Parameter Kinerja Jaringan LANDASAN TEORI

9 pada 2.4 GHz, dengan data rate maksimum adalah 11 Mbitss [6]. Ini merupakan standar yang biasa digunakan pada konfigurasi point-to-multi point. Salah satu kekurangan wireless LAN adalah tidak mempunyai kemampuan untuk sensing ketika sedang mengirim data, sehingga kemungkinan untuk terjadi collision atau tabrakan sangat besar [7]. Pada Gambar 2.1, menunjukkan bahwa pada IEEE 802.11 terdapat 7 layer. Pada layer 1 terdapat physical, pada layer 2 dibagi menjadi 2 bagian yaitu MAC Media Access Control dan LLC Link Layer Control . Kedua bagian ini menjalankan fungsi layer 2 yaitu melakukan proses error control dan flow control. Pada layer 3 sampai layer 7 terdapat Upper Layer Protokol. Gambar 2.1 IEEE 802.11 layer model [7].

2.2 Parameter Kinerja Jaringan

Kinerja jaringan atau juga disebut quality of service QoS merupakan komponen yang penting dalam sebuah sistem komunikasi [3]. Kinerja jaringan 10 dapat menunjukkan konsistensi, tingkat keberhasilan pengiriman data, dan lain- lain. Dengan kata lain kinerja jaringan dapat menunjukkan kualitas pada jaringan tersebut. Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja jaringan antara lain [3] : 5. Throughput Throughput diartikan sebagai laju data aktual per satuan waktu. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut sebagai bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat tetap, sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Throughput mempunyai satuan Bps Bits per second. Rumus untuk menghitung throughput adalah : Throughput = 2.1 6. Delay Delay adalah jeda waktu antara paket pertama dikirim dengan paket tersebut diterima. a. End-to-end delay. Selisih waktu pengiriman sebuah paket saat dikirimkan dengan saat paket tersebut diterima pada node tujuan. b. Average delay jaringan. Rata – rata delay jaringan dari keseluruhan waktu pengiriman. ukuran data yang diterima waktu pengiriman data 11 7. Packet delivery ratio Packet delivery ratio adalah rasio antara banyaknya paket yang diterima oleh tujuan dengan banyaknya paket yang dikirim oleh sumber. Rumus untuk menghitung packet delivery ratio : PDR= x100 2.2 8. Jitter Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di sisi penerima. Untuk mengatasi jitter, paket yang datang, atau melewati sebuah node, akan diantrikan terlebih dahulu dalam jitter buffer selama waktu tertentu hingga nantinya paket dapat diterima pada node tujuan dengan urutan yang benar. Keberadaan jitter buffer akan menambah nilai end-to end delay. Ada dua jenis jitter yaitu : a. One way jitter = end to end delay n – end to end delay n-1 2.3 b. Inter arrival jitter = t terima – t terima –1 2.4 9. Packet loss Paket hilang Packet Loss adalah banyaknya jumlah paket yang hilang selama proses pengiriman paket dari node asal ke node tujuan. 10. Routing overhead Routing overhead adalah rasio antara jumlah paket routing dengan paket data yang berhasil diterima. paket yang diterima paket yang dikirim 12

2.3 Routing Protocol