sekolah dalam membentuk sikap kemandirian di Panti Sosial Asuhan Anak dan Remaja Radin Intan Bandar Lampung tahun 2014.
C. Kerangka Pikir
Masalah anak kurang mampu dan terlantar merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan baik yang dilakukan
pemerintah dan pegawai swasta dalam mengatasi masalah sosial. Salah satunya masalah sosial yaitu rendahnya kecakapan hidup yang berasal dari anak-anak kurang
mampu dan terlantar akibat putus sekolah. Pemerintah telah menjamin dalam pasal 34 UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Untuk
itu pemerintah Provinsi Lampung mendirikan Pelayanan Sosial Bina Remaja PSBR Radin Intan untuk mengatasi masalah tersebut. Panti ini memberikan pembinaan dan
pelatihan keterampilan kepada anak-anak kurang mampu dan terlantar agar ketika keluar dari panti mereka memiliki keterampilan-keterampilan hidup dan diharapkan
mampu memenuhi kebutuhannya dan bersosialisasi dengan baik saat terjun ke masyarakat. Dengan demikian akan dilihat seberapa berperan pemberian pembinaan
dan pendidikan kecakapan hidup yang telah diberikan kepada anak asuh, untuk lebih jelasnya paradigm penelitian ini dapat dilihat dari bagan kerangka pikir. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat ditarik suatu kerangka pikir sebagai berikut :
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto 1999:38 :”hipotesis adalah suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”
Peran Panti Sosial Bina Remaja PSBR Raden Intan
Bandar Lampung X: 1.
Memberikan pelayanan 2.
Pengembangan bimbingan fisik, mental
spiritual, sosial, dan vokasional
Pembinaan terhadap anak kurang mampu dan terlantar
Y
1
: 1.
Penguatan nilai-nilai keagamaan
2. Pembinaan kedisiplinan
Meningkatkan life skills terhadap anak kurang mampu
dan terlantar Y
2
: 1.
Identifikasi kebutuhan belajar
2. Kegiatan belajar untuk
mengembangkan diri 3.
Proses penguasaan kecakapan personal,
sosial, vokasional,akademik,
majaerial serta kewirausahaan
4. Proses penilaian
kompetensi 5.
Pendampingan teknis untuk bekerja
Berdasarkan latar belakang masalah, teori dan kerangka pikir maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah:
Ho = Panti Sosial tidakberperan dalam membina anak kurang mampu dan terlantar di
Pelayanan Sosial Bina Remaja PSBR Radin Intan Provinsi Lampung. Hi = Panti sosial berperan dalam membina anak kurang mampu dan terlantar di
Pelayanan Sosial Bina Remaja PSBR Radin Intan Provinsi Lampung Ho = Panti sosial tidak berperan dalam meningkatkan life skills anak kurang mampu
dan terlantar di Pelayanan Sosial Bina Remaja PSBR Radin Intan Provinsi Lampung
Hi = Panti sosial berperan dalam meningkatkan life skills anak kurang mampu dan
terlantar di Pelayanan Sosial Bina Remaja PSBR Radin Intan Provinsi Lampung