Peranan Audit Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi (SCTV)

(1)

Human resource audit is a systematic examination and assessment, objective and documented on the organizational functions that are affected by human resource (HR) management with the aim of ensuring the fulfillment of the principle of appropriateness, effectiveness and efficiency of refineries and human resources to support the achievement of functional goals and objectives of the organization as a whole better for the medium term, and long term objectives of this study is to determine how HR audits role in improving the effectiveness of employees at PT. Surya Citra Televisi.

The method used in this research is descriptive and verification method with quantitative approach. The unit of analysis in this study is an employees of internal audit, cost monitoring, and financial division in PT. Surya Citra Televisi. Data collection methods used were saturated sample of 30 respondents. To determine the role of audit in improving the effectiveness of HR employees performed the statistical analysis.

The results are qualitatively stated that an audit performed in human resources. SCTV is already good even though its design is still not optimal. So also with the work effectiveness of employees can be said to be good, but the working relationship should be increased again towards the better.

Keywords: Human Resouce Audit, Effectiveness of Employees, Performance BAB I PENDAHULUAN

Pengelolaan sumber daya manusia diselenggarakan oleh suatu bagian tersendiri dalam organisasi, yang biasa disebut fungsi Sumber Daya Manusia. Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Masalah yang dihadapi fungsi tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan departemen atau bagian SDM saja. Masalah tersebut merupakan tanggung jawab seluruh bagian dari organisasi. Ketidakpuasan pribadi belum tentu disebabkan oleh lemahnya tata kerja bagian SDM saja, akan tetapi besar kemungkinan ditentukan oleh situasi kerja, sikap pimpinan ataupun tekanan-tekanan lainnya.

Manfaat utama dalam audit SDM diantaranya bisa mengetahui proses mana yang belum memenuhi persyaratan hukum berlaku sehingga meminimalisir proses internal organisasi yang berpotensi melanggar hukum, dan yang terpenting adalah membantu organisasi secara sistematis untuk mengidentifikasi kondisi saat ini serta langkah aksi apa yang perlu dijalankan untuk meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawan.

Fenomena yang sering terjadi dewasa ini adalah banyak sekali terjadinya penyusutan pegawai atau memberikan pilihan kepada pagawai-pegawai yang sudah masuk usia kurang produktif untuk melakukan pensiun dini dengan alasan akan melakukan regenerasi. Dan jelas hal tersebut cepat atau lambat akan menjadi masalah yang cukup serius dan dapat mengganggu jalannya sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu masalah tersebut harus segera diatasi.

Begitu pula yang terjadi pada PT. Surya Citra Televisi saat ini. Seperti yang terdapat dalam situs www.politikana.com tanggal 31 Oktober 2009, bahwa pada tanggal tersebut terdapat 120 orang pegawai yang mengundurkan diri dengan mengatas namakan pensiun dini. Hal ini akan menyebabkan ketidak nyamanan pegawai yang tersisa serta dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan.

Oleh karenanya, PT. Surya Citra Televisi saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawannya agar mampu menjalankan perusahaan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Seperti yang dijelaskan oleh Willy Susilo (2004:5) dalam bukunya yang berjudul “Audit Internal Mutu” menjelaskan bahwa: “Dilihat dari jenisnya saat ini audit telah berkembang mencakup berbagai bidang atau fungsi yang ada dalam organisasi antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit keuangan, audit sistem informasi, audit komunikasi, audit lingkungan, audit pemasaran,dan audit sumber daya manusia.”

Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis audit yang dimaksud di atas: 1. Audit Manajemen

2. Audit Operasional 3. Audit Mutu

4. Audit Sistem Informasi 5. Audit Keuangan 6. Audit Komunikasi 7. Audit Lingkungan 8. Audit Pemasaran

9. Audit Sumber Daya Manusia 10.


(2)

Efektivitas kerja karyawan yaitu suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Adapun pengertian efektivitas menurut para ahli diantaranya sebagai berikut :

R.A Supriyono (2000:33) dalam bukunya yang berjudul “Sistem pengendalian Manajemen” menyebutkan bahwa:

“Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang dicapai. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tertentu maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut.”

Dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan efektifitas kerja karyawan diperlukan tiga tahap perencanaan sumber daya manusia yang saling terkait, seperti:

1. strategic planning 2. operational planning 3. human resources planning

Audit SDM mampu berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan dimana kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan ketidak efektifan dari kerja karyawan tersebut. Dan dengan adanya audit SDM, diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga di masa mendatang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak lepas dari ilmu tentang penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut aturan serta urutan secara menyeluruh dan sistematis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya, penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada audit sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan.

Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenal pengumpulan dan analisis data saja.

Adapun pengertian dari desain penelitian menurut Husein Umar (2000:54), adalah:

“Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.”

Menurut Sugiyono (2008:13) proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut: “Proses penelitian meliputi:

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.”

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.


(3)

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen disini adalah Audit sumber daya manusia. Indikator yang digunakan adalah tahapan-tahapan pemeriksaan audit SDM. b. Variabel tidak bebas /Dependent(Variabel Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen disini adalah efektivitas kerja karyawan.Indikator yang digunakan untuk adalah prestasi kerja dan kepuasan kerja.

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Audit Sumber daya Manusia dalam upaya Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan” adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis karena penelitian ini berkaitan dengan pendapat atau opini individu akan kinerja manajemen perusahaan. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititikberatkan pada masalah perananan audit SDM dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dimana pengambilan data dilakukan secara observasi langsung, dan penyebaran kuesioner kepada karyawan PT.SCTV di divisi audit internal,cost monitoring,danfinancial.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 3.2.3.2.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah sebagai berikut :

”Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

3.2.3.2.2 Sampel

Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan non probability sampling. Pengertiannon probability samplingmenurut Sugiyono (2009: 84) adalah sebagai berikut:

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, samplingsistematis, kuota,aksidental, purposive,jenuh, snowball.”

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk menaikkan data tersebut adalah MSI (Method of Succesive Intervals) atau disebut metode interval berurutan. Teknik tersebut merupakan teknik yang paling sederhana dalam mentransformasi skala ordinal menjadi skala interval. Dengan demikian semua data yang telah dinaikkan dari skala ordinal ke interval ini dapat digunakan sebagai data input untuk analisis korelasipearson product moment.

3.2.4.1 Uji Validitas

Validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiapitempernyataan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasiperson product moment.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten, apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Jadi dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah split half method (Spearman Brown Correlation)teknik belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua divisi yang sama besar (berdasarkan pemilihan ganjil atau genap). 3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis


(4)

Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian penelitian ini digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:

Sumber: Umi Narimawati, 2008 Keterangan:

n = jumlah sampel (dalam penelitian ini 30 responden) m = jumlah alternatif jawaban tiapitem(5 alternatif)

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi bobot yang diberikan (1, 2, 3, 4, 5). Sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah responden, misalnya untuk variabel sumber kompetensi terdiri dari 10 itemkuesioner dengan jumlah 10 responden, maka akan diperoleh kriteria sebagai berikut:

Skor aktual : Jawaban seluruh responden (30) responden atas 20 kuesioner yang diajukan Skor Ideal : Bobot tertinggi yakni 5 x 20 x 30

Apabila digambarkan dengan rumus, maka akan tampak seperti di bawah ini: Skor aktual

% skor aktual = X 100%

Skor ideal  Analisis Koefisien Korelasi

Analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk menyatakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat , maka digunakan korelasi yang menurut Jonathan Sarwono, yaitu:

“Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan tergantung.” (2006: 37)

 Analisis Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, seperti yang dikemukakan oleh Jonathan Sarwono, bahwa:

“Analisis regresi adalah analisis yang meliputi metode-metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih variabel tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel bebas.”

