17 SDI pelagis kecil dan pelagis besar, dimana untuk WPP ini termasuk juga wilayah
perairan pantai selatan Propinsi Jawa Barat.
2.3.1 Potensi sumber daya perikanan Jawa Barat
Temperatur udara antara 27 C – 32
C dengan kisaran salinitas perairan antara 29 – 34. Wilayah Pantai selatan dari Propinsi Jawa Barat terdiri atas :
Pelabuhan Ratu, Cianjur, Ciamis, dan Pangandaran. Potensi Perikanan Tangkap
1
Penangkapan di Laut : •
Luas = 16.450 km² •
Panjang Garis Pantai = ± 805 km
2
Penangkapan di Perairan Umum •
Sungai = 11.332 km •
Rawa = 5.630 ha •
Waduk = 20.026 ha •
Danau = 4.757 ha Potensi sumber daya ikan laut Jawa Barat diperkirakan sebesar 484.382,48
tontahun yang terdiri atas potensi ikan pelagis sebesar 315.000 tontahun dan 169.382,48 tontahun adalah potensi sumber daya ikan demersal seperti cumi dan
kelompok ikan hias. Penyebaran potensi ikan tersebut didasarkan pada wilayah penangkapan. Dari potensi tersebut yang dapat dimanfaatkan sebesar 242.191, 24
tontahun Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat 2005. Di Jawa Barat, sub-sektor perikanan tangkap memegang peranan yang
nyata, karena kontribusinya yang besar yaitu sebesar 86,44 dari total produksi perikanan yang dihasilkan, dengan berbagai jenis hasil tangkapan berupa ikan
konsumsi bernilai ekonomis penting, diantaranya ikan pelagis besar seperti cakalang Katsuwonus pelamis, tuna Thunnus sp, tongkol, cucut dan berbagai
jenis pelagis kecil seperti kembung Rastreliger kanagurta layang Decapterus, tembang Sardinella spp, selar Selaroides spp dan teri. Beberapa jenis ikan
demersal yang diusahakan oleh masyarakat nelayan antara lain kerapu Ephinepelus spp, ekor kuning Caesio spp, beronang Siganus spp, kakatua
18 Scorus spp, kakap Lates spp serta jenis lainnya yang belum dikomersilkan dan
masih terbatas. Hasil identifikasi jenis-jenis ik an yang ditangkap oleh nelayan disekitar
perairan pantai terdapat 98 jenis ikan, 74 diantaranya bernilai ekonomis penting, 20 jenis telah dikomersilkan termasuk di dalamnya cumi-cumi Loligo sp, teri
Stelophorus spp, nener, bandeng serta 12 jenis ikan hias ekosistem terumbu karang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, 2003.
Produksi perikanan dalam periode 1998 – 2001 meningkat rata-rata 14,06 per tahun yakni 71.982,1 ton pada tahun 1998 menjadi 83.758,69 ton pada tahun
2001. Produksi perikanan tersebut masih didominasi oleh produksi perikanan tangkap dan pesatnya motorisasi perahu kapal ikan yang dalam periode yang
sama meningkat rata-rata 1,1 Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Barat 2003. Adanya peningkatan produksi perikanan, menyebabkan penerimaan
devisa yang berasal dari ekspor hasil perikanan juga meningkat.
2.3.2 Perkembangan armada, produksi dan nilai produksi