Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT.ANZ Panin Bank Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S-1 REGULER
FAKULTAS EKONOMI MEDAN
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP E F E K T I V I T A S K E R J A P E G A W A I DIVISI COLLECTION
P A D A PT. ANZ PANIN BANK MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
NEVI DWITYA PURBA 060502220
(2)
ABSTRAK
Nevi Dwitya Purba (2010), “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT.ANZ Panin Bank Medan” di bawah bimbingan Dra.Friska Sipayung, M.Si. Penguji I (Dra.Lucy Anna, M.Si) dan Penguji II (Dra.Nisrul Irawati, MBA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari knowledge, skill, dan attitude terhadap efektivitas kerja pegawai Divisi Collection pada PT. ANZ Panin Bank Cabang Medan. Penelitian ini dilakukan kepada 40 orang pegawai divisi
collection pada PT.ANZ Panin Bank Medan dengan menggunakan metode
sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel atau disebut sensus.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja pegawai divisi collection pada PT.ANZ Panin Bank Medan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 15.00
for Windows yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, uji t, uji F, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari skill (keterampilan) dan attitude (sikap) yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun serempak terhadap variabel terikatnya yaitu efektivitas kerja. Dari koefisien determinan (R2) diketahui bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai sebesar 58,7% dan sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(3)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Maha
Kuasa karena atas kasih dan anugerahNya yang diberikan bagi penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada
PT.ANZ Panin Bank Medan”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah
satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi Departemen Manajemen pada
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun
untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat dan dorongan dari
berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(4)
4. Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses
penulisan serta penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si selaku Dosen Penguji I.
6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Penguji II.
7. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang telah berkenan mengabdikan dirinya sebagai guru bangsa dengan
memberikan serta mengajarkan ilmu pengetahun yang baik dan bermanfaat.
8. Seluruh Staf dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah bersama-sama menciptakan lingkungan
yang nyaman dan kondusif dalam menuntut ilmu serta menyelesaikan
perkuliahan.
9. Seluruh Pegawai Departemen Manajemen, Kak Dani, Bang Jumadi, Kak Susi
dan Kak Vina.
10.Buat Kedua Orang Tua, Papa (Drs.Ediaman Purba), Mama (Lina Simarmata),
Octovery Purba dan Diego Valdano Purba (Abang-abangku tercinta). Terima
kasih atas doa, motivasi, juga dukungannya secara moril maupun materiil
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11.Buat Divisi Collection PT.ANZ Panin Bank Medan yang telah menerima saya
dengan baik dan membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini. Khususnya
untuk tulang nababan yang telah banyak membantu saya.
(5)
13.Buat teman-teman Manajemen 2006, khususnya Artha Junita Hutagaol,
Stephanie Mewinda, Ressa Anastasia Angela Depari, Suryana, Mei syafitri,
Patuan Gregorius, serta teman-teman lainnya, terimakasih buat semangat serta
waktu yang bisa kurasakan bersama kalian.
14.Buat temen-temen terbaikku Yoke Elisabeth, Christy Anastasya, Hanna Putri,
Novita Beck.
Medan, Desember 2010
Penulis,
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 7
D. Hipotesis ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1. Tujuan Penelitian ... 8
2. Manfaat Penelitian ... 9
F. Metode Penelitian ... 9
1. Batasan Operasional ... 9
2. Definisi Operasional Variabel ... 10
3. Skala Pengukuran Variabel ... 13
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
5. Populasi dan Sampel ... 14
6. Jenis dan Sumber Data ... 15
7. Teknik Pengumpulan Data ... 15
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 16
9. Metode Analisis Data ... 17
BAB II. URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 22
B. Kinerja dan Penilaian Kinerja ... 23
1. Komunikasi ... 28
2. Kerjasama Kelompok ... 29
3. Kepemimpinan ... 30
4. Pengambilan Keputusan Secara Analisis ... 31
C. Kompetensi ... 32
. D. Efektivitas Kerja ... 35
E. Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan Kinerja/Efektivitas Kerja ... 38
BAB III. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya PT.ANZ Panin Bank Medan ... 41
B. Visi dan nilai ANZ ... 42
C. Struktur Organisasi ... 44
(7)
B. Analisis Deskriptif ... 53
1. Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X) ... 53
1.1.Knowledge (X1) ... 53
1.2.Skill (X2) ... 55
1.3.Attitude (X3) ... 57
2. Variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y) ... 59
C. Karakteristik Responden ... 62
D. Analisis Statistik ... 64
1. Regresi Linear Berganda ... 64
1.1.Uji Normalitas ... 67
1.2.Uji Multikolinearitas ... 68
1.3.Uji Heterokedastisitas ... 69
2. Pengujian Hipotesis ... 70
2.1 Uji F ... 70
2.2 Uji t ... 71
2.3 Uji Koefisien Determinan (R2) ... 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah customer dan total tagihan ... 4
Tabel 1.2 Jumlah tunggakan dan total tunggakan ... 4
Tabel 1.3 Tabel Definisi Operasional Variabel ... 12
Tabel 4.1 Item-Total Statistics... 49
Tabel 4.2 Item-Total Statistics... 50
Tabel 4.3 Validitas Butir Pernyataan ... 52
Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 53
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Knowledge (X1) ... 54
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Skill (X2) ... 55
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Attitude (X3) ... 57
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Efektivitas Kerja (Y) ... 59
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 62
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 63
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 64
Tabel 4.13 Variables Entered/Removed(b) ... 65
Tabel 4.14 Coefficients(a) ... 65
Tabel 4.15 Coefficients(a) ... 69
Tabel 4.16 Coefficients(a) ... 69
Tabel 4.17 ANOVA(b) ... 71
Tabel 4.18 Coefficients(a) ... 72
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 8
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ANZ Indonesia ... 44
Gambar 3.2 Card Organization Structure ... 45
Gambar 4.1.Grafik Histogram ... 67
(10)
ABSTRAK
Nevi Dwitya Purba (2010), “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT.ANZ Panin Bank Medan” di bawah bimbingan Dra.Friska Sipayung, M.Si. Penguji I (Dra.Lucy Anna, M.Si) dan Penguji II (Dra.Nisrul Irawati, MBA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari knowledge, skill, dan attitude terhadap efektivitas kerja pegawai Divisi Collection pada PT. ANZ Panin Bank Cabang Medan. Penelitian ini dilakukan kepada 40 orang pegawai divisi
collection pada PT.ANZ Panin Bank Medan dengan menggunakan metode
sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel atau disebut sensus.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi sumber daya manusia terhadap efektivitas kerja pegawai divisi collection pada PT.ANZ Panin Bank Medan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 15.00
for Windows yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, uji t, uji F, dan identifikasi determinan (R2), serta menggambarkan kuesioner secara deskriptif. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari skill (keterampilan) dan attitude (sikap) yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun serempak terhadap variabel terikatnya yaitu efektivitas kerja. Dari koefisien determinan (R2) diketahui bahwa variabel kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai sebesar 58,7% dan sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia adalah kunci pokok yang harus diperhatikan
dengan segala kebutuhannya dalam setiap kegiatan perusahaan. Hal ini
dikarenakan manusia adalah salah satu sumber daya yang penting di dalam
organisasi/perusahaan. Sumber daya manusia merupakan ujung tombak yang
akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Pengelolaan
sumber daya manusia mempengaruhi kinerja organisasi dengan praktek
manajemen yang dilakukan dan memiliki sasaran cukup luas yang tidak hanya
terbatas pada karyawan operasional saja, tetapi juga meliputi tingkatan
manajerial. Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia
sangat esensial untuk mendukung keberhasilan organisasi.
Dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan teknologi
yang cepat dan lingkungan yang begitu dinamis pada setiap aspek kehidupan
manusia maka setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang
mempunyai kompentensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan
bernilai. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan
mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisis
(12)
kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Rendahnya kualitas sumber
daya manusia dalam organisasi menyebabkan turunnya efektifitas kerja
karyawan, yang secara tidak langsung ditentukan oleh kompetensi (Wibowo,
2007:87).
Menurut Hasibuan (2003:105) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan
yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan. Tingkat keberhasilan tersebut meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja
yang baik, serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Untuk
mencapai efektivitas kerja perlu didukung oleh sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga memperoleh
hasil yang efektif dan efisien. Menurut Hutapea dan Thoha (2008:5) salah satu
faktor yang mendukung peningkatan efektivitas kerja adalah kompetensi.
Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang terdiri dari knowledge,
skill, dan attitude yang ada hubungan sebab-akibatnya dengan prestasi kerja
yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja.
Pengaplikasian ini dapat dilihat di PT. ANZ Panin Bank. PT. ANZ
Panin Bank adalah bank swasta asing yang merupakan bank patungan yang
menggabungkan jaringan internasional dan pengalaman ANZ dengan sentuhan
lokal dan keahlian Bank Panin.
PT. ANZ Panin Bank menyadari bahwa perusahaan besar pasti identik dengan
personil yang hebat dan sebagai bagian dari visi mereka adalah untuk
(13)
Panin Bank bertekad untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat terbaik,
yaitu personil yang tidak takut untuk mengambil keputusan berani, pemikir
kreatif yang benar-benar dapat membantu mereka merangkul keanekaragaman,
menjawab tantangan perubahan yang menghadang dan yang paling penting,
memastikan bahwa perusahaannya tetap menempuh perjalanan menuju pada
pencapaian posisi Bank with the Human Face atau Bank yang manusiawi. Oleh
karena hal tersebut, PT. ANZ Panin Bank sangat memperhatikan efektivitas
kerja dari para karyawannya. PT. ANZ Panin Bank mengembangkan model
kompetensi yang berintegrasi dengan tolak ukur penilaian kinerja berdasarkan
knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan) dan attitude (sikap) yang
dimiliki oleh setiap pegawai agar dapat mempermudah di dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara efektif yang dapat dijadikan dasar
pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. ANZ Panin Bank percaya
pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis merupakan salah
satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang
terbaik.
PT. ANZ Panin Bank mengaplikasikan model kompetensi yang
berintegrasi pada penilaian kerja di setiap divisinya. Namun dalam
pelaksanaannya, PT. ANZ Panin Bank masih mengalami beberapa tantangan
diantaranya:
(14)
2. Tingkat kehadiran pegawai.
3. Pengetahuan pegawai terhadap pengoperasian alat teknologi yang
mendukung pelaksanaan tugas pegawai.
4. Kemampuan pegawai untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat
waktu dan tepat sasaran.
Di bawah ini terdapat data tentang total tagihan customer ANZ dan total
tunggakan tagihan customer ANZ:
Tabel 1.1
Jumlah customer dan total tagihan customer ANZ Jumlah Customer ANZ (Card
Number)
Total Tagihan Customer
46.200 Rp. 268 miliar
Sumber: Divisi Collection PT.ANZ Panin Bank Medan
Tabel 1.2
Jumlah tunggakan customer dan total tunggakan tagihan customer ANZ Jumlah Tunggakan Customer
(Card Number)
Total Tunggakan Tagihan Customer
2500 Rp. 22 miliar
Sumber: Divisi Collection PT.ANZ Panin Bank Medan
Tantangan-tantangan tersebut membuat PT. ANZ Panin Bank Medan
melakukan pembinaan, pelatihan, dan penyuluhan untuk menyelesaikan
(15)
pada PT. ANZ Panin Bank tetap sesuai dengan tujuan perusahaan. Adapun
nilai-nilai atau tujuan dari PT. ANZ Panin Bank antaralain:
1. Mengutamakan kepentingan nasabah (Put our customers first).
2. Berkarya dan bertumbuh untuk menciptakan nilai bagi para pemegang
saham. (Perform and grow to create value for our shareholders).
3. Memimpin dan mengilhami satu dengan lainnya (Lead and inspire each
other).
4. Memperoleh kepercayaan dari masyarakat (Earn the trust of the
community).
5. Breakout, terbuka dan berani tampil beda (Breakout, be bold and have the courage to be different).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa PT. ANZ Panin Bank
sangat mementingkan kompetensi kerja dari setiap pegawai agar tanggung
jawab dan wewenang yang diberikan kepada masing-masing pegawai dapat
dilaksanakan dengan baik. Hal ini dikarenakan sangat pentingnya kompetensi
sumber daya manusia di dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Pegawai pada PT. ANZ Panin Bank diatur dengan adanya pemberian
wewenang dan tanggung jawab. Pegawai bersama atasan pada masing-masing
divisi dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai
serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu
(16)
kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan, yang direkfleksikan dalam
kenaikan produktifitas. Efektivitas kerja juga dilengkapi dengan kompetensi
yang berhubungan dengan knowledge, skill, dan attitude yaitu komunikasi,
kerjasama kelompok, kepemimpinan dan pengambilan keputusan secara
analitis. Pada manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada dimensi
perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik.
Kompetensi kinerja dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang ditunjukkan
dari pegawai yang memiliki kinerja yang sempurna, konsisten dan efektif
dibandingkan dengan pegawai yang memiliki kinerja rata-rata. Penambahan
kompetensi dalam penilaian kinerja diharapkan dapat memperbaiki proses
penilaian efektivitas kerja pegawai.
Hal ini mendorong penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT.
ANZ Panin Bank Medan dengan judul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT. ANZ Panin Bank Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : “Apakah
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap efektivitas kerja pegawai Divisi Collection pada PT. ANZ Panin Bank
(17)
C. Kerangka Konseptual
Pengelolaan sumber daya manusia yang terarah menentukan mutu
pengetahuan, keterampilan, keahlian, tingkat kompetensi dan kinerja
karyawannya. Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan untuk merekflesikan
efisiensi dan efektivitas kinerja karyawan. Menurut Hasibuan (2003:105)
Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan
kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang meliputi kuantitas kerja,
kualitas kerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan serta
kualitas kerja yang baik. Efektivitas kerja karyawan akan meningkat apabila
didukung oleh kompetensi sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa
adanya kompetensi sumber daya manusia maka efektivitas kerja akan sulit
tercapai.
Kecenderungan organisasi menggunakan beberapa kompetensi seperti
komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan
secara analitis dalam pekerjaan sebagai refleksi efisiensi dan efektivitas
individu dalam menggunakan knowledge, skill, dan attitude. Knowledge
(pengetahuan) merupakan kemampuan yang dimiliki karyawan/pegawai yang
berorientasi pada cara pengoperasian alat/mesin, pemahaman semua aturan dan
teori yang berkaitan dengan pekerjaan, pelayanan yang baik serta berpikir
(18)
dan berkomunikasi serta bertanggungjawab dalam pekerjaan. Sedangkan
attitude (sikap) karyawan dapat dilihat dari pengenalan pekerjaan, kepatuhan,
kerajinan, kemandirian, kerjasama tim, serta kedisiplinan. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Peneliti
Sumber: Hutapea & Thoha (2008), Hasibuan (2003)
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini adalah : “Kompetensi Sumber Daya Manusia
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT. ANZ Panin Bank Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh kompetensi sumber daya manusia yang terdiri dari knowledge, skill,
dan attitude terhadap efektivitas kerja pegawai Divisi Collection pada PT. ANZ
Panin Bank Cabang Medan.