(2006: 65)  Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini untuk menilai seberapa besar variabel X dapat memberikan pengaruh terhadap Variabel Y dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi

r = Koefisien KorelasiProduct Moment

n ( m - 1)

RS = m


(5)

berdasarkan indikator: A. Perencanaan

Perencanaan audit sumber daya manusia menyangkut penetapan staf dalam penugasan, penyusunan program kerja audit serta pengembangan strategi. Guna mengetahui bagaimana perencanaan audit sumber daya manusia pada PT. Surya Citra Televisi, akan dilakukan kategorisasi terhadap jumlah skor tanggapan responden.

B. Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan audit sumberdaya manusia menyangkut pengumpulan dan evaluasi bukti, pendokumentasian dalam kertas kerja, identifikasi dan wawancara kepada sumber-sumber yang bersangkutan dan evaluasi temuan yang diperoleh. Guna mengetahui bagaimana pelaksanaan audit sumberdaya manusia pada PT. Surya Citra Televisi, akan dilakukan kategorisasi terhadap jumlah skor tanggapan responden.

C. Pelaporan dan Tindak Lanjut

Pelaporan dan tindak lanjut menyangkut informasi temuan-temuan audit dan rekomendasinya, penyusunan hasil pemeriksaan dan penyampaian rekomendasi yang dihasilkan. Guna mengetahui bagaimana pelaporan dan tindak lanjut audit sumber daya manusia pada PT. Surya Citra Televisi, akan dilakukan kategorisasi terhadap jumlah skor tanggapan responden.

4.2.1 Analisis Kualitatif

4.2.1.1 Analisis Audit Sumber Daya Manusia pada PT. Surya Citra Televisi

Pada bagian ini akan diuraikan data tanggapan 30 orang Bagian Audit Internal, Bagian Cost Monitoring dan Financial yang menjadi responden tentang audit sumber daya manusia. Skor jawaban responden akan diklasifikasikan berdasarkan skor aktual dan skor ideal mengunakan rumus sebagai berikut.

Skor aktual

% skor aktual = 100%

Skor ideal  Keterangan:

a. Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan b. Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertingi yang mungkin diperoleh jika semua responden memilih

jawaban dengan skor tertingi.

Analisis kualitatif diakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada variabel audit sumber daya manusia. Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran audit sumber daya manusia secara menyeluruh, akan dilakukan rekapitulasi jumlah skor tanggapan responden atas ketiga indikator dan hasilnya dirangkum pada tabel berikut.

Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Pada Variabel Audit Sumber Daya Manusia

No Indikator Skor

Aktual

Skor

Ideal % Kategori

1 Menetapkan staf secara tepat dalam penugasan sesuai dengan keahlian

85 150 56,67% Cukup baik 2 Penyusunan program kerja audit 101 150 67,33% Cukup baik 3 Pengembangan strategi

menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan

91 150 60,67% Cukup baik Perencanaan Audit SDM 277 450 61,56% Cukup Baik 4 Pengumpulan dan evaluasi bukti 101 150 67,33% Cukup baik 5 Pendokumentasian dalam kertas

kerja

117 150 78,00% Baik

6 Identifikasi dan wawancara kepada sumber-sumber yang bersangkutan

112 150 74,67% Baik

7 Evaluasi temuan yang diperoleh 98 150 65,33% Cukup baik

Pelaksanaan Audit SDM 428 600 71,33% Baik

8 Informasi temuan-temuan audit dan rekomendasinya

115 150 76,67% Baik

9 Penyusunan hasil pemeriksaan 123 150 82,00% Baik 10 Penyampaian rekomendasi yang 114 150 76,00% Baik


(6)

Berdasarkan persentase total skor tanggapan responden maka dapat disimpulkan bahwa audit sumber daya manusia pada PT. Surya Citra Televisi sudah baik. Hal ini didukung oleh pelaksanaan audit sumber daya manusia yang baik serta pelaporan dan tindak lanjut audit sumber daya manusia yang sudah dilaksanakan dengan baik. Meskipun perencanaan audit sumber daya manusia belum optimal, tetapi pelaksanaan audit sumber daya manusia sudah baik dan didukung dengan pelaporan dan tindak lanjut audit sumber daya manusia juga sudah baik. Kegiatan audit SDM dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting, karena mencakup SDM yang menjalankan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, dengan bedasarkan prosedur yang telah ditetapkan.

4.2.1.2 Analisis Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi

Pada bagian ini akan diuraikan data tanggapan 30 orang Bagian Audit Internal, BagianCost Monitoringdan Financialyang menjadi responden tentang efektivitas kerja karyawan. Sama halnya pada audit sumber daya manusia, skor jawaban responden akan diklasifikasikan berdasarkan skor aktual dan skor ideal. Analisis dilakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada variabel efektivitas kerja karyawan. Berikut diuraikan hasil tanggapan responden mengenai efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi berdasarkan indikator.

Untuk mendapatkan gambaran efektivitas kerja karyawan secara menyeluruh, akan dilakukan rekapitulasi jumlah skor tanggapan responden atas kedua indikator dan hasilnya dirangkum pada tabel berikut.

Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Pada Variabel Efektivitas Kerja Karyawan

No Indikator Skor

Aktual

Skor

Ideal % Kategori

1 Penempatan karyawan 114 150 76,00% Baik

2 Hubungan kerja 96 150 64,00% Cukup Baik

3 Evaluasi prestasi kerja 112 150 74,67% Baik

4 Perputaran pegawai 112 150 74,67% Baik

5 Pemberian sanksi yang tegas 109 150 72,67% Baik Prestasi Kerja Karyawan 543 750 72,40% Baik 6 Ketersediaan fasilitas penunjang

pekerjaan

99 150 66,00% Cukup Baik 7 Kesesuaian jam kerja 100 150 66,67% Cukup Sesuai 8 Rewards untuk setiap ide-ide yang

tercipta

113 150 75,33% Memuaskan

9 Gaya kepemimpinan atasan terhadap karyawan

111 150 74,00% Memuaskan

10 Kebebasan karyawan dalam mengemukakan pendapatnya

112 150 74,67% Memuaskan

Kepuasan Kerja Karyawan 535 750 71,33% Tinggi

Total 1078 1500 71,87% Tinggi

Berdasarkan persentase total skor tanggapan responden maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi sudah tinggi. Artinya karyawan pada PT. Surya Citra Televisi sudah efektif dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini tidak terlepas dari kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan sudah tinggi sehingga prestasi kerja karyawan meningkat.

4.2.2 Analisis Kuantitatif

4.2.2.1 Analisis Peranan Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan

Pada bagian ini hipotesis konseptual yang sebelumnya diajukan akan diuji dan dibuktikan melalui uji statistik. Hipotesis konseptual yang diajukan seperti yang telah dituangkan di dalam bab II adalah adanya peranan dari audit sumber daya manusia dalam upaya menigkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasiproduct moment.

A. Analisis Korelasi

Kedekatan hubungan antara variabel audit sumber daya manusia dengan efektivitas kerja karyawan diukur melalui koefisien korelasi. Korelasi antara audit sumber daya manusia dengan efektivitas kerja karyawan dihitung menggunakan korelasiproduct momentdengan rumus sebagai berikut.


