Pagar dan strip vegetasi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Indraloka II, Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, mulai bulan Oktober 2003 sampai dengan bulan Agustus 2004. Lahan penelitian didominasi oleh tanah Ultisol berbahan induk tufa masam bertekstur halus. Analisis sifat fisika dan kimia tanah dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agoklimat, Bogor. Metode Penelitian Perlakuan Penelitian merupakan paket kombinasi teknik konservasi tanah, pengelolaan bahan organik dan pemupukan fosfor. Perlakuan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok, dengan susunan perlakuan sebagai berikut: P0 : Kontrol P1 : Tanpa konservasi tanah + pupuk SP-36 musim P2 : Strip Stylosantes goyanensis + pupuk SP-36musim P3 : Hedgerow Flemingia congesta + pupuk SP-36musim P4 : Tanpa konservasi tanah + pupuk SP-36musim + pupuk kandang P5 : Tanpa konservasi tanah + fosfat-alam sekali pemberian P6 : Strip Stylosantes goyanensis + fosfat-alam sekali pemberian P7 : Hedgerow Flemingia congesta + fosfat-alam sekali pemberian P8 : Tanpa konservasi tanah + fosfat-alam sekali pemberian + pupuk kandang Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Ukuran petak percobaan 14 x 5 meter. Pupuk fosfor yang digunakan adalah SP-36 sebanyak 200 kgha yang diberikan setiap musim, dan fosfat-alam sebanyak 1 tonha diberikan sekali pada awal penanaman. Seluruh petak percobaan diberi pupuk dasar, yaitu nitrogen N, dan kalium K dengan dosis masing-masing 200 kg Ureaha dan 100 kg KClha. Tanaman Stylosantes goyanensis ditanam sebagai strip, sedangkan Flemingia congesta ditanam sebagai hedgerow yang berfungsi untuk mencegah erosi Gambar 1. Pupuk kandang yang diaplikasikan adalah kotoran ayam dengan dosis setara 2 C-organik tanah. Tanaman jagung yang digunakan adalah varietas Bisma, sedangkan varietas tanaman ubikayu adalah varietas lokal. Tanaman jagung ditanam diantara tanaman ubi kayu. Biomassa tanaman dikembalikan ke lahan setelah panen sebagai bahan hijau sisa tanaman. Bahan hijau sisa tanaman jagung ini dimaksudkan selain untuk menambah bahan organik tanah juga untuk menutup permukaan tanah agar terhindar dari pukulan butir-butir hujan. Sisa tanaman jagung ini dikembalikan untuk setiap perlakuan penelitian. 70cm 30cm Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À Á Á Á Á Á À À À À À À À À À À À À ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ ♣♣ Ket : Á = Tanaman Ubi Kayu À = Tanaman Jagung ♣♣ = Tanaman Konservasi Stylosantes goyanensis atau Flemingia congesta Gambar 1 Sketsa Pola dan Jarak Tanam dalam Petak Percobaan. Pelaksanaan Percobaan 1. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Petak Percobaan Lahan percobaan dibersihkan dari gulma, selanjutnya dilakukan pengolahan tanah, kemudian dibuat petakan-petakan berbentuk persegi panjang, memanjang menurut lereng dengan ukuran 14 meter, lebar 5 meter. Setiap petak percobaan dibatasi dengan guludan kecil selebar 20 cm dan tinggi 15 cm. Jumlah keseluruhan petak percobaan sebanyak 27 petak.

2. Peletakan Botol Penampung Aliran Penampung Aliran Permukaan dalam

Petak Percobaan. Pada setiap petak percobaan diletakkan secara acak botol-botol plastik bekas air mineral volume 600 cc sebanyak 6 buah, untuk menangkap aliran permukaan dari petak tersebut. Botol diletakkan sedemikian rupa, sehingga mulut botol sejajar dengan permukaan tanah dan dapat menangkap aliran permukaan. Contoh aliran permukaan dianalisis untuk penetapan konsentrasi sedimen dan hara yang terbawa dalam aliran permukaan.

3. Pembuatan Parit Penampung Erosi

Pada ujung bawah setiap petak percobaan dibuat parit penampung tanah yang tererosi, berukuran panjang 500 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30cm. Parit penampung ini merupakan penampung aliran permukaan untuk menetapkan konsentrasi sedimen dan hara yang terbawa aliran permukaan dan tertampung dalam parit penampung tersebut.

4. Cara Pengambilan Contoh Aliran Permukaan

Pengambilan contoh aliran permukaan dilakukan dengan dua cara yaitu: a pengambilan contoh aliran permukaan pada petak percobaan menggunakan botol bekas kemasan air mineral 600 cc, dan b pengambilan contoh aliran permukaan dari parit penampung.

a. Contoh aliran permukaan dari botol penampung.

Contoh aliran permukaan yang terperangkap dalam ke enam botol bekas kemasan air mineral di setiap petak percobaan dikumpulkan dalam satu tempat jirigen, dikocok, kemudian diambil 30 cc contoh aliran pemukaan, dan dimasukkan ke dalam jerigen yang telah disiapkan sebagai penampung contoh-contoh aliran permukaan.

b. Contoh aliran permukaan dari parit bak penampung.

Contoh aliran permukaan diambil di tiga tempat, yaitu pada bagian ujung kiri, ujung kanan dan bagian tengah parit bak penampung. Sebelum pengambilan contoh aliran permukaan, air aliran permukaan yang ada dalam parit bak penampung diaduk, sehingga diperoleh contoh yang homogen. Kemudian ketiga contoh tersebut di masukkan kedalam satu wadah, lalu dikocok dan diambil contohnya 30 cc, dan selanjutnya dimasukkan ke dalam jerigen penampung. Contoh aliran permukaan dalam jerigen pada masing-masing petak dari kedua cara pengambilan contoh tersebut merupakan komposit contoh aliran permukaan setiap kejadian aliran permukaan selama satu musim tanam. Contoh komposit aliran permukaan dalam jerigen kemudian dianalisis di laboratorium kimia tanah untuk diketahui konsentrasi sedimen dan unsur hara yang ada dalam sedimen. Parameter Pengamatan

1. Sifat-Sifat Fisika Tanah

Sifat-sifat fisik tanah dapat diketahui melalui pengambilan contoh tanah utuh dan kemudian analisis di laboratorium. Contoh tanah utuh diambil dua kali, yaitu sebelum penerapan perlakuan dan 4 bulan kemudian, menggunakan tabung kuningan ring sample. Dari setiap petak perlakuan diambil 9 buah contoh tanah, yaitu diambil di bagian atas, tengah dan bawah petak percobaan masing-masing 3 buah. Analisis yang dilakukan meliputi bobot isi, kadar air pada berbagai ukuran pori pF dan permeabilitas tanah. Contoh tanah diambil pada kedalaman 0-10 cm. Parameter dan metode analisis sifat fisika tanah yang dilakukan disajikan pada Tabel 1.