adalah kondisi yang menempatkan siswa dalam proses belajar secara penuh dan guru sebagai penyampai materi pembelajaran melalui bentuk dan keterlibatan
dikelas yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa
2.1.4 Aktivitas Siswa
Menurut Djamarah 2008: 38 aktivitas siswa tidak cukup dengan mendengarkan dan mencatat seperti yang ada di sekolah tradisional. Pengertian
belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil interaksinya
dengan lingkungan sekitar. Aktivitas siswa dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa, raga, psikofisik menuju pengembangan pribadi individu seutuhnya
yang menyangkut unsur kognitif, afektif, psikomotor. Hal ini juga dijelaskan oleh Djamarah 2008:45 bahwa aktivitas belajar terdiri dari mendengarkan,
memandang, meraba, membau, menulis, membaca, membuat ikhtisar atau menggaris bawah, mengamati tabel, menyusun kertas kerja, mengingat, berpikir,
latihan atau praktik. Aktivitas diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga murid menjadi aktif. Hamalik 2001:171 mengemukakan pengajaran
yang efektif menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Pengajaran bagi siswa memberikan kebebasan dan kesempatan untuk
beraktivitas sesuai dengan kemauan siswa dan memicu terciptanya pengalaman belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar.
Dierich dalam Hamalik, 2001:172-173 mengklasifikasikan aktivitas siswa menjadi delapan yaitu: 1 aktivitas visual yang meliputi kegiatan membaca,
melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain; 2 aktivitas lisan meliputi kegiatan
mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi; 3 aktivitas mendengarkan meliputi kegiatan men- dengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio; 4 aktivitas menulis misalnya menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat
rangkuman, dan mengerjakan tes; 5 aktivitas menggambar misalnya menggam- bar, membuat grafik, membuat diagram, dan membuat peta; 6 aktivitas metrik
seperti melakukan percobaan, memilih alat, melaksanakan pameran, dan membuat model; 7 aktivitas mental meliputi kegiatan merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis, dan membuat keputusan; 8 aktivitas emosional misalnya membedakan minat pada suatu hal, berani, dan tenang.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menekankan pada partisipasi aktif siswa merupakan salah satu cara untuk mewujudkan belajar aktif.
Guru sebagai fasilitator berkewajiban untuk menyediakan fasilitas belajar dan menciptakan suasana belajar kondusif agar siswa termotivasi untuk belajar dan
membangun pengetahuannya. Kegiatan belajar siswa berpedoman pada tujuan belajar yang mencakup perkembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa merupakan segala aktivitas belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Indikator aktivitas siswa yang ingin dicapai meliputi: 1 aktivitas emosional; 2 aktivitas mental; 3 aktivitas visual; 4 aktivitas mendengarkan; 5
aktivitas lisan; 6 aktivitas menulis; dan 7 aktivitas mental.
2.1.5 Keterampilan Guru