berupa penguasaan konsep yang dideskripsikan dalam tujuan pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari uraian di atas
penulis menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan
bimbingan guru yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap dari siswa menuju ke arah yang lebih
baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Salah satu bukti yang dapat diukur dari pembelajaran yang berkualitas salah satunya
adalah prestasi belajar yang dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran, yaitu salah satunya dengan Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar, Bloom dalam
Anni 2007 : 7-10.
2.5 Model STAD
STAD adalah model pengajaran yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Menurut Suprijono, 2009 : 54-55.
Menurut Slavin 2009 :74 “Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division STAD adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan
pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal”.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa-siswa dikelompok kan menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-6 siswa, yang terdiri dari
siswa pandai, sedang dan rendah. Disamping itu guru juga mempertimbangkan kriteria heterogenitas yang lainnya seperti jenis kelamin, latar belakang sosial,
kesenangan dan lain sebagainya.Pembawaan siswa ke dalam kelompok-kelompok perlu diseimbangkan sehingga setiap kelompok memiliki anggota yang tingkat
prestasinya seimbang. Anggota tim mengguna kan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian
saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain atau melakukan diskusi.
2.5.1 Pendidikan Kewarganegaraan PKn
PKn adalah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang
No.2 th. 1949. Undang-undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara
Indonesia. Undang-undang ini telah diperbarui dalam UU No. 62 th. 1958. Dalam perkembanganya, UU ini dianggap cukup diskriminatif, sehingga diperbarui lagi
menjadi UU No.12 th. 2006 Ruminiati, 2007 : 125. Menurut Mulyasa dalam Ruminiati, 2007 : 125 Ruang lingkup PKn secara
umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan. b.
Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan
daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional.
c. Hak Asasi Manusia HAM,meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan Warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan rnengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan
warga negara.
e.
Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaañ dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila
sebagai ideologi terbuka. h.
Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan materi tentang “Bentuk-bentuk keputusan bersama” yang dikaji
dalam penelitian ini termasuk ke dalam aspek kebutuhan warganegara yang di dalamnya mencakup tentang bentuk-bentuk keputusan bersama dan
pelaksanaan keputusan bersama. Dalam belajar PKn di SD, sangatlah efektif apabila diterapkan model kooperatif, sehingga prosesnya akan lebih terasa
inovatif dan mampu menarik minat siswa.Menurut Mulyasa dalam Ruminiati, 2007 : 125
2.6 Penelitian Yang Relevan
2.6.1 Kerangka Pikir Penelitian 2.6.1.1 Meningkatkan hasil belajar PKn melalui Model STAD