Perubahan Akuntansi Pengungkapan Peristiwa Pascalaporan

Dengan berkembangnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh berbagai perusahaan dan bahkan didalam perusahaan yang sama, komparabilitas langsung antara laporan-laporan keuangan menjadi lebih sukar. Salah satu yang diusulkan adalah suatu upaya untuk mengurangi jumlah alternative dengan harapan bahwa keseragaman akan secara otomatis memungkinkan komparabilitas. Akan tetapi, pemilihan satu prosedur untuk semua perusahaan bukan hanya merupakan pilihan yang sukar tetapi pilihan yang mungkin tidak bias mencapai tujuannya dalam kondisi keadaan yang berlainan. Argumentasi yang mendukung keragaman dengan alasan keadaan yang berlainan sudah terlalu sering digunakan sebagai rasionalisasi untuk memberikan hak prerogratif kepada manajemen untuk memilih metode apapun yang diinginkannya, seringkali metode-metode yang menyajikan perusahaan dalam sisi-sisi terbaiknya. Solusi alternatif selain pengurangan alternatif-alternatif yang tersedia adalah mengungkapkan dalam setiap kasus metode-metode spesifik yang digunakan dengan asumsi bahwa dengan demikian pembaca akan dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas. Pengungkapan kebijakan akuntansi dapat membantu yaitu dengan memungkinkan dicapainya penafsiran yang lebih baik atas laporan keuangan untuk setiap perusahaan dan karenanya mempengaruhi keputusan investasi. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk mengahasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar. Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang spesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip tersebbut yang dinilai oleh manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan karena itu telah diadopsi untuk pembuatan laporan keuangan. Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama. Pertimbangan dan atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan hasil operasi.

3. Perubahan Akuntansi

Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, dalam estimasi akuntansi dan dalam satuan usaha yang melaporkan. Pengungkapan perubahan-perubahan ini seperti pengungkapan kebijakan akuntansi, esensial bagi keputusan investasi yang optimal. 9 Perubahan dalam laba bersih yang dilaporkan, yang disebabkan oleh perubahan dalam metode akuntansi, tidak secara material mempengaruhi harga pasar saham pada saat pengungkapan perubahan itu dilakukan. Namun, berlawanan dengan opini APB, tampaknya ada logika dalam penyajian kembali laporan keuangan periode-periode yang lalu bila laporan-laporan itu disertakan untuk tujuan komparatif. Sebaliknya hipotesis pasar efisien mendukung kesimpulan bahwa pengungkapan itu sendiri sudah cukup jika investor yang berpengalaman atau analisis investasi dapat menafsirkan informasi keuangan itu dengan benar.