(7)

B. Analisis Regresi Linier Sederhana

Sebelum diuji peranan audit sumber daya manusia (X) terhadap efektivitas kerja karyawan (Y) pada pada PT. Surya Citra Televisi, terlebih dahulu dihitung koefisien regressi. Menggunakan data-data yang tercantum pada tabel 4.11, dapat diestimasi persamaan regresi menggunakan rumus sebagai berikut:

Konstanta (a)

2

2 2

X Y X XY

a

n X X

 

   

Koefisien regressi variabel X (b)

2

2

n XY X Y

b

n X X

 

 

Melalui hasil regresi yang terdapat pada tabel di atas maka dapat dibentuk sebuah persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 4,510 + 0,803 X

Dimana : Y = Audit sumber daya manusia X = efektivitas kerja karyawan

Nilai konstanta (a) sebesar 4,510 menunjukkan nilai rata-rata efektivitas kerja karyawan pada pada PT. Surya Citra Televisi apabila audit sumber daya manusia tidak dilakukan. Kemudian nilai koefisien regressi (b) sebesar 0,803 menunjukkan peningkatan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi apabila audit sumber daya manusia ditingkatkan sebesar satu satuan.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi memiliki tanda positif, artinya semakin baik audit sumber daya manusia diduga akan meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada pada PT. Surya Citra Televisi. Sebaliknya, semakin kurang baik audit sumber daya manusia diduga akan menurunkan efektivitas kerja karyawan pada pada PT. Surya Citra Televisi.

C. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R-square) merupakan nilai yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Koefisien determinasi diperoleh dari hasil kuadrat koefisien korelasi.Dari nilai koefisien yang diperoleh, yaitu sebesar 0,758, dihitung koefisien determinasi (KD) sebagai berikut. KD = (0,758)2x 100% = 57,5%

4.2.2.2 Pengujian Hipotesis

Selanjutnya, masih dengan menggunakan data perhitungan pada tabel di atas, akan dilakukan pengujian hipotesis untuk menguji signifikansi peran audit sumber daya manusia dalam upaya menigkatkan efektivitas kerja karyawan. Melalui koefisien korlasi yang diperoleh di atas akan diuji apakah peran audit sumber daya manusia benar-benar dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Dengan kata lain, audit sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penunjang efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi. Nilai statistik uji t dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

 

2 2 1 hitung xy xy n t r r    

Melalui hasil perhitungan di atas diperoleh nilai thitungsebesar 6,149, sementara pada tabel t dengan tingkat

kekeliruan 5% dan derajat bebas (30-2) = 28 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,048. Karena thitung(6,149) lebih besar dari

ttabel(2,048), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peranan audit sumber daya manusia dalam upaya

menigkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa audit sumber daya manusia berperan signifikan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi.


(8)

Kesimpulan

1. Audit sumber daya manusia pada PT. Surya Citra Televisi sudah dilakakukan dengan baik. Meskipun perencanaan audit sumber daya manusia masih belum optimal, tetapi pelaksanaan audit sumber daya manusia sudah baik dan didukung dengan pelaporan dan tindak lanjut audit sumber daya manusia juga sudah baik. 2. Efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi sudah tinggi yang menunjukkan bahwa karyawan pada

PT. Surya Citra Televisi sudah efektif dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini tidak terlepas dari kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan sudah tinggi sehingga prestasi kerja karyawan meningkat. Sedangkan hal yang harus diperhatikan yakni hubungan kerja antar karyawan sebagai penunjang prestasi kerja masih belum optimal.

3. Audit sumber daya manusia berperan signifikan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi. Audit sumber daya manusia mampu memberikan kontribusi atau peranan sebesar 57,5% dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi, dimana semakin besar peran audit sumber daya manusia akan membuat efektivitas kerja karyawan semakin meningkat dan sebaliknya semakin rendah peran audit sumber daya manusia akan membuat efektivitas kerja karyawan makin menurun. Dan sisanya sebesar 42,5% ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar audit SDM seperti manajemen perusahaan, strategi perusahaan, dan sebagainya.

Saran

1. Perencanaan audit SDM sebaiknya lebih dipersiapkan dengan rasio yang matang sehingga akan meminimalisir kemungkinan kesalahan yang akan dilakukan pada tahapan selanjutnya.

2. Hubungan kerja yang merupakan faktor pendukung sebuah prestasi kerja sebaiknya dapat diperbaiki. Hubungan kerja antara karyawan yang satu dengan yang lainnya harus terjalin komunikasi yang baik sehingga mampu menghasilkan situasi yang kondusif yang dapat menunjang prestasi kerja.

3. Berhasil dikonfirmasikannya peranan audit SDM dan sebaiknya dapat dilakukan dengan tempo yang berkala sehingga karyawan yang merupakan faktor penentu jalannya perusahaan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan efektif.


(9)

ii Narimawati, Dra. SE., M.Si.

Human resource audit is a systematic examination and assessment, objective and documented on the organizational functions that are affected by human resource (HR) management with the aim of ensuring the fulfillment of the principle of appropriateness, effectiveness and efficiency of refineries and human resources to support the achievement of functional goals and objectives of the organization as a whole better for the medium term, and long term objectives of this study is to determine how HR audits role in improving the effectiveness of employees at PT. Surya Citra Televisi.

The method used in this research is descriptive and verification method with quantitative approach. The unit of analysis in this study is an employees of internal audit, cost monitoring, and financial division in PT. Surya Citra Televisi. Data collection methods used were saturated sample of 30 respondents. To determine the role of audit in improving the effectiveness of HR employees performed the statistical analysis. The statistical test used is the Pearson correlation coefficient, simple linear regression, coefficient of determination, hypothesis test using t test, with the help of software SPSS 15.0 for windows.

The results are qualitatively stated that an audit performed in human resources. SCTV is already good even though its design is still not optimal. So also with the work effectiveness of employees can be said to be good, but the working relationship should be increased again towards the better. While a result of the research level has been quantitatively obtained a strong and positive relationship of .758, and the amount of audit resources in improving the effectiveness of employment of 57.5% and the balance of 42.5% is explained by other variables outside audit of human resources, such as corporate management, strategy companies, and so forth.


(10)

i

Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT.Surya Citra Televisi”, dibawah bimbingan Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati, Dra. SE., M.Si.

Audit sumber daya manusia adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, objektif dan terdokumentasi terhadap fungsi organisasi yang terpengaruh oleh manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektifitas dan efisiensi dan pengolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk jangka menengah, maupun jangka panjang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana audit SDM berperan dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT. Surya Citra Televisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Surya Citra Televisi divisi audit internal, cost monitoring, dan financial. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sample jenuh sebanyak 30 responden. Untuk mengetahui peranan audit SDM dalam meningkatkan efektifitas kerja karyawan dilakukan analisis statistik. Pengujian statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson, regresi linier sederhana, koefisien determinasi, uji hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan alat bantusoftwareSPSS 12.0 for windows.

Hasil penelitian secara kualitatif menyatakan bahwa audit SDM yang dilakukan pada PT. SCTV sudah baik walaupun perencanaannya masih belum optimal. Begitu pula dengan efektivitas kerja dari karyawan dapat dikatakan baik, namun hubungan kerja sebaiknya ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik. Sedangkan hasil penelitian secara kuantitatif didapat besarnya tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,758, serta besarnya audit SDM dalam meningkatkan efektifitas kerja karyawan sebesar 57,5% dan sisanya sebesar 42,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar audit SDM, seperti manajemen perusahaan, strategi perusahaan, dan sebagainya.


(11)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga faktor yang mempengaruhi organisasi, yaitu adanya sekelompok orang, hubungan, dan pembagian kerja antara orang-orang itu serta tujuan yang ingin dicapai. Dari ketiga faktor tersebut, manusia merupakan faktor yang paling dominan karena tanpa manusia sebagai penggerak aktivitas, maka suatu organisasi tidak akan berjalan.

Dalam pelaksanaannya, sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai. Sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus bertahan dan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .

Pengelolaan sumber daya manusia diselenggarakan oleh suatu bagian tersendiri dalam organisasi, yang biasa disebut fungsi Sumber Daya Manusia. Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Masalah yang dihadapi fungsi tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan departemen atau bagian SDM saja. Masalah tersebut merupakan tanggung jawab seluruh bagian dari organisasi. Ketidakpuasan pribadi


(12)

belum tentu disebabkan oleh lemahnya tata kerja bagian SDM saja, akan tetapi besar kemungkinan ditentukan oleh situasi kerja, sikap pimpinan ataupun tekanan-tekanan lainnya.

