Perjalanan Penyakit Gejala Klinis dan Patologi

Pada bayi dimana tuba relatif lebih lebar dan lebih lurus, susu atau muntah dapat masuk ke kavum timpani, bila bayi tidur rata sambil menyusu, kemudian muntah. Membuang ingus yang kuat juga dapat mempunyai akibat yang sama Boeis, 1994 . Penyebab lain otitis media akut ialah meloncat ke dalam air yang telah terkontaminasi tanpa menutup hidung, muntah pada kasus paralyse palatum, dan adanya tamponade Bellocq Gardsito dkk, 1997 . Obstruksi tuba Eustachius merupakan suatu faktor penyebab dasar. Dengan hilangnya sawar utama telinga tengah terhadap invasi bakteri, dan spesies bakteri yang tidak biasanya patogenik, dapat berkolonisasi dalam telinga tengah, menyerang jaringan dan menimbulkan infeksi. Kendatipun infeksi saluran napas terutama disebabkan oleh virus, namun sebagian besar infeksi otitis media akut disebabkan oleh bakteri piogenik. Bakteri yang seringkali ditemukan antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Streptokokus beta- hemolitikus Cody dkk, 1993 .

2.4.4 Perjalanan Penyakit

Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi. Karena ada sesuatu yang mengganggu tuba Eustachius, maka fungsinya akan terganggu, sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu, akibatnya kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan Iskandar, 1993 . Infeksi pertama hanya mengenai lapisan mukosa dan submukosa kavum timpani, tidak mengenai tulang. Pada anak-anak infeksi dapat mengenai kedua telinga. Akibat infeksi mukosa jadi edem, silia paralise dan tuba Eustachius tertutup. Udara dalam kavum timpani diabsorpsi, hingga menyebabkan tekanan negatif dalam kavum timpani. Hal ini menyebabkan retraksi membran timpani dan mengiritasi membran mukosa untuk memproduksi cairan eksudat Djaafar, 2001 . Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bila volume eksudat bertambah banyak akan menaikan tekanan cairan dalam kavum timpani dan menyebabkan bertambahnya rasa sakit. Absorpsi toksin menyebabkan pireksia dan malaise. Bertambahnya tekanan dalam kavum timpani akan menyebabkan gangguan peredaran darah ke membran timpani. Bagian dari membran timpani yang mendapat tekanan yang terbesar akan menjadi neksosis, trombosis kapiler dan akhirnya pecah. Nanah yang bercampur darah keluar dari telinga, sakit segera hilang, suhu kembali normal Nelson dkk, 1993 . Jika organisme yang menyebabkan otitis media sangat virulen atau pasien dalam keadaan lemah, infeksi akan berlanjut terus, ketulian akan bertambah. Cairan akan berubah lebih kuning dan berbau. Perubahan ini oleh karena “pressure necrosis” dalam sel-sel mastoid, yang menyebabkan destruksi dinding sel Nelson dkk, 1993.

2.4.5 Gejala Klinis dan Patologi

Gejala klinis otitis media akut tergantung pada umur dan stadium penyakit. Pada bayi dan anak kecil gejala khas otitis media akut adalah suhu tubuh tinggi dapat mencapai 39,5 ° C pada stadium supurasi, anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang-kejang dan kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun dan anak tertidur dengan tenang. Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam telinga, keluhan disamping suhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, gejala utamanya nyeri telinga. Disamping itu juga didapat sensasi penuh di telinga, gangguan pendengaran, sering timbul tinitus pulsatil dan demam. Ruptur spontan membran timpani, dengan hasil sekret purulen, berdarah, akan mengurangi rasa nyeri secara dramatis Djaafar, 2001 . Stadium otitis media akut berdasar perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas 5 stadium, yaitu: 1 Stadium oklusi tuba Eustachius. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tanda adanya oklusi tuba Eustachius ialah adanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara. Kadang-kadang membran timpani tampak normal atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. 2 Stadium hiperemis. Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar pada membran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat. 3 Stadium supurasi Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membran timpani menonjol bulging ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadila iskemia, akibat tekanan pada kapiler-kapiler, serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membran timpani terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan. Di tempat ini akan terjadi ruptur. Pada stadium ini sebaiknya dilakukan miringotomi agar tidak terjadi ruptur spontan. 4 Stadium perforasi Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan anak dapat tertidur nyenyak. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5 Stadium Resolusi. Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan Djaafar, 2001 .

2.4.6 Laboratorium