Pengajuan Banding Yang daerah hukumnya meliputi

1. Pengajuan Banding

Pengertian banding ialah permohonan pemeriksaan ulang kepada pengadilan yang lebih tinggi dalam hal ini Pengadilan Tinggi Agama terhadap suatu perkara yang telah diputus oleh tingkat pertama Pengadilan Agama karena merasa tidak puas atau tidak menerima putusan pengadilan tingkat pertama tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut: • Permohonan banding diajukan kepada pengadilan tinggi dalam daerah hukum meliputi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara. • Permohonan banding diajukan melalui pengadilan yang memutus perkara tersebut. pejabat kepaniteraan pengadilan.  Masa Pengajuan banding : • Bagi pihak berperkara yang berada dalam wilayah hukum pengadilan yang memutus perkara adalah selama 14 hari terhitung mulai hari berikutnya sejak putusan dijatuhkan atau diberitahukan kepada yang bersangkutan. • Bagi pihak yang berada di luar wilayah pengadilan agama yang memutus perkara tersebut, masa bandingnya selama 30 hari terhitung hari berikutnya isi putusan disampaikan kepada yang bersangkutan. Pasal 7 ayat 1, 2 dan 3 UU No.201947 Mahkamah Agung terhadap putusan pengadilan yang lebih rendah pengadilan agama dan pengadilan tinggi agama karena kesalahan dalam penerapan hukum.Pihak yang tidak menerima atau tidak puas atas putusan pengadilan tinggi agama atau pengadilan agama dalam perkara volunteer dapat mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung dengan syarat-syarat tertentu.  Syarat-syarat kasasi • Diajukan oleh yang berhak. • Diajukan masih dalam tenggang waktu kasasi. • Putusan yang dijatuhkan oleh pengadilan tingkat banding menurut hukum dapat dimintakan kasasi. • Membuat memori kasasi. • Membayar panjar biaya kasasi. • Membuat akta permohonan kasasi di kepaniteraan pengadilan agama yang bersangkutan. dengan pengajuan banding. Apabila syarat-syarat kasasi tersebut tidak terpenuhi, maka berkas perkaranya tidak dikirim ke Mahkamah Agung, Panitera Pengadilan Agama yang memutus perkara tersebut membuat keterangan bahwa permohonan kasasi atas perkara tersbut tidak memenuhi syarat formal.

3. Pengertian Peninjauan Kembali