Dalam mencari cara-cara untuk mengantisipasi risiko yang semakin meningkat serta sumber daya yang semakin pelik, perusahaan memerlukan suatu alat bantu untuk mengidentifikasi adanya faktor-faktor yang bersifat mendukung maupun menghambat dalam penyelenggaraan fungsi tersebut. Alat bantu yang dimaksud adalah audit sumber daya manusia.

Audit ini merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya.

Dalam pengertiannya,Audit sumber daya manusia adalah : proses meninjau (review) secara komprehensif suatu sistem dan/atau proses suatu organisasi apakah sudah memenuhi kebutuhan atau proyeksi masa depan kebutuhan fungsi SDM organisasi.

Manfaat utama dalam audit SDM diantaranya bisa mengetahui proses mana yang belum memenuhi persyaratan hukum berlaku sehingga meminimalisir proses internal organisasi yang berpotensi melanggar hukum, dan yang terpenting adalah membantu organisasi secara sistematis untuk mengidentifikasi kondisi saat ini serta langkah aksi apa yang perlu dijalankan untuk meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawan.

Pelaksanaan audit sumber daya manusia dan hasil yang dilaporkan lebih sulit untuk didefinisikan daripada jenis audit lainnya. Efisiensi dan efektivitas operasi suatu organisasi jauh lebih sulit pengevaluasiannya secara objektif


(13)

dibandingkan penerapan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Audit SDM merupakan salah satu cara untuk mengenal sejauh mana proses internal, sistem prosedur organisasi sudah memenuhi aspek keamanan baik secara hukum maupun juga membantu mengidentifikasi karyawan yang belum melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Peninjauan secara berkala terhadap sistem dan prosedur organisasi yang berhubungan dengan SDM, tidak hanya membantu agar sistem dan prosedur tetap memenuhi persyaratan, namun juga membantu aspek finansial perusahaan agar tetap stabil dan mantap.

Di dalam penulisan skripsi kali ini, audit sumber daya manusia difokuskan pada upaya menilai efektivitas kerja karyawan saja. Karena bagi setiap perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset utama perusahaan. Peranan penilaian karyawan akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.

Permasalahan yang kemudian timbul adalah bagaimana cara mengetahui perusahaan tersebut telah melaksanakan aktivitas kerja karyawan secara efektif. Persoalan ini dapat dijawab apabila perusahaan tersebut melakukan audit sumber daya manusia. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan audit ini adalah berusaha menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam perusahaan.

Setelah menemukan masalah dan melaporkan kepada pihak manajemen untuk mengambil keputusan, maka akan memudahkan manajemen sendiri untuk menentukan strategi perusahaan di masa yang akan datang. Karena hal tersebut


(14)

dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan yang menuntut manajer untuk mengembangkan program-program yang mampu mendukung rencana bisnis masa depan. Keselarasan antara strategi perusahaan dan perencanaan sumber daya manusia (SDM) dapat membangun perencanaan bisnis yang pada akhirnya menentukan kebutuhan SDM.

Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan upaya peningkatan SDM, antara lain: globalisasi, kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan komposisi angkatan kerja. Perubahan karakteristik angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya tingkat pertumbuhan tenaga kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan tua, membuktikan perlunya audit sumber daya manusial dalam proses guna meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

Fenomena yang sering terjadi dewasa ini adalah banyak sekali terjadinya penyusutan pegawai atau memberikan pilihan kepada pagawai-pegawai yang sudah masuk usia kurang produktif untuk melakukan pensiun dini dengan alasan akan melakukan regenerasi. Dan jelas hal tersebut cepat atau lambat akan menjadi masalah yang cukup serius dan dapat mengganggu jalannya sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu masalah tersebut harus segera diatasi.

Begitu pula yang terjadi pada PT. Surya Citra Televisi saat ini. Seperti yang terdapat dalam situs www.politikana.com tanggal 31 Oktober 2009, bahwa pada tanggal tersebut terdapat 120 orang pegawai yang mengundurkan diri dengan


(15)

mengatas namakan pensiun dini. Hal ini akan menyebabkan ketidak nyamanan pegawai yang tersisa serta dapat mengganggu jalannya aktivitas perusahaan.

Oleh karenanya, PT. Surya Citra Televisi saat ini dituntut untuk dapat meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawannya agar mampu menjalankan perusahaan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan mengingat pentingnya audit sumber daya manusia dalam upaya peningkatan efektivitas kerja karyawan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Audit Sumber

Daya Manusia dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT.

Surya Citra Televisi”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian tentang peranan audit sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawan berdasarkan survey awal yang telah peneliti lakukan antara lain:

1. Masih belum optimalnya perusahaan dalam melakukan audit SDM.

2. Masih belum optimalnya pihak manajemen dalam mengelola kerja karyawan yang dimilikinya.

3. Masih belum optimalnya peranan audit sumber daya manusia atas efektivtas kerja karyawan pada PT.Surya Citra Televisi.


(16)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana audit sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh PT.Surya Citra Televisi.

2. Bagaimana efektivitas kerja karyawan yang terdapat di PT. Surya Citra Televisi.

3. Seberapa besar peranan audit sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas fungsi kerja karyawan di PT. Surya Citra Televisi.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai peranan audit sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan, yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui audit sumber daya manusia di PT. SCTV

2. Untuk mengetahui efektivitas kerja karyawan yang terdapat di PT.SCTV. 3. Untuk mengetahui besarnya peranan audit sumber daya manusia dalam


(17)

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil yang diharapkan dari Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Penulis, PT. Surya Citra Televisi, maupun pihak lain yang membutuhkannya. Adapun kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh, yaitu:

1.4.1 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi

Diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat dijadikan referensi untuk mata kuliahauditing, mengenai peranan audit sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

2. Bagi Penulis

Penelitian yang di lakukan oleh penulis untuk membandingkan keterkaitan dengan mata kuliah yang ada pada jurusan akuntansi yaitu Pemeriksaan Akuntansi, dimana mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi (Audit) membahas mengenai pelaksanaan proses audit, dengan praktek langsung dilapangan serta menambah wawasan mengenai Peranan Audit Sumber Daya manusia dalam meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan.

3. Bagi peneliti atau Pihak lain

Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat menberikan informasi bagi pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai peranan audit sumber daya manusia dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dan dapat dijadikan tambahan bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sama.


(18)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi PT. Surya Citra Televisi

Diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan melalui pelaksanaan audit SDM sehingga dapat memberikan keputusan yang tepat bagi pihak manajemen perusahaan.

2. Bagi Staf dan Karyawan PT. Surya Citra Televisi

Diharapkan dapat memberikan informasi tentang proses pelaksanaan audit SDM yang baik dan tepat serta sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menjadi karyawan yang baik pula sesuai dengan peraturan dan ketentuan perusahaan

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Surya Citra Televisi yang beralamatkan SCTV Tower Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta. Telepon: 21) 27935555, fax: (62-21) 27935444.


(19)

1.5.2 Waktu Penelitian

Sedangkan untuk waktu penelitian yang direncanakan oleh penulis selama 6 (enam) bulan terhitung dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 dengan rincian yang tertera didalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Tahap Prosedur

Bulan

Februari 2010

Maret 2010

April 2010

Mei 2010

Juni 2010

Juli 2010

I

Tahap Persiapan:

1.Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian

2. Pengambilan formulir dan penyusunan UP

3. Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan:

1. Membuat outline dan draft skripsi

2. Meminta surat pengantar ke perusahaan

3. Penelitian di perusahaan 4. Penyusunan skripsi dan

bimbingan draft skripsi

III

Tahap Pelaporan:

1. Menyiapkan draft skripsi 2. Sidang akhir skripsi 3. Penyempurnaan laporan

skripsi


(20)

10

2.1 Kajian Pustaka

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai toeri-teori yang relevan dengan judul penelitian ini dengan menjabarkan variabel independen, variabel dependen, serta indikator-indikator guna memperkuat hasil analisis dari penelitian ini.

