Penelitian Terdahulu Hipotesis TELAAH TEORI

36

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu NO NAMA Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Rilla Gantino 2013 Variabel bebas : ROA, LDR, CAR Variabel terikat : Return Saham - Hasil penelitiannya secara simultan ROA, LDR dan CAR berpengaruh positif signifikan terhadap return saham - secara parsial ROA berpengaruh positif signifikan dan LDR berpengaruh negatif signifikan terhadap retun saham - secara parsial CAR tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham 2. Rintisya Kurniadi 2012 Variabel terikat : Return Saham Variabel bebas : NIM, CAR, LDR - CAR, NIM, dan LDR secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. - secara parsial NIM dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. - secara parsial CAR tidak negatif berpengaruh signifikan terhadap return saham 3. Ulupi 2006 Variabel terikat : Return Saham Variabel bebas : Likuiditas CR, Laverage DER, AktivitasTATO dan Probilitas ROA - ROA dan CR berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. - TATO dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

4. Yeye

Susilowati 2011 Variabel Bebas: DER, EPS, NPM, ROA dan ROE Variabel terikat : Return Saham -DER berpengaruh signifiksn terhadap return saham - EPS, NPM, ROA, ROE tidak terpengaruh signifikan terhadap return saham 5. Ketut Alit Suardana 2007 Variabel Bebas : Rasio Camels Variabel Terikat : Return Saham -Secara simultan semua berpengaruh positif signifikan terhadap return saham - secara parsial CAR berpengaruh signifikan terhadap return saham - secara parsial ROA, LDR, BOPO, EPS tidak berpengaruh signifikan dengan return saham Sumber : Rintisya Kurniadi 2012, Rilla Gantino 2013, Ulupi 2006, Yeye Susilowati 2011, Ketut Alit Suardana 2007

2.3. Kerangka Pemikiran

2.3.1. Pengaruh Return On Assets ROA terhadap Return Saham

Return On Assets ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Tinggi rendahnya Return On Assets ROA juga akan mempengaruhi harga saham. Return On Assets ROA yang tinggi berarti perushaan perbankan dalam menjalakan kegiatan bisnisnya dikatakan baik dan tidak terjadi masalah sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi. Laba perusahan yang tinggi berarti menjadi sinyal yang baik dan menunjukan perusahaan perbankan mampu memanfaatkan asset yang dimiliki untuk memperoleh laba yang tinggi. Sebaliknya jika Return On Assets ROA yang rendah berarti tingkat laba yang dihasilkan oleh bank juga rendah dan hal ini sebagai sinyal yang buruk karena manajemen bank kurang bisa memanfaatkan asset yang dimiliki untuk memperoleh laba. Return On Assets ROA yang tinggi akan membuat ketertarikan investor melakukan investasi sehingga mampu mendorong kenaikan harga saham, dan apabila harga saham naik maka perolehan return saham akan meningkat. Dan hal tersebut sesuai dengan teori sinyal signaling theory dimana setiap tindakkan perusahaan dalam mengelola perusahaan yang berhungan kegiatan bisnis mengandung informasi yang bersifat baik good news maupun buruk bad news. Informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk pelaku pasar investor yang di guankan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi.

2.3.2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return Saham

Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibanding jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Loan to Deposit Ratio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu bank. Dari aspek likuiditas, Loan to Deposit Ratio LDR yang tinggi berarti likuiditas bank semakin rendah dan cenderung tidak likuid sehingga resiko dalam berinvestasi menjadi tinggi. Bagi investor, Loan to Deposit Ratio LDR yang tinggi merupakan sinyal baik berarti bank mampu menyalurkan kreditnya dengan baik, apabila banyak dana yang disalurkan dalam perkreditan sehingga perbankan akan memperoleh laba dari pendapatan bunga kredit. Laba yang tinggi pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan investor yang akan meningkatkan permintaan saham bank tersebut sehingga memicu peningkatan harga saham. Dan pada akhirnya mampu meningkatkan nilai return saham yang dimiliki dari periode sebelumnya. Dan hal tersebut sesuai dengan teori sinyal signaling theory dimana setiap tindakkan perusahaan dalam mengelola perusahaan yang berhungan kegiatan bisnis mengandung informasi yang bersifat baik good news maupun buruk bad news. Informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk pelaku pasar investor yang di guankan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi.

