Tahap kreatif, yaitu tahap pengembangan alternatif desain yang dapat dibuat dan dikembangkan.
Tahap Analisis, yaitu mengembangkan ide-ide kreatif untuk melihat kelebihan dan kekurangan disain yang ada yang dibuat. Dengan demikian pada
tahapan ini dapat dibangkitkan serangkaian alternatif disain yang mungkin diwujudkan.
Tahap Pengembangan, yaitu memilih dan mengembangkan alternatif disain yang paling baik ditinjau dari beberapa faktor, seperti : teknis, ergonomi,
lingkungan, sosial dan ekonomi serta berbagai faktor lainnya. Tahap Presentasi dan Rekomendasi, yaitu mengimplementasikan disain
yang dihasilkan serta merekomendasikan penggunaannya dengan mengacu pada standarisasi pemakaian yang ada.
4.4. Pemanfaatan kulit tikus sebagai bahan yang mempunyai arti ekomomi
Kulit tikus dimanfaatkan menjadi bahan yang bernilai ekonomi. Bagian- bagian yang diambil hanya kulit bagian badannya saja kepala ekor, dan bagian
kaki dipisahkan untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan, pakan hewan dan pupuk. Setelah dipotong lalu dikuliti, dengan membelah dari tengah di bagian
dadanya perut. Potongan-potongan kulit yang masih berbulu kemudian direntangkan supaya lurus ditempat yang teduh Selanjutnya dapat diberi warna
sesuai dengan rencana produksi. Potongan-potongan kulit tikus tadi kemudian dijahit satu dengan yang lainnya Untuk selanjutnya dapat dibuat barang produk
yang dikehendaki.
4.5. Pemanfaatan tubuh tikus sebagai pakan ikan buatan dalam bentuk pellet
Dalam proses pembuatan pellet ikan, secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : Tubuh tikus sebagai sumber protein dihancurkan dengan alat
penggiling daging dan diproses melalui proses dehidrasi sehingga berbentuk tepung. Tepung tikus dicampur dengan dedak halus, tapiokacmc serta beberapa
mineral dan vitamin. Pellet dibuat dalam beberapa jenis formulasi dengan perbandingan persentase yang berbeda, dengan batasan : Protein ≤30, Serat
kasar ≤ 5, lemak ≤ 5 dan energi ≤ 3000 kkal. Penelitian di lakukan di
laboratorium. Pengamatan dilihat dari pengaruh perbedaan imbangan prosentase jenis formulasi pellet terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan mas kecil. Ikan
mas yang digunakan pada penelitian ini pada stadia fingerling. Formulasi pellet ikan
yang terbaik
kemudian disempurnakan
pembuatannya dengan
memperhatikan beberapa aspek tertentu seperti : Kehalusan bahan bakunya, kekerasannya, daya tahannya dalam air, daya mengapungnya, kandungan zat gizi,
dan preferensinya terhadap hewan pengonsumsi, cara pengemasan, cara pemasaran, sehingga mempunyai prospek untuk dijual.
4.6. Pemanfaatan tulang, ekor dan usus tikus sebagai pupuk organik