2.1.1 Pengertian Audit

Pengertian auditing menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder, mark S. Beasley (2003:15) yang telah dialih bahasakan dalam bukunya “Auditing dan Pelayanan Verifikasi”, menyatakan bahwa:

“Auditing adalah proses pengumpulan serta pengevaluasian bukti atas informasi untuk menentukandan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.”

Menurut Mulyadi (2002:9) dalam bukunya “Auditing”, pengertian auditingadalah sebagai berikut :

“Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”


(21)

2.1.1.1 Jenis-Jenis Audit

Seperti yang dijelaskan oleh Willy Susilo (2004:5) dalam bukunya yang berjudul “Audit Internal Mutu” menjelaskan bahwa:

“Dilihat dari jenisnya saat ini audit telah berkembang mencakup berbagai bidang atau fungsi yang ada dalam organisasi antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit keuangan, audit sistem informasi, audit komunikasi, audit lingkungan, audit pemasaran,dan audit sumber daya manusia.”

Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis audit yang dimaksud di atas: 1. Audit Manajemen

Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. 2. Audit Operasional

Audit operasional merupakan pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E).

3. Audit Mutu

Audit Mutu adalah suatu pengujian sistemik dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut di implementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan.


(22)

4. Audit Sistem Informasi

Merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien.

5. Audit Keuangan

Audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.

6. Audit Komunikasi

Suatu bentuk evaluasi menyeluruh terhadap proses komunikasi suatu lembaga atau perorangan. Audit Komunikasi biasanya dilakukan untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan atau program komunikasi.

7. Audit Lingkungan

Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal.

8. Audit Pemasaran

Merupakan suatu cara untuk membantu manjemen memilih suatu posisi dalam lingkungan tersebut berdasarkan faktor-faktor yang diketahui. 9. Audit Sumber Daya Manusia

Merupakan suatu metode untuk memastikan bahwa potencial SDM dari sebuah organisasi sudah dipenuhi.


(23)

Audit yang disebutkan terakhir akan dijelaskan lebih mendalam ini dan berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

2.1.2 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia

Beberapa penulis menuliskan beberapa oengertian mengenai audit sumber daya manusia. Diantaranya yang pertama adalah Susilo Martoyo (2003:218), dalam bukunya yang berjudul “Audit Sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwa:

“Audit Sumber Daya Manusia adalah sutau prosedur untuk meneliti atau memeriksa apakah cara membina sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan itu sudah benar dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip pembinaan yang tepat sesuai kesepakatan bersama.”

Selain pengertian di atas, ada kutipan lain yang menjelaskan mengenai pengertian dari audit sumber daya manusia. Dan menurut H. Sadili Samsudin mendefinisikan:

“Audit Sumber Daya Manusia (Human Resource Audit) adalah suatu evaluasi terhadap aktivitas-aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi organisasi tersebut.”

2.1.2.1 Konsep audit Sumber Daya Manusia

Audit Sumber Daya Manusia memiliki 3 konsep, yaitu : 1. Audit ketaatan Azas (Compliance Audit)

2. Audit Kesehatan Azas (Checking Health Audit) 3. Audit Inovasi (Innovations Audit)


(24)

Untuk memenuhi 3 konsep di atas, auditor akan melakukan hal-hal di bawah ini dalam melakukan audit sumber daya manusia, yaitu:

1. Melakukan telaah dokumen

2. Melakukan observasi atau pengamatan 3. Meminta penjelasan dari auditee 4. Meminta peragaan dari auditee

5. Membandingkan suatu kenyataan dengan kriteria atau estándar-estándar 6. Meminta bukti atas kegiatan atau transaksi

7. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap fasilitas 8. Melakukan pemeriksaan silang

9. Mengakses catatan yang disimpan auditee 10. Mewawancarai auditee

11. Menyampaikan angket survey 12. Menganalisa data.

Selain itu, terdapat 3 tahapan mengenai audit formal. 3 tahapan itu adalah rapat pembukaan, pelaksanaan, dan yang terakhir adalah rapat penutup audit. Ketiga hal tersebut akan di jelaskan seperti berikut:

1. Rapat Pembukaan

Rapat ini melibatkan pimpinan dan staf unit yang akan diperiksa. Lalu aiditor akan menjelaskan mengenai program audit yang telah direncanakan dalam tujuan audit, kemudian auditor memperkenalkan anggota tim audit.


(25)

2. Pelaksanaan audit

Didalam pelaksanaan ini akan terjadi proses interaksi auditor dengan auditee dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam rapat pembukaan.

3. Rapat Penutup

Merupakan pertemuan antara auditor dengan auditee untuk menyampaikan atau mendiskusikan temuan audit yang berupa kesimpulan auditor mengenai informasi faktual dan signifikan untuk ditindak lanjuti, serta pembahasan mengenai batas waktu penyesuaian koreksi.

2.1.2.2 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia

Seperti yang dituliskan Veithzal Rivai (2004: 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyatakan bahwa:

“Audit adalah kegiatan yang berorientasi terhadap tujuan. Dan tujuannya adalah mencari nilai manfaat, antara lain:

1.Menilai efektivitas dari fungsi SDM.

2.Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien.

3.Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.

4.Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.

5.Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai programa tau aktivitas SDM.”


(26)

2.1.2.3 Pelaku dan Lingkup Audit sumber Daya Manusia

Pertama, audit SDM dapat dilakukan oleh auditor internal yang secara formal telah dibentuk dalam suatu perusahaan untuk melakukan audit SDM secara terencana pada seluruh fungsi organisasi baik pada fungsi SDM maupun fungsi-fungsi non-SDM.

Kedua, audit SDM dilakukan oleh Manajer SDM atau spesialis SDM yang ditunjuk untuk melakukan audit di bagian SDM dengan pendekatan penilaian sendiri.

Ketiga, audit SDM dilakukan oleh manajer SDM atau tenaga spesialis SDMsenior terhadap fungsi-fungsi non-SDM.

Keempat, audit SDM audit SDM dapat dilakukan oleh tenaga ahli manajemen SDMdari luar perusahaan atas persetujuan pimpinan perusahaan.

2.1.2.4 Manfaat Audit SDM

Audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Dan menurut Veithzal Rivai (2004: 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:

“1.Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi. 2.Meningkatkan citra profesional dari SDM.

3.Mendorong tanggung jawab dan profesionalisime karyawan 4.Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan.

5.Mendorong terjadinya keragamankebijakan dan praktek-praktek SDM

6.Menenukan masalah-masalah yang berkaitan dengan SDM 7.Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM


(27)

8.Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDMyang lebih efektif

9.Memberikan evaluasi yang cermat terhadapsistem informasi SDM.”

2.1.2.5 Tahapan-Tahapan Audit Sumber Daya Manusia

1. Perencanaan Audit SDM

Menurut Sadili Samsudin (2006:321) dalam bukunya “Manajemen sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwa :

“Audit dimulai secara logis dengan suatu telaah kerja departemen Sumber Daya Manusia, audit sumber daya manusia meliputi suatu perencanaan sumber daya manusia yang meliputi rapat kerja yang melibatkan staf-staf kunci an manajer senior. ”

Secara garis besar perencanaan audit SDM menurut Willy Susilo (2002:76) dalam Bukunya “Audit Sumber Daya Manusia” dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:

“1.Rancangan sistem auditSDM yang ingin dikembangkandidalam suatu organisasi.

2.Perencanaan operasional audit SDM berupa program dan penjadwalan audit SDM.

3.Perencanaan berkenaan dengan persiapan kerja auditor pada taha pelaksanaan audit.”

