layanan menjadi tanggung jawab organisasi-organisasi social sepenuhnya. Dengan demikian pelaksanaan welfare state dapat dilakukan tanpa harus memperbanyak
lembaga-lembaga negara yang pada akhirnya kebijakan dan kegiatan yang dilakukan tidak menunjukkan arah terwujudnya welfare state.
2.2 Jaminan Sosial
“Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952”.dalam Wikipedia.com
Utamanya adalah sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial,
termasuk kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain. Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas adalah bantuan sosial
untuk pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 dan
merupakan perubahan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin JPKMM atau lebih dikenal dengan program Askeskin yang
diselenggarakan pada tahun 2005-2007.Perubahan mendasar penyelenggaraan dari Program Askeskin ke Program Jamkesmas didasari atas pertimbangan untuk
pengendalian biaya pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, transparansi dan akutabilitas penyelenggaraan program.
Perubahan meliputi: 1.
Pemisahan peran pembayar dengan verifikator melalui penyaluran dana langsung ke Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK dari Kas Negara
2. Penggunaan tarif paket Jaminan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit
3. Penempatan pelaksana verifikasi di setiap Rumah Sakit
4. Pembentukan Tim Pengelola dan Tim Koordinasi di tingkat Pusat, Propinsi,
dan KabupatenKota, serta 5.
Penugasan PT Askes Persero untuk melaksanakan pengelolaan kepesertaan Program Jamkesmas sebagai kelanjutan dari Program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat Miskin atau dikenal Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin Askeskin diselenggarakan sejak Agenda 100 Hari Pemerintahan Kabinet Indonesia
Bersatu untuk mengatasi hambatan dan kendala akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
miskin.Kebijakan JamkesmasAskeskin dilaksanakan untuk memenuhi hak dasar setiap individusemua warga negara termasuk masyarakat miskin untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Kebijakan ini merujuk pada Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa PBB Tahun 1948 dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28 H.Lebih lanjut, Program Jamkesmas diselenggarakan untuk:
1. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di
seluruh jaringan fasilitas kesehatan yang melaksanakan program Jamkesmas.
2. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar dan terkendali
mutu dan biayanya. 3.
Terselenggaranya pengelolaan keuangan Negara yang transparan dan akuntabel. Kebijakan JamkesmasAskeskin diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan
untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama masa transisi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional UU SJSN. Selanjutnya,
penyelenggaraan akan diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS sesuai Undang-Undang SJSN.Salah satu poin penting dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional UU SJSN adalah tentang pelayanan kesehatan.
2.3 Teori Pelayanan Publik