2.3.3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Return Saham

Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio keuangan untuk mengukur permodalan. Pada dasarnya semakin tinggi Capital Adequacy Ratio CAR, maka bank semakin solvabel. Bank yang memiliki Capital Adequacy Ratio CAR yang tinggi, berarti bank memiliki modal yang cukup kuat guna menjalankan usahanya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang diperolehnya. Capital Adequacy Ratio CAR yang tinggi berarti bank mempunyai kemampuan untuk mengatasi kemungkinan kerugian akibat perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Selain itu, Capital Adequacy Ratio CAR tinggi maka modal sendiri yang dimiliki bank meningkat sehingga tersedia dana yang besar untuk mengembangkan kegiatan bisnis. Dengan kondisi ini memberikan sinyal yang baik kepada investor mengenai Capital Adequacy Ratio CAR yang tinggi dan menunjukkan bahwa kondisi bank dalam keadaan prima. Dengan adanya persepsi dari investor bahwa Capital Adequacy Ratio CAR yang tinggi sebagai sinyal yang baik yang diberikan oleh bank. Hal tersebut meningkatkan permintaan saham perbankan tersebut sehingga mampu memicu kenaikan harga saham. Pada akhir perolehan return saham akan mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Dan hal tersebut sesuai dengan teori sinyal signaling theory dimana setiap tindakkan perusahaan dalam mengelola perusahaan yang berhungan kegiatan bisnis mengandung informasi yang bersifat baik good news maupun buruk bad news. Informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk pelaku pasar investor yang di guankan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Berdasarkan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang telah dikemukakan di atas maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam sebuah kerangka pemikiran sebagai berikut ini. H 1 1 + H 1 2 + H 1 3 + ROA X1 LDR X2 CAR X3 RETURN SAHAM Y PERUSAHAAN PERBANKAN LQ 45 Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI dan Bank Danamon LAPORAN KEUANGAN

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang sementara waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, penelitan terdahulu, dan kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.  Hipotesis 1 H 1 1 : Diduga Return On Assets ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2008-2013.  Hipotesis 2 H 1 2 : Diduga Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2008-2013.  Hipotesis 3 H 1 3 : Diduga Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2008-2013. 42

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dan mengunakan metode kuantitatif yang berupa data untuk semua variabel baik variabel bebas maupun terikat. Variabel bebas penulis mengambil Return On Asset ROA, Loan to Deposit Ratio LDR dan Capital Adequacy Ratio CAR dan penulis menentukan variabel terikatnya return saham. Data sekunder berupa financial report dan annual report dan data ekonomi ini didapatkan melalui Bank Indonesia, Indonesian Stock Exchange IDX dan Indonesia Capital Market Directory ICMD data yang diambil perusahaan yang bergerak dibidang perbankan di Indonesia yang saham - sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dengan metode pengamatan saham - saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Indeks LQ 45 selama pengamatan dari periode 2008 sampai dengan periode 2013.

3.2. Populasi dan Sampel

Dalam menentukan populasi penulis mengambil populasi perusahaan pada industri perbankan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange IDX. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode purposive sampling Sugiyono, 2008 yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu atas dasar tujuan penelitian. Berikut ini adalah tabel cara pengambilan sampel.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Capital Adequecy Ratio dan Banking Ratio Terhadap Return On Asset pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang Go Publik di BEJ.

0 24 93

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO, CAPITAL ADEQUACY RATIO, RETURN ON ASSET DAN NON PERFOMING LOAN TERHADAP RETURN SAHAM

1 4 17