39
4.2 Penjelasan Program dan Contoh Pengambilan Nilai dari Trace File
Program yang digunakkan dalam penelitian ini yaitu progam .awk yang berfungsi untuk mengambil nilai-nilai dari trace file yang dibutuhkan untuk
mengukur kinerja routing protocol yang diuji. Contoh potongan program .awk adalah sebagai berikut :
BEGIN { tot_pkt_rec1=0;
tot_send1=0; tot_rec1=0;
start_time1 =0; stop_time1=0;
receive_size1=0; rt_pkts1=0;
} {
event=1; time=3;
node_id=9; this_node=5;
next_node=7; app=19;
pkt_type=35; seq_num=47;
flow_id=39; pkt_id=41;
pkt_size=37; mencatat kejadian pada node pengirim
if event==s app==AGT pkt_type==cbr{ mencatat kejadian pada node penerima
if event==r app==AGT pkt_type==cbr{
mencatat paket routing forwarding if event == s || event == f 19 == RTR 35 ==AODV ||
35 ==message || 35 ==DSR || 35 ==OLSR{
40
......... count1=0;
for i=0; i=NR; i++ { if receive_time1[i]0 send_time1[i]0 {
delay1 +=receive_time1[i]-send_time1[i]; del_jitter[count1]=receive_time1[i]-send_time1[i];
count1++; }
} if count1=0 {
avg_delay=delaycount; }
else { avg_delay1=0;
} menghitung throughput
if stop_time1-start_time10 { receive_size1stop_time1-start_time181000;
}
Penjelasan dari potongan program diatas adalah: 1.
Untuk mengetahui bahwa node mengirimkan paket yaitu dengan melihat pada trace fi
le dengan ketentuan 1=”s”, 19=”AGT”, dan 35=”cbr”. 2.
Untuk mengetahui bahwa node menerima paket yaitu dengan melihat pada trace file dengan ketentuan 1=”r”, 19=”AGT”, dan 35=”cbr”.
3. Untuk mengetahui yang dikirim merupakan paket routing yaitu dengan
meli hat pada trace file dengan ketentuan 1=”s”, 19=”RTR”, dan
35=”AODV” || “DSR” || “TORA”. 4.
Untuk mengetahui yang diterima merupakan paket routing yaitu dengan melihat pada trace file dengan ketentuan 1=”t”, 19=”RTR”, dan
35=”AODV” || “DSR” || “TORA”.
41
Contoh pengambilan nilai dari trace file:
s -t 3.057178456 -Hs 1 -Hd -2 -Ni 1 -Nx 456.93 -Ny 746.80 -Nz 0.00 -Ne -1.000000 - Nl AGT -Nw --- -Ma 0 -Md 0 -Ms 0 -Mt 0 -Is 1.0 -Id 2.0 -It cbr -Il 512 -If 0 -Ii 1
-Iv 32 -Pn cbr -Pi 1 -Pf 0 -Po 5 r -t 3.086723552 -Hs 2 -Hd 2 -Ni 2 -Nx 657.07 -Ny 12.23 -Nz 0.00 -Ne -1.000000 -Nl
AGT -Nw --- -Ma 13a -Md 2 -Ms 1d -Mt 800 -Is 1.0 -Id 2.0 -It cbr -Il 510 -If 0 -Ii 1 -Iv 26 -Pn cbr -Pi 1 -Pf 5 -Po 5
s -t 2.556838879 -Hs 1 -Hd -2 -Ni 1 -Nx 456.71 -Ny 747.23 -Nz 0.00 -Ne -1.000000 - Nl RTR -Nw --- -Ma 0 -Md 0 -Ms 0 -Mt 0 -Is 1.255 -Id -1.255 -It AODV -Il 48 -If 0
-Ii 0 -Iv 30 -P aodv -Pt 0x2 -Ph 1 -Pb 1 -Pd 2 -Pds 0 -Ps 1 -Pss 4 -Pc REQUEST r -t 2.557779024 -Hs 46 -Hd -2 -Ni 46 -Nx 423.01 -Ny 775.08 -Nz 0.00 -Ne -1.000000
-Nl RTR -Nw --- -Ma 0 -Md ffffffff -Ms 1 -Mt 800 -Is 1.255 -Id -1.255 -It AODV -Il 48 -If 0 -Ii 0 -Iv 30 -P aodv -Pt 0x2 -Ph 1 -Pb 1 -Pd 2 -Pds 0 -Ps 1 -Pss 4 -Pc
REQUEST
Dari contoh potongan trace file diatas dapat dihitung : 1. Delay
recieve_time – send_time
3.086723552 - 3.057178456 = 0.029545 s
2.Throughput receive_packetsizesend_time - recieve_time81000
510 3.086723552 - 3.057178456 x 81000 = 138.094 bps
3.Routing Overhead packet_recieve packet_send
2.557779024 2.556838879 = 1.000368 bps
Untuk mengetahui bahwa data yang diterima tersebut merupakan data yang dikirim adalah dengan melihat pada file trace dengan ketentuan apakah
19=”AGT”, 35=”cbr”, 39=”0” dan 41=”1” pada 1=”r” sama dengan
42
19=”AGT”, 35=”cbr”, 39=”0” dan 41=”1” pada 1=”s”. Seperti ditunjukkan pada potongan file trace berikut ini.
s -t 3.057178456 -Hs 1 -Hd -2 -Ni 1 -Nx 456.93 -Ny 746.80 -Nz 0.00 -Ne -1.000000 -
Nl AGT -Nw --- -Ma 0 -Md 0 -Ms 0 -Mt 0 -Is 1.0 -Id 2.0 -It cbr -Il 512 -If 0 -Ii 1
-Iv 32 -Pn cbr -Pi 1 -Pf 0 -Po 5
r -t 3.086723552 -Hs 2 -Hd 2 -Ni 2 -Nx 657.07 -Ny 12.23 -Nz 0.00 -Ne -1.000000 -Nl
AGT -Nw --- -Ma 13a -Md 2 -Ms 1d -Mt 800 -Is 1.0 -Id 2.0 -It cbr -Il 510 -If 0 -Ii
1
-Iv 26 -Pn cbr -Pi 1 -Pf 5 -Po 5
4.3 Penghitungan dan Analisis