Uji Multikolinearitas Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

f. Uji heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas dilakukan untuk mengetahui apaka varian residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Sudarmanto2005:147-148. Pengamatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu rank korelasi dari Spearman. Koefisien korelasi rank dari Spearman didefinisikan sebagai berikut: r s = 1 6 Keterangan : d 1 = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i. n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan rank Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedasitas sebagai berikut: asumsikan Y i = o + 1 X i +u i Langkah I. Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau residual e i . Langkah II. Mengabaikan tanda e i , yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya e i , meranking baik harga mutlak e i dan X i sesuai dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman. r s = 1 6 Langkah III. Mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi P s adalah 0 dan N8 tingkat penting signfikan dari r s yang disemepel depan diuji dengan pengujian t sebagai berikut: t = dengan derajat kebebasan = N-2 Hipotesis: H : tidak ada hubungan yang sistematis antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya H 1 : ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak residualnya Derajat kebebasan = N-2 Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai t kritis , kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedasitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, r s , dapat dihitung antara e 1 dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara terpisah dengan pengujian t.

I. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier dengan analisis jalur. Analisis jalur Path Analysis merupakan pengembangan analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat bukan bentuk hubungan interaktifreciprocal. Model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel

Dokumen yang terkait

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

10 52 95

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUM DAMRI SEMARANG.

0 3 17

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

1 6 14

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 5 12

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Cabang Surakarta.

2 2 16

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ADIRA DINAMIKA MULTI Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Cabang Surakarta.

1 5 18

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

1 13 21

PENGARUH STRESS KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN UMUM ( PERUM ) DAMRI SURABAYA

0 0 13

PENGARUH STRESS KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN UMUM ( PERUM ) DAMRI SURABAYA

0 0 10