Uji Hipotesis Analisis Flypaper Effect

Kabupaten Gunung Kidul BD = 84569943241,656 + 1,233PAD + 2,099DBH + 1,145DAU + 0,508DAK Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat Kabupaten Bantul memiliki koefisien yang paling tinggi diantara kabupatenkota yang lain yaitu sebesar 138778034291,317, yang berarti jika variabel PAD, DBH, DAU, dan DAK memiliki nilai 0 maka belanja daerah Kabupaten Bantul sebesar Rp 138.778.034.291,317.

2. Uji Hipotesis

Uji Signifikasi Parameter Individual Uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel PAD, DBH, DAU, dan DAK berpengaruh terhadap Belanja Daerah. Hasil analisis regresi data panel dengan menggunakan uji parsial uji-t menunjukkan bahwa: 1 Variabel PAD memiliki nilai β = 1,233 oleh karena sig. 0,05 maka hipotesis pertama H : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah diterima. 2 Variab el DBH memiliki nilai β = 2,099 oleh karena sig. 0,05 maka hipotesis kedua H : Dana Bagi Hasil berpengaruh terhadap Belanja Daerah ditolak. 3 Variabel DAU memiliki nilai β = 1,145 oleh karena sig. 0,05 maka hipotesis ketiga H : Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Daerah diterima signifikan. 4 Variab el DAK memiliki nilai β = 0,508 oleh karena sig. 0,05 maka hipotesis keempat H : Dana Alokasi Khusus berpengaruh terhadap Belanja Daerah ditolak.

3. Analisis Flypaper Effect

Dalam pengujian hipotesis kelima, untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect maka efek DAU terhadap BD dibandingkan dengan efek PAD terhadap BD. Syarat terjadinya flypaper effect adalah 1 apabila efek nilai koefisien DAU terhadap Belanja Daerah lebih besar daripada efek PAD dan keduanya sama-sama signifikan, atau 2 PAD tidak signifikan, maka dapat disimpulkan terjadi flypaper effect Wulansari, 2015. Berikut adalah hasil regresi : Tabel 7 Hasil Regresi pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 119579062463.762 52724653029.608 2.268 .031 PAD .913 .226 .397 4.049 .000 DAU 1.256 .184 .631 6.834 .000 D2 53334888857.234 52044186374.771 .068 1.025 .314 D3 -20656169316.019 56890702309.983 -.026 -.363 .719 D4 63845265915.487 71677699341.167 .081 .891 .381 D5 -26798925717.380 78090834488.465 -.034 -.343 .734 a. Dependent Variable: BD Berdasarkan output di tabel 7 dapat disimpulkan persamaan regresi data panel sebagai berikut: Kota Yogyakarta BD = 119579062463,762 + 0,913PAD + 1,256DAU Kabupaten Sleman BD = 172913951320,996 + 0,913PAD + 1,256DAU Kabupaten Kulon Progo BD = 89822893147,743 + 0,913PAD + 1,256DAU Kabupaten Bantul BD = 183424328379,249 + 0,913PAD + 1,256DAU Kabupaten Gunung Kidul BD = 92780136746,382 +0,913PAD + 1,256DAU Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat Kabupaten Bantul memiliki nilai koefisien yang paling tinggi diantara kabupatenkota yang lain yaitu sebesar 183424328379,249, yang berarti jika variabel PAD dan DAU memiliki nilai 0 maka belanja daerah Kabupaten Bantul sebesar Rp183.424.328.379,249. Uji Hipotesis untuk analisis flypaper effect Berdasarkan pada tabel 2, diperoleh hasil nilai koefisien DAU sebesar 0,631dan nilai koefisien PAD sebesar 0,397 dan keduanya berpengaruh, dilihat dari nilai sig. 0,05 untuk DAU dan PAD. Hal ini berarti telah terjadi flypaper effect pada Belanja Daerah karena sesuai dengan syarat pertama, dimana pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lebih besar daripada pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah dan keduanya sama-sama signifikan. Dengan demikian hipotesis kelima H : Belanja Daerah di KabupatenKota di Provinsi D. I. Yogyakarta terjadi flypaper effect diterima. C. Pembahasan 1. Pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah Hasil estimasi antara PAD dengan belanja daerah di KabupatenKota Provinsi D.I. Yogyakarta, menunjukkan bahwa PAD berpengaruh positif terhadap belanja daerah. Peningkatan PAD akan meningkatkan belanja daerah KabupatenKota di Provinsi D.I Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mardiasmo 2004 yang menyatakan bahwa dengan PAD yang tinggi maka belanja daerah akan semakin besar salah satunya dengan meningkatnya subsidi pemerintah daerah pada pelayanan kepada masyarakat lapisan bahwa. Hasil penelitian ini mendukung temuan empiris Santoso, Suparta, dan Saimul 2015, Oktavia 2014, Ferdian 2013 yang menyatakan bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah.

2. Pengaruh DBH terhadap Belanja Daerah