ikan perlu diperhatikan beberapa aspek tertentu seperti: kehalusan bahan bakunya, kekerasannya, daya tahan dalam air, daya mengapungnya, kandungan
zat gizi, dan preferensinya terhadap hewan pengkonsumsi, cara pengemasan, cara pemasaran, sehingga mempunyai prospek untuk dijual.
C. Pembuatan Pelet Ikan hias Formula III
Daging tikus dioven salama 24 jam pada suhu 70ºC, Daging yang telah matang tadi selanjutnya ditumbuk dengan menggunakan mortal sampai menjadi
tepung.. Tepung tikus yang sudah jadi selanjutnya dicampur dengan tepung cacing merah sebagai atractan, terigu, tapioka,dan kuning telur sehingga merata.
Tambahkan sedikit air hingga menjadi adonan yang mudah dibentuk Adonan selanjutnya dibentuk menjadi bulat-bulat kecil dan dioven selama 20 menit pada
suhu 100º C. Hasil akahirnya adonan yang sudah debentuk tadi akan menjadi matang dan keras yang selanjutnya siap digunakan sebagai pakan ikan hias.
Produk yang dibuat merupakan hasil olahan yang bahan baku utama adalah daging tikus dari berat produk yang diperkirakan saat sebelum dioven
menyusut hingga 50. Produk ini dikemas dalam kemasan tertentu agar tahan lama.
Pengujian preferensi terhadap ikan dilakukan dalam beberapa Aquarium, dan hasil produk ini telah mengapung selama 2 jam. Namun bagi ikan akan cepat
peka tercium karena aroma amis yang sangat pekat jika dimasukan pada air. Hasil terbaik dalam hal preferensi ikan terhadap umpan diperlihatkan oleh formulasi III.
Produk yang dibuat memiliki kualitas yang cukup baik terbukti dengan keberhasilan dari beberapa faktor yang merupakan stndarisasi pakan ikan Dengan
komposisi seperti yang tertera pada Tabel 5.
Tabel 8. Komposisi bahan pakan ikan formulasi III
Bahan Jumlah bahan per 100 g umpan
Tepung terigu 30
Kuning Telur 30
Daging tikus 25
Cacing merah kecil 5
Tapioka 10
Gambar 5. Beberapa formula pakan ikan hias dari tepung daging tikus
5.6. Pemanfaatan Ekor,Tulang dan Usus Tikus Sebagai Pupuk Bokashi