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X) Knowledge (Pengetahuan) (X1)
Skill (Keterampilan) (X2)
Attitude (Sikap) (X3)
Efektivitas Kerja (Y)
Kuantitas Kerja Kualitas Kerja Pemanfaatan Waktu
(19)
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain:
a. Bagi Perusahaan, yaitu untuk memberi masukan dan informasi bagi
pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia untuk dapat meningkatkan efektifitas kerja karyawan, sehingga
dapat digunakan untuk pengembangan perusahaan.
b. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata
1 jurusan manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
berupa teori dan praktek langsung pada perusahaan.
c. Bagi pembaca dan peneliti lain, untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus bahan
masukan informasi alamiah untuk melanjutkan penelitian tentang hubungan
antara kompetensi sumber daya manusia dengan efektifitas kerja karyawan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah mengenai kompetensi sumber
daya manusia dan pengaruhnya terhadap efektivitas kerja pegawai Divisi
(20)
2. Definisi Operasional
a. Variabel Bebas (X) : Kompetensi Sumber Daya Manusia
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi sumber daya
manusia yang merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang
karyawan/pegawai di dalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan
tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun
variabel dari kompetensi sumber daya manusia (variabel X) terdiri dari :
1. Knowledge (Pengetahuan) (X1) adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pegawai/karyawan untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuaidengan bidang atau divisi yang digelutinya
(tertentu).
2. Skill (Keterampilan) (X2) adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pegawai/karyawan untuk melaksanakan suatu tugas dan tanggung
jawab yang diberikan oleh perusahaan secara maksimal.
3. Attitude (Sikap) (X3) adalah pola tingkah laku karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan
perusahaan.
b. Variabel Terikat (Y) : Efektivitas Kerja Karyawan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kerja. Efektifitas
kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga
pencapaian tujuan dapat tercapai sesuai yang diinginkan. Adapun indikator dari
(21)
1. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. Kuantitas kerja menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang
dilakukan dalam satu waktu sehingga efektifitas dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan perusahaan.
2. Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterikatan hasil kerja yang
dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan
kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat waktu pada waktu yang
(22)
Tabel 1.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi
Operasional Sub Variabel
Indikator Skala
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X) Kemampuan yang dimiliki seseorang pegawai dalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan. 1. Knowledge (Pengetahuan) (X1) 2. Skill (Keterampilan) (X2) 3. Attitude (Sikap) (X3)
- Memahami Standart Operational
Procedure (SOP) dalam pekerjaan
- Memahami aturan dalam pekerjaan - Pelayanan yang baik
- Berpikir kreatif
- Memberikan ide yang baik.
- Mampu bekerjasama
- Mampu memecahkan masalah - Mampu berkomunikasi - Bertanggung jawab.
- Pengenalan terhadap pekerjaan - Kepatuhan
- Kerajinan - Kemandirian - Kerjasama tim - Kedisiplinan.
Likert
Efektivitas Kerja Pegawai (Y)
Suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai sesuai yang diinginkan.
1.Kuantitas Kerja (volume kerja yang dihasilkan).
2.Kualitas Kerja (ketelitian dan kerapian hasil kerja).
3.Pemanfaatan Waktu (ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab).
Likert
(23)
3. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skala
likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing
item diberi range skor dalam skala Likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86).
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden untuk
masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, adapun skor
yang diberikan yaitu :
Tabel 1.4
Instrumen Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(24)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan pada Divisi Collection PT. ANZ Panin
Bank Cabang Medan Jln. Diponegoro No.16 West Plaza Building Lantai 3
Medan. Waktu Penelitian dimulai dari bulan Mei 2010 sampai September 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Sugiyono (2006:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Maka, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
pada Divisi Collection pada PT. ANZ Panin Bank Medan yang berjumlah 40
orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Maka sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2006:78), sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu
40 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, karena jumlah populasinya
(25)
6. Jenis dan Sumber Data
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan :
a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden yang ada di lokasi penelitian.
Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan atasan
karyawan serta dari hasil kuesioner.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data
mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan
uraian tugas perusahaan, jumlah karyawan serta buku-buku ilmiah dan
literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian
yang diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Daftar Pertanyaan (questioner), yaitu pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaaan yang tersusun secara sistematis untuk diisi
oleh para responden secara objektif
b. Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang
mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan
(26)
c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah, internet dan literature lainnya yang berhubungan dengan
judul penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Reabilitas a. Validitas
Sebelum instrumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner
dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dalam
penelitian ini dilakukan pada pegawai Divisi Marketing PT. ANZ Panin Bank
Medan sebanyak 30 orang dengan menggunakan program Statistic Product and
Service Solution (SPSS) 16,0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2006:110). Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16,0 for
windo ws. Pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan
ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
(27)
2. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.
9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif
Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga
diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
b. Metode Regresi Linier Berganda
Peneliti menganalisis data dengan menggunakan metode regresi linier
berganda dengan rumus:
Keterangan:
Y = Efektivitas Kerja
a = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien Regresi
X1 = Knowledge (pengetahuan) X2 = Skill (keterampilan) X3 = Attitude (sikap) e = Standar error
Walpole (2001:340)
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model
tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi
(28)
klasik statistik. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi
berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika varians
berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat
korelasi antar variabel independen, maka dapat dikatakan terdapat
masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolineritas
menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan
(29)
Bila VIF > 5 maka terdapat masalah multikolineritas yang serius.
Bila VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolineritas yang serius.
c. Uji Hipotesis
1. Uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian:
1. Ho : b1 = 0
Artinya : secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) kompetensi sumber daya manusia yaitu knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan
attitude (sikap) terhadap efektivitas kerja karyawan sebagai variabel
terikat (Y).
2. Ha : b1≠ 0
Artinya : secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas (X1, X2, X3) kompetensi sumber daya manusia yaitu
knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude (sikap)
terhadap efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah :
1. Jika t hitung < t tabel maka terima Ho 2. Jika t hitung > t tabel maka terima Ha
(30)
2. Uji F, yaitu untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak (simultan)
terhadap variabel terikat.
Kriteria Pengujian:
1. H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak (simultan) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan) dan attitude (sikap) terhadap efektivitas kerja sebagai
variabel terikat (Y).
2. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara serentak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa variabel knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan) dan
attitude (sikap) terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
1. Jika F hitung < F tabel maka terima Ho 2. Jika F hitung > F tabel maka terima Ha 3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
koefisien determinasi (R2) semakin besar nilainya atau mendekati satu, maka kontribusi variabel bebas (X1,X2,X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
(31)
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika
koefisien determinasi (R2) semakin mengecil nilainya atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
(32)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Herfina (2006), “Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya
Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor”. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya tingkatan sumber daya manusia yang relatif
rendah sehingga menghambat perkembangan kinerja di Balai Ternak Embrio
Bogor. Hasil dari penelitian Firly Herfina menyatakan bahwa dengan relatif
rendahnya sumber daya manusia mengakibatkan adanya penurunan produksi
yang sangat signifikan terjadi. Hal ini tidak terlepas dari manajemen yang tidak
sempurna dan tingkat pendidikan karyawan yang rendah memperburuk kualitas
sumber daya manusia yang mempengaruhi perkembangan kinerja di Balai
Embrio Ternak di masa mendatang.
Kartika (2008), “ Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan”.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 57 orang pegawai yang menjadi
responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang meliputi
knowledge, skill, dan attitude tersebut berpengaruh terhadap efektivitas kerja
para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia merupakan
faktor dominan dalam mempengaruhi efektivitas kerja para pegawai.
