Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah pemberian tepung tempe kedelai Glycine max L. Merrill per oral selama masa prepubertal dapat menurunkan viabilitas spermatozoa mencit jantan galur Swiss Webster.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tepung tempe kedelai Glycine max L. Merrill terhadap kesuburan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek kandungan fitoestrogen tepung tempe kedelai Glycine max L. Merrill terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan galur Swiss Webster.

1.4 Kegunaan Karya Tulis Ilmiah

Kegunaan akademis karya tulis ini adalah diharapkan dapat membuka cakrawala pengetahuan bidang biologi dasar mengenai pengaruh fitoestrogen yang terdapat pada tepung tempe kedelai terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan. Kegunaan praktis karya tulis ini adalah diharapkan dapat memberi jawaban atas pengaruh konsumsi tepung tempe kedelai selama masa prepubertal terhadap kesuburan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Hewan coba mencit jantan memiliki siklus reproduksi yang matang pada saat usia 8 minggu. Selama masa gestasi, laktasi, dan menjelang pubertas, organ-organ reproduksi mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pemberian estrogen dari Universitas Kristen Maranatha luar dapat memberi efek sistemik dan lokal. Estrogen merupakan hormon steroid yang dapat mempengaruhi aktivitas spermatogenesis melalui efek balik negatif terhadap sintesis hormon gonadotropin oleh hipofisis. Reseptor estrogen terdapat pada organ reproduksi pria dengan variasinya selama masa fetal, prepubertal, dan pubertal. Pemberian estrogen yang berlebihan akan mengakibatkan gangguan perkembangan struktur dan fungsi organ reproduksi pria sehingga terjadi pembentukan sperma dengan kualitas kurang baik. Farnsworth et al. pada tahun 1975 menyatakan bahwa kedelai mengandung isoflavon yang terutama terdiri dari genistein dan daidzein. Genistein memiliki struktur yang mirip dengan diethyilstilbestrol DES Westonaprice, 2006. Kedua zat isoflavon ini dapat bersifat estrogenik dan antiestrogenik. Pada saat kadar hormon estrogen dalam tubuh rendah, maka genistein dan daidzein berfungsi sebagai estrogen. Sebaliknya, pada saat kadar hormon estrogen dalam tubuh tinggi, kedua zat ini akan berfungsi antiestrogenik Head, 2001. Secara fisiologis dan hormonal, organ reproduksi pria, yaitu testis, selama masa prepubertal belum begitu matang. Sel-sel Leydig belum sempurna dalam perkembangannya sehingga sedikit sekali hormon testosteron yang dihasilkan. Pemberian estrogen dari lingkungan dalam jumlah besar pada masa prepubertal dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan selanjutnya dan mengganggu pula proses spermatogenesis. 1.5.2 Hipotesis Penelitian Pemberian tepung tempe kedelai Glycine max L. Merrill selama masa prepubertal dapat menurunkan viabilitas spermatozoa mencit jantan galur Swiss Webster .

1.6 Metodologi Penelitian