a. Bentuk Tertulis
Gugatan atau permohonan bentuk tertulis harus memenuhi syarat formil, dibuat dengan jelas dan
terang serta ditanda tangani oleh yang mengajukan PenggugatPemohon atau kuasanya yang telah
mendapat surat kuasa khusus.
b. Bentuk Lisan
Gugatan atau permohonan bentuk lisan ialah gugatan atau permohonan yang diajukan secara lisan kepada
Ketua Pengadilan oleh mereka yang buta huruf dan Ketua Pengadilan mencatat atau menyuruh mencatat
kepada salah seorang pejabat pengadilan, kemudian catatan tersebut diformulasikan menjadi surat
gugatan atau permohonan. Pasal 120 HIRPasal 144 ayat 1 RBg.
Syarat-syarat Gugatan
1. Berupa Tuntutan Yaitu mrpkan suatu aksi atau tindakan
hukum yg brtjuan utk mproleh prlndungan hkm dr Pengadilan dan utk mncegah
tindakan main hakim sendiri.
2. Ada Kepentingan Hukum Yaitu setiap gugatan hrs mrpkan tuntutan
hak dan mpnyai kpntingan hukum yang cukup.
3. Sengketa Yaitu tuntutan hak tsb hrs mrpkan sengketa.
Tidak ada sengketa maka tidak ada perkara geen belang, geen actie.
Yaitu dg alasan atau dasar hukumnya hrs jls dan dpt dibuktikan apabila disangkal, pihak-pihaknya jg hrs jls
demikian juga obyeknya. Jika tidak jelas maka surat gugatan tsb akan dinyatakan gugatan kabur Obscure
Libel.
Unsur-unsur surat gugatan ada 3 tiga yaitu :
1. Identitas dan kedudukan para pihak Menurut ketentuan pasal 67 Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989, Identitas seseorang adalah nama lengkap, umur dan tempat tinggal, tetapi untuk lebih lengkapnya
identitas seseorang sebaiknya ditulis juga jenis kelamin, agama dan pekerjaan. Kebiasaan di Peradilan Agama
jenis kelamin seseorang dapat diketahui dari nama yang bersangkutan diiringi dengan kata Bin berarti anak laki-
laki dari dan kata Binti artinya anak perempuan.
Posita yaitu penjelasan tentang keadaan atau peristiwa yang berhubungan dengan hukum yang dijadikan sebagai
landasan atau dasar dari gugatan tersebut serta dibuat dengan jelas dan terang. Dalam bahasa lain posita
disebut Fundamentum Fetendi. Jadi suatu surat gugatan harus memuat peristiwa hukum dan dasar hukum yang
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
3. Petitum. Petitum yaitu tuntutan yang diminta oleh Penggugat
supaya dikabulkan oleh Hakim. Suatu petitum harus didukung dengan posita dan suatu
petitum yang tidak didasarkan pada posita maka petitum tidak akan dikabulkan oleh hakim.
di PA
Langkah2 yg hrs dilkkan oleh penggugat:
1. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan
AgamaMahkamah Syari’ah pasal 118 HIR, 142 R.Bg;
2. Gugatan diajukan kepada Pengadilan AgamaMahkamah
Syariah :
a. Yang daerah hukumnya meliputi