(33)
pegawai seperti motivasi, kompensasi, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Syafitri (2010), “ Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS), Marihat Pematang Siantar”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel kompetensi sumber
daya manusia terhadap variabel efektivitas kerja, yang berarti kompetensi
sumber daya manusia pegawai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat,
Pematang Siantar jika dilihat secara umum dapat dikatakan memuaskan. Dari
hasil penelitian, variabel skill (keterampilan) (X2) memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai, jika dibandingkan variabel
knowledge (pengetahuan) (X1) dan variabel attitude (sikap) (X3).
B. Kinerja dan Penilaian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi. Kinerja karyawan lebih mengarah pada tingkatan prestasi kerja
karyawan.
Mathis dan Jackson (2002), mendefinisikan bahwa kinerja pada
dasarnya adalah hal-hal apa saja yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh
(34)
seberapa banyak karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi, antara
lain mencakup:
1. Kuantitas keluaran
2. Kualitas keluaran
3. Jangka waktu keluaran
4. Kehadiran di tempat kerja
5. Sikap kooperatif
Sumber daya manusia sebagai aktor yang berperan aktif dalam
menggerakkan perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuan organisasi
tersebut. Tercapainya tujuan perusahaan/organisasi merupakan upaya para
pelaku yang terdapat dalam perusahaan, untuk bekerja dengan baik. Kinerja
perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional
performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat
hubungan yang erat. Dengan kata lain, apabila kinerja karyawan (individual
performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik.
Pekerjaan selalu memiliki lebih dari satu kriteria pekerjaan atau
dimensi. Kriteria pekerjaan adalah faktor terpenting yang menjelaskan
kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan seorang karyawan di dalam
pekerjaannya. Kriteria pekerjaan penting di dalam suatu perusahaan untuk
mengukur kinerja individual dibandingkan dengan standar yang ada, dan
(35)
Sedangkan penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi untuk
menilai kinerja pegawainya. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara
umum adalah untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dalam upaya
memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan produktivitas organisasi, khususnya
yang berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap karyawan seperti untuk tujuan
promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan. Saat sekarang ini dengan
lingkungan bisnis yang bersifat dinamis penilaian kinerja merupakan sesuatu
atau hal yang sangat berarti bagi organisasi. Organisasi haruslah memilih
kriteria secara subyektif maupun obyektif. Kriteria kinerja secara obyektif
adalah evaluasi kinerja terhadap standar-standar spesifik, sedangkan ukuran
secara subyektif adalah seberapa baik seorang karyawan bekerja keseluruhan.
Penilaian kinerja (performance appraisal, PA) adalah proses evaluasi
seberapa baik karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, ketika
dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian mengkomunikasikannya
dengan para karyawan (Mathis dan Jackson, 2002). Penilaian kinerja disebut
juga sebagai penilaian karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi
kinerja dan penilaian hasil pedoman.
Penilaian kinerja merupakan landasan penilaian kegiatan manajemen
sumber daya manusia seperti perekrutan, seleksi, penempatan, pelatihan,
penggajian, dan pengembangan karir. Kegiatan penilaian kinerja sangat erat
(36)
1. Informasi berdasarkan ciri-ciri seperti kepribadian yang menyenangkan,
inisiatif atau kreatifitas dan mungkin sedikit pengaruhnya pada
pekerjaan tertentu.
2. Informasi berdasarkan tingkah laku memfokuskan pada perilaku yang
spesifik yang mengarah pada keberhasilan pekerjaan. Informasi perilaku
lebih sulit diidentifikasikan dan mempunyai keuntungan yang secara
jelas memberikan gambaran akan perilaku apa yang ingin dilihat oleh
pihak manajemen.
3. Informasi berdasarkan hasil mempertimbangkan kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan karyawan atau yang telah dicapai karyawan. Untuk
pekerjaan-pekerjaan dimana pengukuran itu mudah dan tepat,
pendekatan hasil adalah cara yang terbaik.
Mathis dan Jackson (2002) mengemukakan penilaian kinerja dapat
terjadi dalam dua cara yaitu secara informal dan secara sistematis. Penilaian
secara informal dapat dilaksanakan setiap waktu jika dirasakan perlu oleh pihak
atasan. Hubungan sehari-hari antara manajer dan karyawan memberikan
kesempatan bagi kinerja karyawan untuk dinilai. Penilaian secara sistematis
digunakan ketika kontak antara manajer dan karyawan bersifat formal, dan
sistemnya digunakan secara benar dengan melaporkan kesan dan observasi
manajerial terhadap kinerja karyawan.
Menurut Hutapea dan Thoha (2008:28), ada tiga faktor yang
(37)
1. Kebijakan perusahaan, dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh
organisasi atau perusahaan. Contohnya adalah kebijakan pemberian
insentif, bonus, kenaikan upah, pemberian penghargaan dan promosi.
Kebijakan perusahaan ini memberi pengaruh yang besar untuk
memotivasi kerja karyawan.
2. Faktor individu karyawan, karakter kerja yang buruk, sifat seseorang
yang cepat bosan, tidak dapat mengatasi tantangan, sering mengganggu
dan merugikan orang lain dalam bekerja.
3. Faktor lingkungan usaha, kendala bisnis dan ekonomi yang berfluktuasi
dengan pola yang tidak menentu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
merupakan bagian integral dari proses penilaian yang meliputi penerapan
sasaran kinerja yang spesifik, terukur, memiliki tingkat perubahan, terbatas
pada waktu, adanya pengarahan, dan dukungan atasan. Karyawan bersama
atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran dan standar kinerja yang harus
dicapai dalam kurun waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan
perseorangan pada gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia
secara keseluruhan. Kecenderungan organisasi menggunakan beberapa
kompetensi seperti komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, dan
pengambilan keputusan secara analitis dalam pekerjaan sebagai refleksi
(38)
1. Komunikasi
Menurut Daft (2003:133) Komunikasi adalah proses dimana informasi
dipertukarkan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan
maksud untuk memotivasi atau memepengaruhi perilaku. Dalam kehidupan
organisasi, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting karena komunikasi
dapat meningkatkan saling pengertian antara karyawan dan atasan, dan
meningkatkan koordinasi dari berbagai macam kegiatan/tugas yang berbeda.
Sistem komunikasi dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu:
1. Komunikasi ke bawah (downward communication), adalah
penyampaian informasi informasi atau gagasan dari atas atau pimpinan
ke bawah. Informasi-informasi yang disampaikan bisa meliputi banyak
hal seperti tugas-tugas yang harus dilakukan bawahan, kebijakan
organisasi , tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan adanya
perubahan-perubahan kebijakan.
2. Komunikasi ke atas (upward communication), adalah penyampaian
informasi dari pegawai keatasan atau perusahaan. Informasi ini bisa
berupa laporan pelaksanaan tugas, gagasan, keluhan dan lain-lain.
3. Komunikasi ke samping (lateral communication), adalah komunikasi
yang terjadi diantara pegawai dengan tingkat yang sama dalam
(39)
2. Kerjasama Kelompok
Kerjasama kelompok merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam perusahaan. Pemahaman mengenai kerjasama kelompok tergantung
beberapa aspek diantaranya aspek individual yang mampu mempengaruhi
kinerja tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien bagi perusahaan.
Sasaran kerja kelompok, berupa sasaran yang harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu, dan dibagi dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang harus
dilakukan dengan tepat dan benar oleh semua orang. Keuntungan dari cara ini
adalah bahwa setiap karyawan akan saling mengingatkan untuk bekerja dengan
benar, karena keberhasilan pekerjaan atau pencapaian unit kerja sangat
tergantung pada semua karyawan dalam melakukan tugas masing-masing. Cara
ini sangat efektif untuk meningkatkan semangat kerja tim dan mengurangi friksi
dan konflik yang terjadi.
