Teori Perkembangan Kognitif Teori Digital Natives

2.1.10.2 Konsep Desain CD Pembelajaran

2.1.10.2.1 Teori Perkembangan Kognitif

Teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget yang memberikan konsep utama dalam psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Perkembangan meliputi kemampuan anak dalam berpikir, mengambarkan keadaan, melakukan operasi logis dan merumuskan konsep yang berdasar pada kenyataan. Piaget membagi skema perkembangan tahap berpikir anak melalui empat periode utama yang berhubungan yaitu: 1 periode sensorimotor usia 0 –2 tahun; 2 periode praope- rasional usia 2 –7 tahun; 3 periode operasional konkrit usia 7–11 tahun; 4 periode operasional formal usia 11 tahun sampai dewasa. Tahapan operasional konkret merupakan tahap perkembangan anak sekolah dasar dengan usia antara enam sampai dua belas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Dalam tahap ini anak mengalami beberapa proses diantaranya: 1 urutan yaitu kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk atau ciri; 2 klasifikasi yaitu kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi beberapa benda menurut tampilan, ukuran, atau karakteristik; 3 decentering yaitu anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya; 4 reversibility yaitu anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah dan dapat kembali dalam keadaan awal; 5 konservasi yaitu memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah bendaadalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dariobjek; 6 penghilangan sifat egosentrisme yaitu kemampuan untuk melihat sesuatudari sudut pandang orang lain. Teori ini akan diterapkan dengan mempertimbangkan isi program agar sesuai dengan kondisi perkembangan anak usia sekolah dasar kelas IV yaitu antara umur 8-11 tahun.

2.1.10.2.2 Teori Digital Natives

Menurut Prensky 2001: 1 teori digital natives adalah generasi yang dilahirkan pada dekade 1980 dan hidup dalam lingkungan yang sepenuhnya mengunakan teknologi digital dan mempunya cara belajar yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Ciri yang ditunjukan dalam teori digital natives adalah mempunyai budaya konektifitas dengan mencipta dan berbagi informasi melalui jaringan internet, pembelajar aktif belajar secara langsung, mendapatkan informasi secara cepat, dan lebih menyukai grafis dibandingkan teks. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang merupakan ciri khusus dalam generasi digital natives. Studi yang dilakukan oleh Wiradhany 2013: 161 menyebutkan jumlah digital native di Indonesia sebesar 29,2 sekitar 21,2 juta orang dengan komposisi usia 8 – 11 tahun kelas IV sebanyak 10,didapatkan hasil bahwa para siswa yang merupakan digital natives mulai mengenal internet dan teknologi informasi sejak mereka berada di sekolah dasar produk CD interaktif tema indahnya kebersamaan sesuai untuk anak kelas IV SD karena generasi mereka saat ini telah memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang komputer.

2.1.10.2.3 Tipe Gaya Belajar