Pupuk kimia Penerapan teknik konservasi tanah dan pengelolaan bahan organik serta hara fosfor untuk meningkatkan produktivitas tanah ultisol

Kehilangan hara dapat terjadi akibat erosi tanah, pencucian hara, dan penguapan. Oleh karena itu penyebab dari kehilangan hara tersebut harus ditekan serta diperlukan pengembalian hara ke dalam tanah nutrient cycling. Erosi tanah . Pemulsaan, penanaman menurut kontur dan tindakan konservasi lainnya dapat menekan erosi. Pemulsaan dan penanaman tanaman penutup tanah sangat efektif untuk mengurangi energi pukulan hujan dan laju aliran permukaan. Pencucian hara . Kehilangan hara tanah melalui pencucian biasa terjadi pada tanah- tanah yang terbentuk pada daerah tropika basah. Kehilangan ini dapat ditekan dengan pengelolaan tanah, pupuk dan tanaman. Pengelolaan tanaman yang dapat digunakan untuk mengurangi kehilangan hara melalui pencucian dapat dilakukan dengan inkorporasi tanaman yang mempunyai perakaran dalam untuk menyerap hara yang ditranslokasikan ke sub soil. Pengelolaan tanah yaitu dengan meningkatkan kapasitas memegang air terutama pada zona perakaran. Dalam hal ini, penggunaan bahan organik tanah yang tinggi merupakan salah satu strategi yang cukup baik. Pengelolaan pupuk juga penting untuk mungurangi kehilangan diantaranya dengan penggunaan pupuk yang bertahap dan penggunaan pupuk yang lambat tersedia. Penguapan. Temperatur yang tinggi dan kondisi yang basah sepanjang tahun semakin mendorong terjadinya kehilangan hara melalui penguapan. Penggunaan mulsa dan sistem no-tillage, penutup tanah merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mengatur kelembaban dan regim temperatur tanah. Formulasi pupuk yang tidak mudah larut juga mengurangi kehilangan melalui penguapan seperti pupuk yang slow release dan pupuk coating nitrogenous. Nutrient cycling. Pengembalian hara oleh tanaman maupun binatang ke dalam tanah juga merupakan salah satu cara untuk mempertahankan produksi tanaman. fauna tanah Lal, 1995, seperti cacing dan rayap juga memainkan peran penting dalam pengembalian hara tanah seperti C, N, P, S, B, Cu, Zn dan Mo. Nutrient cycling meliputi mulsa sisa tanaman dan agoforestri.