4. Pengungkapan Peristiwa Pascalaporan

Laporan laba rugi merupakan ikhtisar jenis-jenis perubahan tertentu yang terjadi selama periode yang dilaporkan, dan neraca mengikhtisarkan pengukuran sumberdaya dan hubungan keuangan pada akhir periode tersebut. Namun, hampir semua angka yang tercantum dalam laporan- laporan ini besrifat tentatif karena adanya ketidakpastian mengenai masa depan. Dengan berlalunya waktu dan diperolehnya informasi tambahan, banyak dari ketidakpastian ini yang terpecahkan. Oleh karena itu banyak dari peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan mempengaruhi keabsahan atau penafsiran laporan dan keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan itu. Jika peristiwa yang material terjadi atau diketahui setelah tanggal laporan dan sebelum laporan itu selesai, tujuan pengungkapan mengharuskan bahwa informasi ini diungkapkan sebagaimana mestinya didalam laporan. Ada dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan: a. Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. b. Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau hubungan diantara pemegang ekuitas, atau secara material mempengaruhi kegunaan aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan. Peristiwa jenis pertama timbul dari tidak cukupnya pengetahuan selama periode akuntansi dan menghasilkan perubahan dalam estimasi nilai akibat pengetahuan yang diperoleh setelah tanggal neraca. Peristiwa jenis kedua tidak mempunyai dampak langsung pada laporan keuangan tahun sebelumnya, tetapi kemungkinan mempengaruhi secara material keputusan yang didasarkan pada laporan ini. Peristiwa ini mencakup: 10 a. Peristiwa yang secara material mempengaruhi struktur keuangan perusahaan atau hubungan sekarang atau masa depan di antara pemegang ekuitas. b. Peristiwa yang mempengaruhi penghasilan atau kemungkinan distribusi dividen untuk periode setelah periode yang dicakup dalam laporan atau dalam periode-periode selanjutnya. Peristiwa setelah tanggal neraca lainnya yang mencerminkan “suatu evaluasi konkuren atas kondisi-kondisi baru “ biasanya tidak membawa pada pengungkapan ataupun penyesuaian laporan keuangan. Pengungkapan Segmen-Segmen Perusahaan SFAS 14 mengharuskan penyajian dalam kasus-kasus tertentu informasi mengenai perusahaan dalam berbagai industry yang berlainan, operasi luar negeri dan penjualan export, serta pelanggan-pelanggan utamanya. IAS 14 mempunyai persyaratan yang serupa dengan FASB dan menyatakan bahwa “laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP A.S. akan patuh pada Internasional Accounting Standard 14 dalam semua hal yang material. Fourth Directive EEC tidak sekomprehensif itu, ketentuan ini hanya mewajibkan agar penjual dianalisis menurut segmen-segmen industry atau produk dan goegrafis. Kebutuhan akan Pengungkapan Segmen. Kebutuhan akan pengungkapan operasi segmen-segmen utama dalam perusahaan yang terdiversifikasi dan perusahaan dengan pasar yang tersegmentasi menurut geografi atau pelanggan timbul karena trend pertumbuhan, keragaman operasi, dan resiko tidak dapat dievaluasi secara memadai dari data yang diagregasi. Kesulitan Akuntansi. Salah satu masalah pertama dalam melaporkan divisi atau segmen suatu usaha adalah keputusan tentang selogis apa pemecahan itu harus dilakukan untuk tujuan pelaporan. Lini-lini produk mungkin relevan dalam beberapa kasus tetapi tidak dalam kasus-kasus lainnya. Divisi geografis mungkin relevan khususnya dalam hal operasi luar negeri dan dalam kasus lain, klasifikasi menurut jenis pelanggan mungkin relevan. Berarti prediktabilitas menghendaki dikelompokannya aktivitas-aktivitas yang mempunyai karakteristik perilaku yang serupa dari waktu ke waktu. Masalah penting yang kedua dalam pelaporan laba untuk segmen-segmen usaha yang terpisah adalah pengalokasian biaya gabungan join cost. Jika segmen itu merupakan divisi yang dioperasikan secara otonomi, jumlah biaya gabungan mungkin kecil, tetapi dalam hubungannya dengan laba bersih segmen, biaya itu mungkin signifikan,. Karena akuntan melakukan alokasi dalam banyak bidang pelaporan seperti perhitungan penyusutan, dikatakan bahwa satu lagi alokasi mungkin tidak ada artinya. Tetapi karena alokasi- alokasi itu bersifat arbitrer mungkin tidak ada informasi relevan yang dapat diperoleh dari penggunaan alokasi 11 itu. Alternatifnya adalah melaporkan hanya “laba terdefinisi” atau kontrubusi pada setiap divisi, yang dihitung hanya dari pendapatan dan beban yang dapat secara langsung dikaitkan dengan segmen yang melaporkan. Akan tetapi, beberapa perusahaan mungkin takut kontribusi semacam itu akan ditafsirkan sebagai laba bersih divisi dan dianggap berlebihan. Masalah akuntansi lainnya adalah perlakuan untuk penetapan harga antar divisi interdivisional transfer pricing. Produk akhir divisi yang satu ,mungkin merupakan bahan baku divisi yang lain didalam perusahaan yang sama, sehingga jika transfer dilakukan dengan nilai diatas biaya, laba akan tampak pada saat transfer itu, bukan ketika produk akhir dijual kepada pelanggan diluar perusahaan. Metode-Metode Pengungkapan Sejumlah metode pengungkpan tersedia bagi manajemen. Metode-metode pengungkapan yang umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Bentuk dan susunan laporan formal