Model Van Meter dan Van Horn

11. Implementasi Implementasi sebagai Koalisi Implementation as Coalition Sabatier 1986 mengemukakan bahwa proses implementasi terdiri dari apa yang disebut koalisi advokasi: aktor-aktorpelaku dari berbagai organisasi publik dan private yang sharing keyakinan dan yang berusaha untuk merealisasikan tujuan-tujuan umum mereka. Dalam model ini implementasi dipahami sebagai proses jangka panjang dimana koalisi private dan public berinteraksi dan belajar tentang teknologi dan outcome program.

1. Model Van Meter dan Van Horn

Model implementasi kebijakan yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn 1975 disebut sebagai A Model of The Policy Implementation Process, Proses implementasi menurut mereka adalah sebuah abstraksi atau performansi suatu pengejawantahan kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk mencapai kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi, yang belangsung dalah hubungan berbagai variabel. Model ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linier dari keputusan politik yang tersedia, pelaksana, dan kinerja kebijakan publik. Ada enam variabel yang membentuk ikatan linkage antara kebijakan dan pencapaian performance. Model ini menunjukkan hubungan antara variabel-variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable mengenai kepentingan- kepentingan, serta hubungan di antara variabel bebas Gambar 1.3. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: Winarno, 2002 :110 a Ukuran-ukuran Dasar dan Tujuan-tujuan Kebijakan Identifikasi indikator-indikator pencapaian merupakan tahap yang krusial dalam analisis implementasi kebijakan. Indikator-indikator pencapaian ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan telah direalisasikan. 24 Kesejahteraan Petani, Siapa Peduli ? b Sumber-sumber Kebijakan Sumber-sumber kebijakan mencakup dana atau perangsang incentive lain yang mendorong dan memperlancar implementasi yang efektif. c Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan-kegiatan Pelaksanaan Implementasi yang efektif ditentukan oleh kejelasan ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan yang dinyatakan dan oleh ketepatan dan konsis- tensi dalam mengkomunikasikan ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan tersebut. d Karakteristik Badan-badan Pelaksana Karakteristik badan-badan administratif akan mempengaruhi pencapaian kebijakan, dimana karakteristik ini tidak terlepas dari struktur birokrasi. Komponen ini meliputi ciri-ciri struktur formal dari organisasi dan atribut-atribut yang tidak formal dari personil. Beberapa unsur yang mungkin berpengaruh terhadap suatu organisasi dalam mengimplementasikan kebijakan adalah: 1 Kompetensi dan ukuran staf suatu badan. 2 Tingkat pengawasan hirarkis terhadap keputusan-keputusan sub unit dan proses-proses dalam badan-badan pelaksana. 3 Sumber-sumber politik suatu organisasi misalnya dukungan di antara anggota-anggota legislatif dan eksekutif 4 Vitalis suatu organisasi. 5 Tingkat komunikasi-komunikasi “terbuka“, yang didefinisikan sebagai jaringan kerja komunikasi horisontal dan vertikal secara bebas serta tingkat kebebasan yang secara relatif tinggi dalam komunikasi dengan individu-individu di luar organisasi. 6 Kaitan formal dan informal suatu badan dengan badan “pembuat keputusan “atau“ pelaksana keputusan”. e Kondisi-kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik Variabel-variabel lingkungan yaitu kondisi ekonomi, sosial dan poli- tik dapat memberikan efek terhadap pencapaian kebijakan. Bebe- rapa kondisi lingkungan yang dapat berpengaruh diantaranya: sifat pendapat umum tentang pentingnya isu kebijakan, dukungan elit, dukunganoposisi kelompok kepentingan swasta. 25 bagian 1 Pertanahan: Dari Konsep Hingga Implementasi Kebijakan – f Kecenderungan Pelaksana Implementors Terdapat tiga unsur tanggapan pelaksana yang dapat mempenga- ruhi kemampuan dan keinginan mereka untuk melaksanakan kebijakan, yaitu : § Kognisi pemahaman tentang kebijakan § Arah kecenderungan-kecenderungan pelaksana terhadap ukuran- ukuran dasar dan tujuan-tujuan penerimaan, netral, penolakan § Intensitas tanggapan Variabel-variabel tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini: Gambar 1.3. Model Proses Implementasi Kebijakan oleh Van Meter Van Horn Sumber: Wahab, 2002 : 80

2. Model George C. Edwards III