seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif
sebagai hasil belajar. Kategori tersebut dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai dengan tingkat yang kompleks. Kategori tersebut yaitu:1 menerima; 2
menanggapi; 3 menilai; 4 mengelola; 5 menghayati atau kerakterisasi dengan suatu nilai.
Ranah psikomotorik hasil belajar tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan dalam bertindak secara individu. Ada enam tingkatan
keterampilan dalam hasil belajar psikomotorik yaitu: 1 gerakan refleks; 2 keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; 3 kemampuan konseptual; 4 kemam-
puan di bidang fisik, 5 keterampilan dalam berbagai gerakan, mulai dari keterampilan sederhana sampai dengan keterampilan kompleks; 6 kemampuan
yang berkenaan dengan komunikasi
2.1.7 Keterampilan Menulis
2.1.7.1 Pengertian Keterampilan Menulis
Menurut Deporter 2000: 179 menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan emosional dan belahan otak kiri
logika. Aktivitas otak kanan untuk keterampilan menulis meliputi perencanaan, tata bahasa, penyuntingan, penulisan kembali, penelitian dan tanda baca,
sedangkan aktivitas otak kiri yaitu semangat, spontanitas, emosi, warna, imajinasi, unsur baru, dan kegembiraan. Aktivitas dalam penulisan otak kiri dan otak kanan
harus bekerjasama.
Hal ini juga dijelaskan oleh Nurgiyantoro 2001: 271 menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang aktif, produktif, kompleks, dan
terpadu yang berupa pengungkapan dan yang diwujudkan secara tertulis. Menulis juga merupakan keterampilan yang menuntut penulis untuk menguasai berbagai
unsur di luar kebahasaan yang akan menjadi isi dalam suatu tulisan. Hal yang sama menurut Harris dalam Yunus 2008: 1.3 menulis merupakan kegiatan
menyampaikan pesan komunikasi dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur
yaitu: 1 penulis sebagai penyampai pesan; 2 isi tulisan atau pesan; 3 saluran atau medianya berupa tulisan; dan 4 pembaca sebagai penerima pesan.
Proses menulis tidak hanya terletak pada tulisan yang dihasilkan tetapi memperhatikan tulisan yang dihasilkan dapat berkaitan dengan keterampilan
menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai untuk membuat tulisan yang baik. Menurut Abbas
2006:125 keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan
pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Tarigan 2008: 3
keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan
tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan
menuangkan ide, gagasan, melalui bahasa tulis sehingga informasi dan pesan dapat tersampaikan kepada pembaca dengan baik.
4.1.7.2 Tujuan Menulis