2.4.2. Epidemiologi
Pityriasis versicolor
adalah penyakit universal dan terutama ditemukan di daerah tropis oleh karena tingginya temperatur kelembaban. Menyerang hampir
semua usia terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40 tahun. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, walaupun di Amerika Serikat dilaporkan bahwa penderita
berusia antara 20-30 tahun dengan perbandingan 1.09 pria dan 0,6 wanita. Insidensi
Pityriasis versicolor
yang akurat di Indonesia belum ada. Hanya diperkirakan 50 dari populasi di negara tropis terkena penyakit ini. Sedang di
negara sub tropis yaitu Eropa tengah dan utara dilaporkan insidensi penyakit ini hanya 0,5-1 dari semua penyakit jamur Partosuwiryo, 1992 dan Budimulja, 2008.
2.4.3. Etiologi
Pityriasis versicolor
disebabkan oleh ragi lipofilik yang merupakan flora normal kulit yang dikenal dalam genus
malassezia
dan sebagai spesies tunggal disebut sebagai
Malassezia furfur
. Sebelumnya ragi ini disebut juga sebagai
Pityrosporum orbiculare
atau
Pityrosporum ovale. Pityriasis versicolor
lebih prevalensi ± 50 di daerah tropis yang bersuhu hangat dan lembab Radiono,
2001.
2.4.4. Patogenesis
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya
Pityriasis versicolor
ialah
Pityrosporum orbiculare
yang berbentuk bulat atau
Pityrosporum ovale
yang berbentuk oval. Kedua merupakan organisme yang sama, dapat berubah sesuai dengan lingkungannya, misalnya suhu, media dan kelembaban.
Malassezia furfur
merupakan fase spora dan miselium. Faktor predisposisi menjadi patogen dapat endogen atau eksogen. Endogen dapat disebabkan diantaranya
oleh defisiensi imun. Eksogen dapat karena faktor suhu, kelembaban udara dan keringat Budimulja, 2008.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Gambaran Klinis
Kelainan kulit
Pityriasis versicolor
sangat superfisial dan sering ditemukan dibadan timbul bercak putih ataupun kecokelatan dan kehitaman yang kadang gatal
bila berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh karena adanya bercak tersebut. Pada orang kulit berwarna, lesi yang
terjadi biasanya tampak sebagai bercak hipopigmentasi, tetapi pada yang berkulit pucat lesi bisa berwarna kecokelatan atau kemerahan. Di atas lesi terdapat sisik halus.
Bentuk lesi tidak teratur dapat berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi dapat miliar, lentikular, numular sampai plakat. Ada 2 bentuk yang sering didapat yaitu
bentuk makular yang berupa bercak-bercak yang agak lebar dengan skuama halus diatasnya dengan tepi tidak meninggi dan bentuk folikular seperti tetesan air sering
timbul disekitar folikel rambut Siregar RS, 2004.
2.4.6. Diagnosis