BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Kegiatan pengembangan ekspor mempunyai potensi yang besar bagi suatu negara, sebab hasil komoditi ekspor akan menambah sumber
devisa negara. Dari tahun ke tahun keuntungan ekspor semakin meningkat, sehingga dapat mengetahui keadaan ekonomi negara dalam dunia
perdagangan internasional. Dengan melihat hasil ekspor komoditi non migas meningkat, ternyata dapat dikatakan bahwa peranan ekspor dalam
perdagangan internasioanal membawa dampak positif. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa peneliti yang telah membuktikan masalah ekspor
terbesar antara lain :
a. Sutanto, 2002
Penelitian yang berjudul “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor non migas Indonesia”, memiliki tujuan untuk
mengetahui adanya pengaruh antara independent variabel terhadap dependent variabel. Dimana hasil penelitian yang dicapai secara kualitaif
menunjukkan hasil pengaruh secara signifikan dari variabel kurs X1 dan variabel output total dari sektor industri X2, sedangkan variabel inflasi
X3 menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan terhadap ekspor non migas Indonesia, dengan hasil penelitian F
hitung
= 142,188 F
tabel
= 4,35. Sedangkan berdasarkan uji t menunjukkan t
hitung
kurs dollar terhadap
6
rupiah sebasar 2,249, untuk output total dari sektor industri sebesar 14, untuk inflasi sebesar 2,017. Sedangkan
t
tabel
sebesar 2,365, dapat disimpulkan untuk variabel kurs dollar terhadap rupiah dan output total
secara parsial berpengaruh terhadap sektor non migas di Indonesia, lain halnya dengan variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap ekspor non
migas di Indonesia karena inflasi memungkinkan untuk berpengaruh terhadap kurs dollar terhadap rupiah sehingga dari dua variabel bebas yang
saling berpengaruh akan menimbulkan gejala multikolinieritas.
b. Martha dan Suwarno, 2002
Diambil dari jurnal yang berjudul “Usaha peningkatan ekspor udang di Kabupaten Gresik”. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari studi kepustakaan yang berdasarkan laporan tahunan baik Bank Indonesia, kantor Badan Statistik Jawa Timur, Dinas Perikanan dan
Perindustrian Kabupaten Gresik. Variable yang dipergunakan terdiri dari variable terikat yaitu ekspor udang di Kabupaten Gresik Y, sedangkan
variable bebasnya yaitu luas lahan tambak X1, harga udang X2 dan fasilitas kredit X3. Data dianalisis dengan menggunakan model regresi
linier berganda, pengujian dilakukan secara simultan dengan menggunakan uji F dan secara parsial dengan menggunakan uji t. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ada hubungan yang nyata dan positif antara variabel bebas lahan tambak X1. Harga udang X2,
dan fasilitas kredit X3 terhadap peningkatan ekspor udang di kabupaten
Gresik. Sedangkan secara parsial variabel luas lahan X1 dan variabel harga udang X2 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap
peningkatan ekspor udang di Kabupaten Gresik.
c. Sarwedi, 2003