Kerjasama kelompok selalu membahas proses dan hasil kerja dalam tim,
yang meliputi tentang bagaimana sekelompok orang yang memiliki pendidikan,
nilai, dan kepribadian yang berbeda berinteraksi dan bersama-sama
menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan. Robbins (2003) menyatakan
bahwa suatu tim kerja akan menghasilkan sinergi yang positif melalui usaha
yang terkoordinasi. Usaha-usaha individu memberikan tingkat kinerja yang
(40)
yang lebih besar dengan tidak ada peningkatan dalam input. Berdasarkan uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa kerjasama kelompok yang terkoordinasi akan
memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan, dengan
mengutamakan kepentingan bersama / organisasi.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memobilisasi,
menyelaraskan, memimpin kelompok, kemampuan menjelaskan gagasan
sehingga dapat diterima orang lain. Pemimpin penting dalam mempengaruhi
perubahan. Pemimpin bertanggungjawab untuk menggerakkan setiap usaha dan
hambatan untuk menjamin kejelasan visi.
Menurut Wibisono (2006:142), kepemimpinan adalah suatu cara
bagaimana organisasi tersebut dapat diarahkan dan dijalankan selama proses
pencapaian kinerja tertentu. Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan
untuk memotivasi dan mempengaruhi bawahan. Seorang pemimpin yang sukses
harus mampu bertindak sebagai pengarah dan pendorong yang kuat serta
berorientasi pada tujuan yang ditetapkan.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa kepemimpinan mempunyai
efek yang penting terhadap upaya organisasi mendapatkan daya saing dan
keuntungan di era globalisasi. Pemimpin harus dapat menciptakan iklim
(41)
4. Pengambilan Keputusan Secara Analisis
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk memilih suatu
rangkaian tindakan dari dua atau lebih alternatif yang mencakup penentuan
pilihan dan pemecahan masalah. Pengambilan keputusan yang mengoptimalkan
proses dan hasil dalam membuat suatu keputusan adalah rasional, yaitu
membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam
batasan tertentu.
Pengambilan keputusan secara analitis adalah salah satu aspek
fundamental dalam organisasi. Pengambilan keputusan bukan menjadi
wewenang tunggal pimpinan atau manager. Karyawan juga membuat keputusan
yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan organisasi tempat mereka bekerja.
Jadi semua individu dalam organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan rasional memerlukan kreativitas yaitu
kemampuan untuk mengkombinasikan ide dengan cara yang unik atau
membuat gabungan yang tidak umum dari beberapa ide. Kreativitas
memungkinkan pengambilan keputusan untuk lebih sepenuhnya menilai dan
memahami masalah. Manfaat lain dari kreativitas adalah membantu
pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi semua alternatif yang baik
(Robbins, 2003:176). Namun, satu hal yang harus diperhatikan bahwa tidak ada
satu model yang dapat menjamin bahwa pemimpin selalu membuat keputusan
(42)
dibandingkan dengan pemimpin yang menggunakan pendekatan model yang
bersifat informal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan yang optimal melalui analisa yang menyeluruh
terhadap suatu masalah berdasarkan data dan informasi yang akurat sangat
penting keberadaannya bagi karyawan dalam mengelola suatu pekerjaan.
C. Kompetensi
Menurut Moeheriono (2009:4) kompetensi merupakan sebuah
karakteristik dasar seseorang yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan
bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan
oleh seseorang pada waktu periode tertentu. Berdasarkan dari defenisi
kompetensi ini, maka beberapa makna yang terkandung di dalamnya adalah
sebagai berikut:
1. Karakteristik dasar (underlying characteristic) kompetensi adalah
bagian dari kepribadian yang mendalam dam melekat pada seseorang
serta mempunyai perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan
tugas pekerjaan.
2. Hubungan kausal (causally related) berarti kompetensi dapat
menyebabkan atau digunakan untuk memprediksi kinerja seseorang,
artinya jika mempunyai kompetensi yang tinggi, maka akan mempunyai
(43)
3. Kriteria (criterian referenced) yang dijadikan sebagai acuan, bahwa
kompetensi secara nyata akan memprediksikan seseorang dapat bekerja
dengan baik, harus terukur dan spesifik atau terstandar.
Dalam Hutapea dan Thoha (2008:4), terdapat juga beberapa defenisi
kompetensi antaralain:
a. Boyatzis (1982)
Kompetensi didefenisikan sebagai “kapasitas yang ada pada seseorang
yang bias membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang
disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi
tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan”.
b. Woodruffe (1991) and Woodruffe (1990)
Mereka membedakan antara pengertian competence dan competency,
yang mana competence diartikan sebagai konsep yang berhubungan
dengan pekerjaan, yaitu menunjukkan “wilayah kerja dimana orang
dapat menjadi kompeten atau unggul”. Sedangkan competency
merupakan konsep dasar yang berhubungan dengan orang, yaitu
menunjukkan “dimensi perilaku yang melandasi prestasi unggul
(competent)”.
c. Spenser & Spenser (1993)
Menurut mereka, kompetensi adalah “karakteristik dasar seseorang yang
(44)
Memiliki SDM yang berkompeten merupakan keharusan bagi suatu
perusahaan. Mengelola SDM berdasarkan kompetensi diyakini dapat lebih
menjamin keberhasilan mencapai tujuan. Sebagian besar perusahaan memakai
kompetensi sebagai dasar dalam memilih orang, mengelola kinerja, pelatihan
dan pengembangan serta pemberian kompensasi. Analisis kompetensi disusun
sebagian besar untuk pengembangan karier, tetapi penentuan tingkat
kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas tingkat kinerja yang
diharapkan. Secara umum, ada 3 komponen utama pembentuk kompetensi yang
merupakan faktor penentu penilaian kinerja pada suatu perusahaan, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang dimiliki oleh
seseorang. Pengetahuan adalah komponen utama kompetensi yang
mudah diperoleh dan mudah diidentifikasi. Seseorang yang mengetahui
tentang banyak hal belum tentu orang tersebut dapat melakukan apa
yang mereka ketahui.
2. Keterampilan (skill), merupakan kemampuan seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan. Telah dibahas di atas bahwa
seseorang yang memiliki pengetahuan belum tentu memiliki
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan, misalnya seseorang yang
mengetahui bagaimana mengetik, tidak berarti orang tersebut mampu
mengetik. Keterampilan lebih sukar dimiliki daripada pengetahuan.
Namun, seseorang yang memiliki keterampilan dengan sendirinya sudah
(45)
3. Sikap (attitude) merupakan pola tingkah laku seorang
karyawan/pegawai di dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Sikap adalah bentuk dari
semua keputusan dan tindakan seseorang.
Kompetensi knowledge, skill dan attitude cenderung lebih nyata
(visible) dan relatif berada di permukaan (ujung) sebagai karakteristik yang
dimiliki manusia. Namun, kompetensi pengetahuan dan keterampilan relatif
lebih mudah untuk dikembangkan, misalnya dengan program pelatihan dan
pengembangan karyawan untuk meningkatkan tingkat kemampuan sumber
daya manusia.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah
kemampuan dan kemauan untuk melakukan sebuah tugas dengan kinerja yang
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
D. Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja sering didefenisikan sebagai tujuan yang dapat dicapai.
Efisien adalah tingkat dimana operasi dilakukan dengan cara ekonomis (Mathis
dan Jackson, 2001:104). Supaya efektif, perusahaan harus dapat mencapai
tujuan, tetapi dengan cara yang paling efisien dalam penggunaan sumber daya
manusia.
Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukkan hasil dari usaha manusia
(46)
Menurut Hutapea dan Thoha (2008:59), efektivitas dalam organisasi
dapat dievaluasi dengan melihat 2 hal, yaitu:
1. Pencapaian sasaran
2. Proses pelaksanaan organisasi, yang tercermin dalam perilaku organisasi
ketika berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Baik pencapaian sasaran maupun proses pelaksanaan organisasi memiliki peran
yang sama penting bagi organisasi karena pencapaian sasaran yang tidak
disertai dengan proses pelaksanaan organisasi yang baik akan mengakibatkan
usaha pencapaian sasaran tidak dapat berlangsung lama. Dengan kata lain,
proses organisasi yang buruk akan dapat menurunkan tingkat efisiensi yang
berdampak pada menurunnya pencapaian sasaran pada periode berikutnya.
Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan program
dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat menentukan apakah
efektivitas kerja karyawan berhasil dilakukan dengan baik atau tidak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi, antaralain
keorganisasian/2_efektifitas)
1. Waktu
:
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan
faktor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan,
(47)
memperkecil tingkat efektivitas kerja karena memakan waktu yang tidak
sedikit.
2. Tugas
Karyawan harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang
didelegasikan kepadanya.
3. Produktivitas
Seorang karyawan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam
bekerja, tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik,
demikian pula sebaliknya.
Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan terarah merupakan kunci dari
peningkatan efektivitas sehingga dibutuhkan suatu kebijaksanaan perusahaan
untuk menggerakkan tenaga kerja tersebut agar mau bekerja lebih produktif
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Agar
berfungsi secara efektif, adan siapa yang harus dilayani. Menurut Hasibuan
(2007:94) produktifitas merupakan perbandingan antara hasil keluaran (output)
yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Jadi, efektivitas tenaga
kerja mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan
guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap
(48)
maksimal. Upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja tersebut dapat
dilakukan dengan pelatihan dan pengembangan serta pembinaan karyawan, dan
yang paling penting adalah didukung oleh sumber daya manusia yang
berkompetensi yang memiliki knowledge, skill dan attitude. Sehingga dengan
pemanfaatan sumber daya manusia yang berkompetensi tersebut akan lebih
mendukung keberhasilan perusahaan.
E. Hubungan Kompetensi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dengan Kinerja/Efektivitas Kerja
Kompetensi merupakan suatu kecakapan dan kemampuan individu
dalam mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi dirinya dalam
merespon perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan organisasi atau
tuntutan dari pekerjaan yang menggambarkan suatu kinerja.
Kompetensi dapat juga digunakan sebagai kriteria untuk menentukan
penempatan kerja karyawan. Karyawan yang ditempatkan pada tugas tertentu
akan mengetahui kompetensi apa yang diperlukan, serta jalan yang harus
ditempuh untuk mencapai kompetensi tersebut dengan mengevaluasi
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan tolak ukur penilaian kinerja.
Sehingga sistem pengelolaan sumber daya manusia lebih terarah, karyawan
dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian,
tingkat kompetensi dan kinerjanya.
Peranan sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan sangat
(49)
perilaku (behavior) dan sikap (attitude) yang berbeda satu dengan yang lain.
Perilaku dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Penentuan tingkat kompetensi
dibutuhkan untuk merefleksikan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan.
Kecenderungan organisasi menggunakan beberapa kompetensi seperti,
komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan
secara analitis dalam pekerjaan sebagai refleksi efisiensi dan efektivitas
individu dalam menggunakan knowledge, skill, dan attitude. Sejumlah
kompetensi dapat dianggap menentukan kesuksesan seorang karyawan.
Pendekatan kompetensi dapat dikontrol dan diarahkan secara luas dengan
perilaku. Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui
efektifitas tingkat kinerja yang diharapkan dan memprediksi
karyawan-karyawan yang berkinerja baik dan kurang baik dapat diukur dari kriteria atau
standar yang digunakan (tolak ukur penilaian kinerja).
Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya dapat dijadikan dasar
proses seleksi, perencanaan, evaluasi kinerja karyawan, dan pengembangan
sumber daya manusia. Mengacu pada pengertian kompetensi yang terdiri atas
kemampuan teknis, keterampilan dalam menganalisa dan mengambil
keputusan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja mandiri dan
kelompok sampai pada aspek kepemimpinan dan manajerial, maka melalui
suatu kompetensi tertentu seorang karyawan akan dapat bekerja secara baik dan
(50)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan kompetensi sumber daya
manusia dapat digunakan untuk mengarahkan karakteristik individu dalam
menyeleksi pekerjaan yang diembannya. Karyawan sebagai ujung tombak dan
implementasi program kerja dari top manajemen perlu mempunyai kompetensi
tersebut untuk menunjang keberhasilan pekerjaannya di dalam suatu
(51)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. ANZ Panin Bank
Sebuah bank didirikan pertama sekali di London pada tahun 1835,
dimana pada saat itu masih bernama Bank of Australasia dibawah naungan
Royal Chartered Bank. Pada tahun 1970, Australasia Bank bergabung dengan English, Scottish dan Australian Bank Limited, dan membentuk bank baru
dengan nama: Australia and New Zealand Banking Group Limited. Dan
peristiwa ini merupakan penggabungan terbesar dalam sejarah perbankan di
Australia.
Bisnis perbankan ANZ di Asia terbagi atas 2, yaitu:
1. Asia Network: ANZ menempatkan 12 kantor perwakilan di Asia, antaralain:
China, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, Philipina, India, Singapura,
Jepang, Vietnam, Indonesia, Malaysia dan Thailand. ANZ mempunyai
nasabah yang mayoritas adalah di Australia dan Selandia Baru, dimana
mereka memiliki usaha transaksi bisnis lintas antar negara.
2. Asia Partnership: ANZ mengadakan kerjasama dengan bank lokal, dengan
menitikberatkan kepada pengaruh bank lokal yang sudah memiliki jaringan
yang kuat dan pengalaman yang sangat baik, dipadukan dengan kekuatan
(52)
ANZ di Indonesia
Kehadiran ANZ di Indonesia dimulai pada tahun 1973 sewaktu ANZ
Grindlays Bank membangun kantor perwakilannya di Jakarta. Hal ini
memungkinkan ANZ untuk langsung dapat mengalami kekuatan ekonomi
Indonesia dan secara lebih khusus mempelajari budaya bisnis lokal dan
membangun hubungan dengan pemerintah dalam bidang usaha dan keuangan.
Pada tahun 1993, Australia and New Zealand Banking Group Limited
mengambil alih 85% saham di sebuah bank patungan yang kini dikenal sebagai
PT ANZ Panin Bank. Sisanya 15% dimiliki oleh PT Panin Bank Tbk - salah
satu dari sepuluh terbesar bank-bank komersial swasta di Indonesia, yang
membawa banyak pengetahuan dan keahlian kepada bank patungan. PT ANZ
Panin Bank (ANZ Panin) adalah bank patungan yang menggabungkan jaringan
internasional dan pengalaman ANZ Banking Group dengan sentuhan lokal dan
keahlian Bank Panin.