2. Pelaksanaan Audit SDM

Malayu Hasibuan (2006:260) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwa :

“Pelaksanaan audit SDM baik secara individual maupun kolektif, secara formal dan informal, dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, dan baru ada artinya jika ada tindak lanjut dan hasilnya.”


(28)

Pelaksanaan audit dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Mengamati kegiatan

2. Meminta penjelasan 3. Mewawancarai auditee

4. Melkukan survey dengan angket 5. Menilai data dan fakta

6. Menyimpulkan.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit SDM

Setelah melakuakn kedua taha seperti di atas, maka hal yang perlu dilakukan adalah menyusun laporan dari hasil temuan audit. Seperti yang ditulis oleh Sadili Samsudin (2006:326) dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, yaitu:

“Pelaporan audit adalah diskriminasi komprehensif terhadap aktivitas SDM yang meliputi rekomendasi untuk praktek yang efektif dan rekomendasi untuk memperbaiki praktek yang tidak efektif.”

Dalam menyusun sebuah laporan audit terdapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan, seperti:

1. Esensi

Laporan hasil audit haruslah mengandung informasi yang cukup atau lengkap dan bersifat faktual, signifikan, dan relevan.

2. Sistematika

Bentuk sistematika dalam sebuah laporan hasil audit harus berbentuk:

 Pendahuluan yang berisikan mengenai gambaran singkat, latar belakang, inti persoalan serta signifikansinya.


(29)

 Laporan temuan audit yang mengungkap data-data yang terbukti objektif secara lengkap dan terperinci.

 Penutup yang diisi dengan rekomendasi. 3. Bentuk laporan audit SDM

Ditulis dalam form yang di standarkan, dengan narasi bebas, serta diatur dalam prosedur audit.

4. Bahasa

Dalam penyajian laporan audit sebaiknya dibuat secara padat, singkat, jelas dan mudah dimengerti, serta untuk penekanan dapat di cetak tebal atau diberi garis bawah sehingga pada bagian tersebut bisa diperhatikan khusus.

Setelah disusun laporan seperti diatas hendaknya dilakukan tindak lanjut untuk membenahi atau memperbaiki maslah-malah yang tercantum dalam laporan hasil temuan audit.

Seperti ditulis oleh Malayu Hasibuan (2006:261) dalam buku yang berjudul “manajemen Sumber Daya Manusia”, adalah:

“Apabila nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa, dipromosilan, dan atau penghargaan seperti bintang jasa, piagam, dan lain-lain. Jika nilai auditnya kurang atau jelek dikenakan hukuman seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi, dan atau diberhentikan.”

2.1.3 Pengertian Efektivitas Kerja Karyawan

Efektivitas kerja karyawan yaitu suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan


(30)

rencana yang telah ditentukan. Adapun pengertian efektivitas menurut para ahli diantaranya sebagai berikut :

R.A Supriyono (2000:33) dalam bukunya yang berjudul “Sistem pengendalian Manajemen” menyebutkan bahwa:

“Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang dicapai. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tertentu maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut.”

Sementara itu Sondang P. Siagian (2001 : 24) mendefinisikan efektivitas dalam buku “Manajemen Sumber daya Manusia”,yaitu:

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.”

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara tepat, efektif, efisien apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan.

Dalam sebuah perusahaan untuk meningkatkan efektifitas kerja karyawan diperlukan tiga tahap perencanaan sumber daya manusia yang saling terkait, seperti:

1. strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan

organisasi dalam lingkungan persaingan.

2. operational planning, yang menunjukkandemandterhadap SDM,

3. human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi kualitas


(31)

jangka panjang yang menggabungkan program pengembangan dan kebijaksanaan SDM.

2.1.4 Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja

Karyawan

Terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan efektivitas kerja karyawan. Seperti yang ditulis oleh Malayu Hasibuan (2006:259) dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumbes Daya Manusia”, bahwa :

“Audit Sumber Daya Manusia penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku sesuai rencana.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan dimana kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan ketidak efektifan dari kerja karyawan tersebut. Dan dengan adanya audit SDM, diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga di masa mendatang.


(32)

Penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung dengan penelitian ini adalah:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 1. Agustina

Afandi (2004)

Peran Audit Sumber Daya Manusia dalam Mengukur Prestasi Karyawan

Pada PT.Mustika Bahana Jaya

Audit Sumber Daya Manusia yang dilakukan sangat memberikan peran

yang besar untuk mengukur prestasi karyawan. Variabel Y lebih menekankan kepada prestasi karyawan

Variabel X dan indikatornya yaitu tahapan-tahapan audit SDM 2. Reza Danuari (2007) Hubungan Pelaksanaan Audit SDM terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.Surya Dumai Industri

Audit SDM mempunyai hubungan terhadap kinerja karyawan variabel Y membahas kepada kinerja pegawai Terdapat kesamaan dalam identifikasi masalah indikator variabel X dan Y

3. Tri Silawati (2007) Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan Pembagian Kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja

karyawan Variabel X yang memberikan pengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan

Varaibel Y dan indikatornya 4. Yossi Firman (2006) Pengaruh Efektivitas Kerja Karyawan Terhadap Kualitas Produk Pada CV. PERMATA 7 Wonogiri

Efektivitas kerja karyawan berpengaruh

pada kualitas produk

Efektivitas Kerja karyawan

menjadi varibel X dan

Variabel Y

Indikator efektivitas kerja

karyawan

Penulis Agustina Afandi menggunakan tahapan-tahapan audit SDM yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta penyusunan laporan dan tindak lanjut audit SDM sebagai indikator pada variabel X yaitu audit SDM dalam mengukur prestasi kerja karyawan. Dan Penulis Reza Danuari membahas mengenai kinerja pegawai untuk variabel Y nya, namun indikator didalamnya terdapat kesamaan serta


(33)

tahapan-tahapan audit SDM menjadi indikator dari variabel X. sedangkan Tri Silawati memiliki kesamaan dalam membahas efektivitas kerja karyawannya serta menggunakan indikator yang sama untuk membahas mengenai efektivitas kerja karyawan. Yang terakhir adalah Yossi Firman yang menjadikan efektivitas kerja karyawan sebagai variabel X nya namun dalam mengukur efektivitasnya menggunakan indikator yang sama.

2.2 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun dagang mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. Oleh karenanya perusahaan tersebut harus mampu menjalankan kegiatannya dengan baik. untuk menjalankan kegiatan perusahaan, perlu ditunjang dengan adanya karyawan yang efektif dalam kerjanya.

Proses audit SDM akan sangat berperan untuk menentukan serta meningkatkan efektivitas kerja karyawan. Walaupun dalam prakteknya untuk menilai apakah suatu perusahaan telah mempunyai dan mampu mengefektifkan fungsi kerja karyawan yang dimilikinya tidaklah semudah apa yang dibayangkan, kendati telah ada perhitungan dan pertimbangan berdasarkan kecenderungan dan data yang tersedia, tapi kesalahan bisa saja terjadi. Hal ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor lingkungan , kebijakan yang tidak diantisipasisi sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya, pengembangan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi


(34)

keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus bertahan dan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .

Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, pihak manajemen akan mengalami kesulitan untuk memantau dan mengawasi seluruh aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karenanya, manajemen memerlukan suatu alat dan cara yang tepat untuk mendeteksi penyimpangan yang terjadi di tubuh perusahaan. Audit merupakan merupakan bantuan yang tepat, dan diberikan bagi manajemen untuk mengusahakan agar aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dan salah satu bentuk audit yang tepat adalah audit sumber daya manusia. Karena untuk menjalankan sebuah perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan harus dimulai dengan memiliki karyawan yang mampu bekerja dengan efektif.

Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Sadili Samsudin (2006:314) mendefinisikan bahwa:

“Audit Sumber Daya Manusia adalah suatu proses pengidentifikasian dan pengukuran data tentang sumber daya manusia dan pengkomunikasian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”

Willy Susilo (2002:63) menulis didalam buku yang berjudul “Audit Sumber Daya Manusia” , yaitu:

“Audit Sumber Daya Manusia adalah kegiatan pemerikasaan dan penilaian artinya audit adalah sebuah proses mencari dan mengumpulkan data dan informasi faktual, signifikan, dan relevan sampai pada tahap pengambilan keputusan yang didasarkan pada verifikasi dan penilaian auditor.”


(35)

Untuk melakukan audit sumber daya manusia seperti di atas, maka perlu dilakukan tahapan-tahapan untuk melaksanakan audit sumber daya manusia seperti:

1. Perencanaan

Sumber informasi yang digunakan dalam perencanaan antara lain: a. Perencanaan dan rekruitment

b. Pemilihan

c. Pelatihan dan Pengembangan d. Penilaian Kerja

e. Kompensasi

f. Hubungan ketenagakerjaan 2. Pelaksanaan Audit

Dalam pelaksanaan audit yang akan dilakukan adalah: a. Audit pendahuluan

b. Review atas program-program SDM c. Audit lanjutan.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut

Dalam penyusunan laporan, haruslah menggunakan bahasaa yang mudah dipahami. Dalam laporan juga harus disertakan usulan rekomendasi dari auditor. Sedangkan untuk tindak lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi auditor. Dalam pelaksanaannya, auditor mendampingi agar sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.


(36)

Sedangkan untuk menilai efektivitas kerja karyawan, dapat dilihat melalui prestasi kerja dan kepuasan karyawan itu sendiri.

Untuk mampu mengefektifkan karyawan dalam bekerja, maka perusahaan harus mengefektifkan pula kerja karyawan tersebut, dengan cara:

1. Pengadaan tenaga kerja yang terdiri dari recruitment, seleksi, perencanaan, penempatan tenaga kerja yang adil. Dimana fungsi ini untuk meyakinkan manajemen bahwa menempatkan karyawan sesuai bidangnya.

2. Pemeliharaan tenaga kerja yang terdiri dari pelatihan, rekreasi dan jaminan kesehatan. Dimana fungsi ini untuk menempatkan pegawai pada posisi yang nyaman dalam bekerja untuk meningkatkan produktivitas pegawai.

3. Pemutusan hubungan kerja merupakan lawan dari fungsi pertama. Dimana terdapat kesepakatan antara dua pihak yaitu karyawan dan perusahaan jika salah satu dari pihak tersebut merasa tidak terdapat lagi kecocokan dalam bekerja.

Sesuai dengan tujuan audit SDM maka audit dilakukan dalam rangka mengevalusi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang terdapat dalam perusahaan yang diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme lebih besar diantara para karyawan

2. Merangsang keseragaman kebijaksanaan dan praktek kepegawaian 3. Menentukan permasalahan-permasalahan SDM


(37)

5. Meningkatkan kesediaan untuk menerima perubahan yang diperlukan oleh departemen yang bersangkutan.

Kegiatan audit SDM dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting, karena mencakup SDM yang menjalankan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, dengan bedasarkan prosedur yang telah ditetapkan.

Tujuan dari audit SDM ini dalah untuk memperoleh keyakinan bahwa prosedur dan pelaksanaan tenaga kerja berjalan dengan adil dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dimana pengadaan tenaga kerja terdiri atas penerimaan dan penempatan pegawai yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan, kemudian pemeliharaan pegawai yang terdiri dari pengembangan pegawai telah seimbang, serta dari hasil audit tesebut dapat memberikan saran dan perbaikan atas berbagai kelemahan yang ditemukan.

Pengadaan tenaga kerja berguna untuk menentukan sumber tenaga kerja, proses pemilihan tenaga kerja yang baik dan seuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan agar tenaga kerja dapat menjalankan tugasnya dengan baikdalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pemeliharaan tenaga kerja maka diperlukan pelatihan dan keterampilan sehingga tenaga kerja dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan baik.

Agar efektivitas kerja karyawan tercapai, pihak manajemen perlu melaksanakan program pemeliharaan kesehatan pegawai baik fisik maupun mental serta berusaha memberikan perhatian atas kebutuhan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang menyenagkan bai para karyawan.


(38)

Pemutusan hubungan kerja dengan memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk meminimalisasi biaya operasional perusahaan yang tidak perlu atau menghindarkan perusahaan dari berbagai kerugian.

Setelah mampu mengoptimalkan fungsi tersebut, maka efektivitas akan mampu untuk diciptakan dan ditingkatkan.Dalam aktivitas ekonomi istilah efektivitas selalu disertai dan menyertai efisiensi. Hal tersebut dikarenakan kedua criteria ini yang digunakan untuk menilai prestasi kerja dari semua aktivitas.

Pengukuran efektivitas dalam pencapaian tujuan-tujuan bagaimanapun juga merupakan hal yang sulit. Tidak hanya dikarenakan beberapa tujuan harus tercapai, tetapi juga penting diperhatikan tujuan jangka pendek,dan jangka panjang serta kesehatan dan kelangsungan hidup perusahaan.


(39)

Berikut adalah kerangka pemikiran berdasarkan dengan uraian di atas:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Laba Pendapatan Operasi

Pengembangan Sumber daya Manusia

Rekruitment Pelatihan Mutasi Rotasi Staffing Penilaian

Audit Sumber daya Manusia

Tahapan pemeriksaan: 1.Perencanaan

2.Pelaksanaan 3. Pelaporan dan

Tindak Lanjut

Efektivitas Kerja Karyawan

1. Prestasi Kerja

2. Kepuasan Kerja Tujuan Perusahaan


(40)

2.3 Hipotesis

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan pengujian secara empiris. Maka berdasarkan kerangka pemikiran di atas hipotesis sementara adalah:

“Audit Sumber Daya Manusia berperan dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT.Surya Citra Televisi”


(41)

31

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Adapun pendapat Husein Umar (2003:303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah audit sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan pada PT.Surya Citra Televisi.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis tidak lepas dari ilmu tentang penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut aturan serta urutan secara menyeluruh dan sistematis.

Adapun pengertian penelitian menurut I Made Wiratha (2006:76), adalah sebagai berikut:

“Penelitian didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.”


(42)

Untuk menerapkan suatu teori terhadap suatu permasalahan, diperlukan metode yang dianggap relevan dan membantu memecahkan permasalahan. Adapun pengertian dari metode menurut I Made Wiratha (2006:77), adalah sebagai berikut:

“Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan.”

Sedangkan pengertian dari metode Penelitian menurut I Made Wiratha (2006:77), adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.” Berdasarkan dari pengertian di atas, maka metode penelitian adalah teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya, penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada audit sumber daya manusia dan efektivitas kerja karyawan.


(43)

Pengertian dari metode deskriptif menurut Sugiyono (2005:21), adalah: “Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Adapun pengertian lain dari metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2002:63), yaitu:

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu set kondisi suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan-hubungan secara fenomena yang diselidiki.”

Sedangkan pengertian dari metode deskriptif analisis menurut Moh. Nazir (2003:71), adalah:

“Penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.”

Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2007:13), adalah: “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan


(44)

hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan audit SDM dan efektivitas kerja karyawan. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian sangat diperlukan desain penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Adapun pengertian dari desain penelitian menurut Husein Umar (2000:54), adalah:

“Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.”

Pengertian lain dari desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:72), adalah:

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dari kedua pengertian diatas, maka desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenal pengumpulan dan analisis data saja.


(45)

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:13) proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:

“Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan.”

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai sumber masalah sebagai dasar penelitian. Fenomena dalam penelitian ini adalah banyaknya karyawan yang melakukan pengunduran diri (pensiun dini) sehingga menciptakan situasi kerja yang kurang efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, maka sangat diperlukan peranan audit SDM untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen. 2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik


(46)

jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Masalah dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Bagaimana audit SDM yang terdapat di PT.Surya Citra Televisi.

