Secara garis besar signaling theory berkaitan dengan ketersediaan informasi. Berdasarkan informasi maka pasar modal dapat dibedakan menjadi
Jogiyanto, 2003: 1. Pasar modal bentuk lemah weak form : pasar yang harga-harga
sekuritasnya mencerminkan informasi masa lalu. 2. Pasar modal bentuk setengah kuat: pasar yang harga-harga
sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan.
3. Pasar modal bentuk kuat strong form : pasar yang harga-harga sekuritasnya mencerminkan secara penuh semua jenis informasi
termasuk informasi privat. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto,2003 yang mengemukakan
bahwa informasi yang bersifat positif maupun negatif dan dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham.
2.1.2. Analisis Fundamental
Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui sinyal dari
perusahaan tersebut. Apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau
tidak, dan sebagainya. Karena biasanya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini penting karena nantinya akan
berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan juga risiko yang harus ditanggung Anoraga, 2008:108.
Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data historis, yaitu data yang telah lewat. Analisis ini sering disebut dengan Company analysis
Ang,1997; dalam Anoraga,2008:108. Company analysis menyangkut tentang analisis kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan
operasionalnya dan juga bagaimana prospeknya di masa yang akan datang. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa para analis
fundamental mencoba memperkirakan return saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
return saham di masa yang akan datang dan para analis mencoba menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh perkiraan return saham.
2.1.3. Pengertian Perbankan
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara, dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya Dendawijaya, 2005:5. Sedangkan pengertian bank menurut Undang
– Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk
– bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan
masalah bidang keuangan Kasmir, 2014:13. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan perbankan yaitu perusahaan
yang bergerak di bidang keuangan dengan asset utama berupa asset keuangan dan kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2.1.4. Laporan Keuangan Perbankan