Barrier strip; dibuat dengan baris tunggal atau ganda secara rapat yang ditanami
dengan rumput atau tanaman serealia.
Border strip; biasanya ditanami dengan pagar tanaman tahunan.
Namun perlu dicermati kembali bahwa penanaman strip hanya bisa efektif pada lahan-lahan dengan slope yang landai, sedangkan untuk slope yang curam perlu
diperkuat dengan bangunan teknis lainnya.
4. Penanaman kontur
Pendekatan yang paling sederhana dalam mengendalikan erosi adalah penanaman menurut kontur. Efektifitas penanaman kontur akan menurun dengan
meningkatnya kecuraman dan panjang lereng serta dengan tinggnya intensitas hujan. Namun, penanaman menurut kontur itu sendiri tidak cukup untuk mengendalikan
erosi pada daerah-daerah yang curam, panjang lereng, tanah yang erodible dan hujan yang sangat erosive.
5. Tanaman penutup tanah.
Tanaman penutup selain untuk menambah hara tanah, juga untuk memperbaiki struktur tanah dengan meningkatnya pori makro tanah. Pada prinsipnya
kegunaan tanaman penutup tanah lebih kepada mengendalikan erosi.
6. Pagar dan strip vegetasi
Kecepatan aliran permukaan dapat dikurangi secara drastis dengan tanaman pagar, rumput atau semak pada kontur. Tanaman pagar ini dapat meningkatkan
lamanya air yang terinfiltrasi ke dalam tanah dan sedimentasi serta deposisi bahan yang tererosi. Tanaman pagar ini mungkin tidak dapat menurunkan aliran permukaan
secara drastis namun dapat menurunkan kehilangan tanah.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Indraloka II, Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, mulai bulan Oktober 2003 sampai
dengan bulan Agustus 2004. Lahan penelitian didominasi oleh tanah Ultisol berbahan induk tufa masam bertekstur halus. Analisis sifat fisika dan kimia tanah
dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agoklimat, Bogor.
Metode Penelitian Perlakuan
Penelitian merupakan paket kombinasi teknik konservasi tanah, pengelolaan bahan organik dan pemupukan fosfor. Perlakuan disusun berdasarkan rancangan
acak kelompok, dengan susunan perlakuan sebagai berikut: P0 : Kontrol
P1 : Tanpa konservasi tanah + pupuk SP-36 musim P2 : Strip Stylosantes goyanensis + pupuk SP-36musim
P3 : Hedgerow Flemingia congesta + pupuk SP-36musim P4 : Tanpa konservasi tanah + pupuk SP-36musim + pupuk kandang
P5 : Tanpa konservasi tanah + fosfat-alam sekali pemberian P6 : Strip Stylosantes goyanensis + fosfat-alam sekali pemberian
P7 : Hedgerow Flemingia congesta + fosfat-alam sekali pemberian P8 : Tanpa konservasi tanah + fosfat-alam sekali pemberian + pupuk kandang
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Ukuran petak percobaan 14 x 5 meter. Pupuk fosfor yang digunakan adalah SP-36 sebanyak 200 kgha yang
diberikan setiap musim, dan fosfat-alam sebanyak 1 tonha diberikan sekali pada awal penanaman. Seluruh petak percobaan diberi pupuk dasar, yaitu nitrogen N, dan
kalium K dengan dosis masing-masing 200 kg Ureaha dan 100 kg KClha. Tanaman Stylosantes goyanensis ditanam sebagai strip, sedangkan Flemingia
congesta ditanam sebagai hedgerow yang berfungsi untuk mencegah erosi Gambar