2. Bagaimana efektivitas kerja karyawan yang terdapat di PT. Surya Citra Televisi.

3. Seberapa besar peranan audit SDM dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan di PT. Surya Citra Televisi.

3. Konsep dan Teori yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis dalam penelitian ini adalah melihat peranan audit SDM dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada PT.Surya Citra Televisi.

4. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah audit SDM berperan dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang


(47)

lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner dan tahapan-tahapan audit SDM dari perusahaan. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauhmana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai:

a. Tahapan-tahapan audit SDM yang diperoleh dari wawancara dengan divisi audit internal, cost monitoring,dan financial sebagai pihak yang ditunjuk oleh manajer HRD .

b. Peranannya terhadap peningkatan efektivitas kerja karyawan yang didapat dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada staff dan karyawan divisi audit internal, cost monitoring, dan financial sebagai pihak yang ditunjuk oleh manajer HRD.

Selanjutnya penulis mulai menggunakan perhitungan dengan menggunakan MSI (Method Succesive Interval) untuk menaikkan skala ordinal


(48)

menjadi interval, Korelasi Pearson Product Momentuntuk meneliti erat tidaknya peranan audit SDM dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan,regresi linier sederhana untuk melihat sejauh mana peranan audit sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan, koefisien determinasi untuk menilai besarnya peranan audit SDM dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja karyawan dan thitunguntuk menguji tingkat signifikan.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu “Peranan Audit Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi, maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu:


(49)

a. Variabel Bebas /Independent(variabel X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen disini adalah Audit sumber daya manusia. Indikator yang digunakan adalah tahapan-tahapan pemeriksaan audit SDM.

b. Variabel tidak bebas /Dependent(Variabel Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen disini adalah efektivitas kerja karyawan. Indikator yang digunakan untuk adalah prestasi kerja dan kepuasan kerja.

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Sub

Indikator Skala No Kuesioner Audit Sumber Daya Manusia (X)

“Audit Sumber Daya Manusia adalah sutau prosedur untuk meneliti atau memeriksa apakah cara membina sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan itu sudah benar dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip pembinaan yang tepat sesuai kesepakatan bersama.”

(SusiloMartoyo,2003:218)

Tahapan Pemeriksaan:

1. Perencanaan Penetapan staf audit Penyusunan program kerja audit Pengembangan startegi menyeluruh


(50)

2. Pelaksanaan

3. Pelaporan dan Tindak lanjut

Pengumpulan dan evaluasi bukti

Pendokumentasia n dalam kertas kerja

Identifikasi dan wawancara

Evaluasi temuan

Informasi temuan audit

Penyusunan hasil temuan

Penyampaian rekomendasi

Ordinal

Ordinal

4 – 7

8 - 10

Efektivitas Kerja karyawan

(Y)

“Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang

pencapaian

suatu tugas atau tujuan”

(Schermerhorn, 1998:5) 1. Prestasi Kerja 2. Kepuasan Kerja Penempatan Karyawan

Hubungan kerja

Evaluasi prestasi

Perputaran pegawai

Pemberian sanksi

Fasilitas penunjang

Penetapan jam kerja Rewards Gaya kepemimpinan atasan Kebebasan berpendapat Ordinal Ordinal

1 – 5


(51)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Audit Sumber daya Manusia dalam upaya Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan” adalah data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Pengertian dari sumber primer seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu: “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

(2009: 137) Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini karyawan PT. Surya Citra Televisi.

2. Data Sekunder

Sedangkan untuk pengertian sumber sekunder, Sugiyono mengemukakan bahwa:

“Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan.”

(2009:139) Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis karena penelitian ini berkaitan dengan pendapat atau opini individu akan kinerja manajemen perusahaan. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititikberatkan pada


(52)

masalah perananan audit SDM dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dimana pengambilan data dilakukan secara observasi langsung, dan penyebaran kuesioner kepada karyawan PT.SCTV di divisi audit internal, cost monitoring,danfinancial.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 3.2.3.2.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah sebagai berikut : ”Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian dan sebagai pihak-pihak yang ditunjuk oleh manajer HRD. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. SCTV dengan observasi penelitian pada Divisi Audit Internal, cost monitoring, dan financial. Populasi pada penelitian ini adalah 30orang yang terdiri 14 orang divisi Audit Internal, 16 orang pada divisi cost monitoring dan financial. Pemilihan jumlah populasi ini dirasakan cukup mewakili untuk memberikan data yang diperlukan dalam penelitian.

3.2.3.2.2 Sampel

Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan non probability sampling. Pengertian non probability samplingmenurut Sugiyono (2009: 84) adalah sebagai berikut:


(1)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Hal

1 : Surat pengantar Perusahaan………... 91

2 : Struktur Organisasi Operasional……… 92

3 : Mapping………. 93

4 : Kuesioner Peranan Audit Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Surya Citra Televisi………. 97

5 : Data Ordinal Hasil Skoring Jawaban Responden Variabel Audit Sumber Daya Manusia (X)……….. 104

6 : Data Ordinal Hasil Skoring Jawaban Responden Variabel Efektivitas Kerja Karyawan (Y)……… 105

7 : Proses Konversi Data Ordinal Menjadi Data Interval……… 106

8 : Data Interval Hasil Konversi Skor Jawaban Responden Variabel Audit Sumber Daya Manusia (X) ……….. 109

9 : Data Interval Hasil Konversi Skor Jawaban Responden Variabel Efektivitas Kerja Karyawan (Y)………. 110

10 : Hasil Statistik Uji Validitas dan Reliabilitas………. 111

11 : Hasil Analisis Regresi………... 115

12 : Lembar Revisi Sidang UP………. 119


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim.2005.Auditing.UPP AMP YPKN: Yogyakarta.

Andi Supangat. 2006.Statistika: Untuk Ekonomi dan Bisnis. Pustaka: Bandung. I Made Wiratha. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.Andi offset:

Yogyakarta.

Husein Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia: Jakarta.

Jonathan Sarwono. 2005. Riset Pemasaran dengan SPSS. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Kuncoro, M. 2003.Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga: Jakarta. Malayu S.P, Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo:

Jakarta.

Moch. Nazir. 2003.Metodologi Penelitian.Ghalia: Jakarta.

Nur Indriantoro, Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE: Yogjakarta.

Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Pustaka Setia: Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

_______. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Susilo. Martoyo. 2003.Audit Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara: Jakarta. Willy, Susilo. 2002. Audit Sumber Daya Manusia. PT.VORQISTATAMA


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : LASTI LEVIANTI

NIM : 2.11.05.038

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 1 September 1987

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pasirlayung Utara I No. A.30 Padasuka

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri Merdeka V Bandung (1993-1999) Berijazah 2. SLTP Negeri 5 Bandung (1999-2002) Berijazah 3. SMA Negeri 1 Bandung (2002-2005) Berijazah 4. Tercatat sebagai mahasiswa pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “PERANAN AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA CITRA TELEVISI.”

Dalam kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak yang telah memberikan arahan dan sekaligus dukungan hingga tersusunnya skripsi ini. Secara khusus, rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Msc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, dan selaku dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(5)

5. Keluarga terutama Ibunda Sri Nurulia, Mamih, Tante Emil, Om Andry, Rio Rinaldi yang telah memberikan dukungan moriil maupun materiil dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga penulis yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis. 7. Kepada orang terkasih, terima kasih atas kesabarannya dalam membantu dan

memberikan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat dan teman-teman penulis yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

9. Pihak-pihak dari PT.SCTV yang membantu dalam memberikan informasi mengenai hal-hal yang terkait dalam penyusunan skripsi ini.

Pada penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, semua itu masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penelitian ini menjadi lebih bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Juli 2010 Penulis

Lasti Levianti 21105038


(6)