58
4.2 Analisis  Teknologi Penangkapan Tepat  Guna
4.2.1   Identifikasi sumber daya ikan unggulan
Pemasaran merupakan bagian yang cukup penting dalam memacu produksi dan menunjang suksesnya usaha perikanan melalui pemenuhan kebutuhan ikan, baik
untuk pasaran domestik maupun ekspor dengan harga layak di tingkat nelayan. Disamping itu, mengupayakan perluasan jangkauan pasar, promosi, penyediaan
informasi pasar dan peningkatan pengetahuan nelayan dalam memproduksi selalu berorientasi pada permintaan pasar.  Melalu i pendekatan aspek pemasaran juga dapat
diketahui jenis -jenis komoditi yang mempunyai potensi untuk pasar lokal, pasar antar daerah maupun pasar internasional atau pasar dunia, sehingga  akhirnya dapat
disimpulkan  komoditi-komoditi yang menjadi unggulan.  Oleh karena itu, pendekatan aspek pemasaran digunakan dalam penentuan  komodit i ikan unggulan yang eksisting
di perairan Selatanselatan
Jawa Barat . Metode  seleksi komoditi ikan unggulan  yang eksisting  di perairan
Selatanselatan Jawa Barat  dilakukan  melalui dua tahap, yaitu pertama,
menginventarisasi semua komoditi yang dianggap unggulan oleh para responden yang merupakan representatif dari  semua  stakeholder perikanan tangkap di lokasi studi.
Selanjutnya, komoditas pilihan para responden tersebut disaring  lagi dengan menggunakan metode skoring.    Pada  seleksi tahap kedua inilah, pendekatan aspek
pemasaran digunakan sebagai kriterianya,  seperti  nilai produksi, harga, wilayah pemasaran, dan nilai tambahnya.   Diharapkan dengan dua tahap saringan ini, akan
dihasilkan komoditi yang benar-benar potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis metode skoring dengan menggunakan fungsi nilai,
maka dapat ditentukan 5 jenis komoditi ikan unggulan di perairan Selatanselatan
Jawa Barat, yaitu:  lobster, udang, tuna, cakalang, dan layur. Penilaian komoditi unggulan
dengan metode skoring disajikan pada Tabel 20. Semua komoditi yang diperoleh dari analisis ini sesuai dengan komoditi ikan
unggulan yang ada di Indonesia , kecuali untuk jenis komoditi ikan layur.  Bah kan, 2 jenis komoditi ikan unggulan yang ada di perairan ini, yaitu tuna dan udang, telah
dijadikan sebagai komoditi ikan unggulan nasional, seperti yang telah dinyatakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada  tahun 2005 hingga kini melalui program
revitalisasi perikanan.
For m a t t e d: Foot er distance from edge:  1,98 cm
59
Tabel 20   Seleksi komoditas unggulan di perairan Selatanselatan
Jawa Barat dengan  metode skoring
Nama Komoditi
Ikan Nilai
Produksi Rp
Fungsi Nilai
Harga Rpkg
Fungsi Nilai
W ilayah Pemasar
- an
Fungsi Nilai
Nilai Tambah
Fungsi Nilai
Nilai Gabung-
an Rataan
Fungsi Nilai
RANG- KING
Kakap 4.547.801.840
0,004 12.617
0,074 2
0,500 2
0,500 1,078
0,269 8
Cucut 5.741.361.791
0,054 4.894
0,002 2
0,500 2
0,500 1,056
0,264 9
Pari 4.457.606.116
0,000 6.049
0,012 2
0,500 2
0,500 1,012
0,253 10
Bawal Putih
11.644.033.730 0,305
32.773 0,263
1 0,000
1 0,000
0,568 0,142
11 Kembung
12.553.306.973 0,343
16.654 0,112
1 0,000
1 0,000
0,455 0,114
12 Tenggiri
10.709.175.523 0,265
21.604 0,158
2 0,500
2 0,500
1,423 0,356
7 Layur
28.049.676.413 1,000
6.137 0,013
2 0,500
2 0,500
2,013 0,503
5 Tuna
11.259.054.534 0,288
10.044 0,050
3 1,000
3 1,000
2,338 0,585
3 Cakalang
8.263.274.562 0,161
4.722 0,000
3 1,000
3 1,000
2,161 0,540
4 Tongkol
12.327.024.017 0,334
7.663 0,028
3 1,000
2 0,500
1,861 0,465
6 Udang
5.565.521.015 0,047
99.693 0,890
3 1,000
2 0,500
2,437 0,609
2 Lobster
4.457.173.183 0,000
111.429 1,000
3 1,000
2 0,500
2,500 0,625
1
Keterangan : Untuk Wilayah Pemasaran    :      1 = Lokal;          2 = Nasional;     3 = Internasional
Untuk Nilai Tambah             :    1 = Rendah;     2 = Tinggi;       3 = Sangat Tinggi
4.2.2   Status dan tingkat pemanfaatan  sumber daya ikan unggulan