Pengakuan profesional X Lingkungan kerja X Pemilihan Karir Y

2. Pengakuan profesional X

2 Variabel pengakuan profesional diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri 2003 yang terdiri dari 4 empat butir pertanyaan indikator mengenai kesempatan untuk berkembang, pengakuan prestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 : 99, skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut : Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi Skala 1 satu menunjukkan pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan rendah. Skala 3 tiga merupakan nilai tengah yang berarti pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan cukup. Skala 5 lima menunjukkan pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan tinggi.

3. Lingkungan kerja X

3 Variabel lingkungan kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri 2003 yang terdiri dari 4 empat butir pertanyaan mengenai sifat pekerjaan rutin, atraktif, sering lembur. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 : 99, skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut : Buruk 1 2 3 4 5 Baik Skala 1 satu menunjukkan lingkungan kerja rendah. Skala 3 tiga merupakan nilai tengah yang berarti lingkungan kerja cukup. Skala 5 lima menunjukkan lingkungan kerja tinggi.

4. Pemilihan Karir Y

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Ordinal. Menurut Ghozali 2002 : 2 data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan. Kategori yang digunakan adalah angka 1 untuk Profesi Akuntansi Publik, angka 2 untuk Profesi Akuntansi Pendidik, angka 3 untuk Profesi Akuntansi Perusahaan, dan angka 4 untuk Profesi Akuntansi Pemerintahan.

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 1 75

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTNASI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 106

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 99

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

1 4 110

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIFITAS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 0 79

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR.

0 7 101

KATA PENGANTAR - FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR

0 0 15

KATA PENGANTAR - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 26

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 1 21