B. Visi dan nilai yang dimiliki ANZ
Visi Global ANZ:
Menjadi super regional bank dan menjadikan ANZ sebuah bank yang
berfokus pada customer (pelanggan) dan marketing, berbasis teknologi tetapi
(53)
Nilai-nilai ANZ:
a. Integrity (integritas)
1) Lakukan hal yang benar
2) Selalu menepati janji
3) Konsisten dalam memberikan kualitas
4) Bertingkah laku yang jujur dan sesuai etika
b. Collaboration (bekerjasama)
1) Bekerja sebagai satu tim
2) Mudah diajak bekerjasama
3) Berbagi ilmu dan keahlian
4) Saling mendukung dan percaya agar dapat menyelesaikan pekerjaan
c. Accountability (bertanggungjawab)
1) Berani bertanggungjawab atas tindakan sendiri
2) Pro-aktif dan solusi oriented
3) Dapat diandalkan dan dapat dipercaya
4) Berani mengakui kesalahan dan tidak melakukan hal yang sama
d. Respect (menghormati)
1) Menghargai setiap orang secara bermanfaat
2) Menempatkan setiap orang sesuai dengan porsinya
3) Menghargai beragam budaya, sikap dan nilai yang berbeda
(54)
e. Excellence (terbaik)
1) Selalu menjadi yang terbaik dalam berkarya
2) Menjadi yang terbaik pada posisi apapun yang dilakukan sekarang
3) Mampu untuk selalu mengevaluasi diri sendiri dan berpikir positif
4) Selalu tertantang untuk berpikir keluar dari kotak aman
C. Struktur Organisasi ANZ
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ANZ Indonesia Sumber: Divisi Collection PT.ANZ Panin Bank Medan
President Director
Compliance Director Vice President Director
Card Business Director Tresury Director
Head of Human Resources Head of Trade Finance
Head of Retail Banking Head Of Operation & Support Service
Internal Audit Manager Chief Risk Officer
(55)
Gambar 3.2 Cards-Organization Structure
Sumber: Divisi Collection PT.ANZ Panin Bank Medan
D. Divisi Collection
Divisi collection adalah suatu divisi yang bertugas untuk mengingatkan
dan berkomunikasi dengan pemegang kartu kredit tentang kewajiban mereka
untuk membayar utang ke bank dan untuk mengklaim transaksi yang telah
Head Of Credit Risk & Collection
Card Business Director
Head of Operation & Support Service
Head of Business Profitability & Reporting
Head of Portfolio Management & Acquisition
Head of Product & Value Creation
Head of Country Marketing Comunication
Personal Assistant
Head of Sales & Distribution - Product Centric
Head of Sales & Distribution – Affluent and High Networth
Compliance Manager
HR Relationship Manager
(56)
Kartu kredit adalah suatu jenis kartu plastik yang terdiri dari data
spesifik yang diidentifikasi pemegang kartu sebagai pemilik. Berdasarkan data
yang terdapat pada kartu, pemegang kartu diizinkan untuk melakukan beberapa
transaksi dengan menggunakannya di retail-retail pembayaran, sebagai uang
muka, transfer saldo, melalui mesin EDC, ATM, teller, situs perbankan yang
legal, dan lain-lain.
Tugas dari collector antara lain:
1. Mengontrol tunggakan dan meminimalisasikan pembatalan.
2. Melakukan kegiatan penagihan, bernegosiasi tentang syarat pembayaran,
dan menyarankan pilihan pembayaran untuk penyelesaian tagihan.
3. Mendeteksi dan melaporkan kasus penipuan yang mungkin terjadi.
4. Memberikan umpan balik kepada unit lain mengenai isu-isu yang
mempengaruhi Divisi Collection dan kualitas dari portofolio.
5. Menelaah dan mempelajari tagihan untuk penangguhan pembayaran,
penggunaan dari simpanan jaminan, dan mendukung
6. Memaksimalkan pemulihan untuk utang-utang yang buruk.
Kualitas dari collector yang baik yaitu:
a. Mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki skill bernegosiasi.
b. Professional.
c. Ramah tetapi tegas.
d. Berorientasi pada target.
(57)
f. Menagih sampai pada jumlah tagihan yang maksimum.
Fungsi dari Divisi Collection adalah:
1. Untuk menjaga aset bank dan meminimalisasikan kerugian bank atas kredit
serta berkewajiban untuk membatalkan portofolio kartu kredit yang buruk.
2. Untuk mengelola jumlah tunggakan.
(58)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas bermaksud untuk mendapatkan hasil
penelitian dengan tingkat yang baik dan berkualitas. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yang dalam hal ini adalah
kuesioner. Valid artinya apabila instrument mampu mengukur apa yang
diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Sedangkan reliabel mempunyai arti stabil atau konsisten. Jumlah sampel
untuk validitas yang digunakan adalah 30 orang (Sugiyono, 2005:114).
Kuesioner diberikan pada 30 orang pada pegawai Divisi Marketing PT. ANZ
Panin Bank Medan yang berlokasi di Jln. Diponegoro No.16 West Plaza
Building Lantai 3 Medan. 1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 for
windo ws dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pernyataan tersebut valid.
b. Jika rhitung negative atau rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.
(59)
Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Item-Total Statistics
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 15,00 for windows Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 101.7000 45.183 .505 .879
VAR00002 101.7000 45.045 .523 .879
VAR00003 101.9000 44.921 .707 .875
VAR00004 102.0000 46.552 .416 .881
VAR00005 101.9667 47.482 .250 .885
VAR00006 101.5667 46.047 .457 .880
VAR00007 102.1667 46.420 .445 .881
VAR00008 101.9667 45.413 .573 .878
VAR00009 101.4333 46.530 .432 .881
VAR00010 102.0000 44.828 .704 .875
VAR00011 101.7000 45.114 .514 .879
VAR00012 101.9333 44.754 .772 .874
VAR00013 101.7667 45.357 .563 .878
VAR00014 101.6667 44.851 .628 .876
VAR00015 101.9000 48.576 .045 .892
VAR00016 102.0000 45.448 .599 .877
VAR00017 101.9000 46.438 .448 .881
VAR00018 102.3333 45.885 .318 .885
VAR00019 101.9333 44.478 .823 .873
VAR00020 102.2000 45.062 .620 .877
VAR00021 102.0000 45.241 .784 .875
VAR00022 102.4667 43.223 .530 .879
VAR00023 102.0333 44.930 .482 .880
VAR00024 101.7000 44.838 .493 .879
(60)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 25 pertanyaan kuesioner yang
diberikan ada 4 pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid adalah
nomor 5, 15, 18, dan 25. Hal itu dapat dilihat dari rhitung pada Corrected
Item-Total Correlation yang pada keempat pernyataan itu < rtabel (0,361), sedangkan syarat suatu pernyataan itu valid atau tidak adalah rhitung pada Corrected
Item-Total Correlation > rtabel (0,361). Untuk itu, dilakukan uji validitas lagi.
Tabel 4.2 Item-Total Statistics
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 15,00 for windows Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 85.3000 39.528 .545 .912
VAR00002 85.3000 39.597 .535 .913
VAR00003 85.5000 39.638 .694 .909
VAR00004 85.6000 41.352 .372 .916
VAR00006 85.1667 40.557 .467 .914
VAR00007 85.7667 41.013 .438 .914
VAR00008 85.5667 40.047 .569 .912
VAR00009 85.0333 41.068 .434 .914
VAR00010 85.6000 39.283 .740 .908
VAR00011 85.3000 40.148 .455 .914
VAR00012 85.5333 39.292 .796 .908
VAR00013 85.3667 39.826 .588 .911
VAR00014 85.2667 39.237 .671 .909
VAR00016 85.6000 40.179 .578 .912
VAR00017 85.5000 41.017 .443 .914
VAR00019 85.5333 39.085 .837 .907
VAR00020 85.8000 39.476 .658 .910
VAR00021 85.6000 39.972 .763 .909
VAR00022 86.0667 37.995 .525 .915
VAR00023 85.6333 39.620 .475 .914
(61)
Berdasarkan pengolahan SPSS 15.00 for windows pada Tabel 4.2
terdapat 21 pernyataan (setelah 4 pernyataan kuesioner dihapus karena tidak
valid) yang diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian,
diperoleh item-total statistic yang menerangkan beberapa hal berikut ini:
a. Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel
tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata
totalnya bernilai 85,3000, dan seterusnya.
b. Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika
variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai
variance adalah 39,528, dan seterusnya.
c. Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan
nilai rhitung yang dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap variabel pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah
5% dan N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan adalah valid, dapat
dilihat dari rhitung pada Corrected Item-Total Correlation yang pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga 21 variabel pernyataan dapat
(62)
digunakan untuk penelitian, seperti pada tabel 4.2. Perbandingan nilai rhitung dan rtabel dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Validitas Butir Pernyataan
Butir Corrected Item-Total Correlation rtabel Validitas
VAR00001 .545 0,361 Valid
VAR00002 .535 0,361 Valid
VAR00003 .694 0,361 Valid
VAR00004 .372 0,361 Valid
VAR00006 .467 0,361 Valid
VAR00007 .438 0,361 Valid
VAR00008 .569 0,361 Valid
VAR00009 .434 0,361 Valid
VAR00010 .740 0,361 Valid
VAR00011 .455 0,361 Valid
VAR00012 .796 0,361 Valid
VAR00013 .588 0,361 Valid
VAR00014 .671 0,361 Valid
VAR00016 .578 0,361 Valid
VAR00017 .443 0,361 Valid
VAR00019 .837 0,361 Valid
VAR00020 .658 0,361 Valid
VAR00021 .763 0,361 Valid
VAR00022 .525 0,361 Valid
VAR00023 .475 0,361 Valid
VAR00024 .514 0,361 Valid
(63)
2. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.00 for Windows.
Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika ralpha positif dan ralpha >rtabel maka reliabel.
b. Jika ralpha negatif atau ralpha < rtabel maka tidak reliabel.
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Pada Tabel 4.4 dapat terlihat bahwa ralpha > rtabel sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada
responden sebagai instrumen penelitian ini.
B. ANALISIS DESKRIPTIF
1. Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X)
1.1. Knowledge (Pengetahuan) (X1)
Knowledge (Pengetahuan) (X1) merupakan informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pegawai/karyawan untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang atau
divisi yang digelutinya (tertentu). Distribusi jawaban responden
Cronbach's Alpha N of Items
(64)
mengenai knowledge (pengetahuan) (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden tentang Knowledge (Pengetahuan) (X1)
No. Item STS TS KS S SS Total
%
Total Responden
F % F % F % F % F %
VAR00001 - - - - 3 7,5 17 42,5 20 50,0 100 40 VAR00002 - - - - - - 19 47,5 21 52,5 100 40 VAR00003 - - - - - - 26 65,0 14 35,0 100 40 VAR00004 - - - - - - 29 72,5 11 27,5 100 40
Sumber: Hasil pengolahan data melalui program SPSS 15,00 for windows
Pernyataan pertama “Saya memahami Standart Operational
Procedure (SOP) yang berkaitan dengan pekerjaan saya”, yang
menyatakan sangat setuju 20 orang atau 50,0% responden, 17 orang atau
42,5,0% responden menyatakan setuju, 3 orang atau 7,5% responden
menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Pernyataan kedua “Saya memahami semua aturan yang berkaitan
dengan pekerjaan”, yang menyatakan sangat setuju 21 orang atau 52,5%
responden, 19 orang atau 47,5% responden menyatakan setuju, dan
tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan
(1)
Koefisien Determinan r
Model Summary(b)
a Predictors: (Constant), attitude, skill, knowledge
b Dependent Variable: efektivitas
Validitas
Uji I
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 101.7000 45.183 .505 .879
VAR00002 101.7000 45.045 .523 .879
VAR00003 101.9000 44.921 .707 .875
VAR00004 102.0000 46.552 .416 .881
VAR00005 101.9667 47.482 .250 .885
VAR00006 101.5667 46.047 .457 .880
VAR00007 102.1667 46.420 .445 .881
VAR00008 101.9667 45.413 .573 .878
VAR00009 101.4333 46.530 .432 .881
VAR00010 102.0000 44.828 .704 .875
VAR00011 101.7000 45.114 .514 .879
VAR00012 101.9333 44.754 .772 .874
VAR00013 101.7667 45.357 .563 .878
VAR00014 101.6667 44.851 .628 .876
VAR00015 101.9000 48.576 .045 .892
VAR00016 102.0000 45.448 .599 .877
VAR00017 101.9000 46.438 .448 .881
VAR00018 102.3333 45.885 .318 .885
VAR00019 101.9333 44.478 .823 .873
VAR00020 102.2000 45.062 .620 .877
VAR00021 102.0000 45.241 .784 .875
VAR00022 102.4667 43.223 .530 .879
VAR00023 102.0333 44.930 .482 .880
VAR00024 101.7000 44.838 .493 .879
VAR00025 102.0667 50.685 -.167 .905
Tidak valid 5, 15, 18, 25
Model
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
(2)
Uji ke 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 85.3000 39.528 .545 .912
VAR00002 85.3000 39.597 .535 .913
VAR00003 85.5000 39.638 .694 .909
VAR00004 85.6000 41.352 .372 .916
VAR00006 85.1667 40.557 .467 .914
VAR00007 85.7667 41.013 .438 .914
VAR00008 85.5667 40.047 .569 .912
VAR00009 85.0333 41.068 .434 .914
VAR00010 85.6000 39.283 .740 .908
VAR00011 85.3000 40.148 .455 .914
VAR00012 85.5333 39.292 .796 .908
VAR00013 85.3667 39.826 .588 .911
VAR00014 85.2667 39.237 .671 .909
VAR00016 85.6000 40.179 .578 .912
VAR00017 85.5000 41.017 .443 .914
VAR00019 85.5333 39.085 .837 .907
VAR00020 85.8000 39.476 .658 .910
VAR00021 85.6000 39.972 .763 .909
VAR00022 86.0667 37.995 .525 .915
VAR00023 85.6333 39.620 .475 .914
VAR00024 85.3000 39.321 .514 .913
Analisis Deskriptif
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 3 7.5 7.5 7.5
4.00 17 42.5 42.5 50.0
5.00 20 50.0 50.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 19 47.5 47.5 47.5
5.00 21 52.5 52.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
(3)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 26 65.0 65.0 65.0
5.00 14 35.0 35.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 29 72.5 72.5 72.5
5.00 11 27.5 27.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 21 52.5 52.5 52.5
5.00 19 47.5 47.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 32 80.0 80.0 82.5
5.00 7 17.5 17.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 27 67.5 67.5 70.0
5.00 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 13 32.5 32.5 32.5
5.00 27 67.5 67.5 100.0
(4)
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 30 75.0 75.0 77.5
5.00 9 22.5 22.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 19 47.5 47.5 47.5
5.00 21 52.5 52.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 28 70.0 70.0 70.0
5.00 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 24 60.0 60.0 60.0
5.00 16 40.0 40.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 19 47.5 47.5 47.5
5.00 21 52.5 52.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 2 5.0 5.0 5.0
4.00 30 75.0 75.0 80.0
5.00 8 20.0 20.0 100.0
(5)
VAR00017
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 30 75.0 75.0 75.0
5.00 10 25.0 25.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00019
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 30 75.0 75.0 75.0
5.00 10 25.0 25.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 34 85.0 85.0 87.5
5.00 5 12.5 12.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00021
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 4.00 33 82.5 82.5 82.5
5.00 7 17.5 17.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 11 27.5 27.5 27.5
4.00 21 52.5 52.5 80.0
5.00 8 20.0 20.0 100.0
(6)
VAR00023
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 29 72.5 72.5 75.0
5.00 10 25.0 25.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3.00 1 2.5 2.5 2.5
4.00 18 45.0 45.0 47.5
5.00 21 52.5 52.5 100.0