dengan adanya pendidikan atau pelatihan yang menggunakan pembelajaran unggul, agar anak usia TK dapat mengembangkan bakatnya yang dapat
diterapkan pada mata pelajaran seni tari.
2.5 Kondisi Lingkungan Sosial Budaya Anak
Perkembangan kepribadian anak sangat diperngaruhi oleh lingkungan sosial budaya dari anak tersebut. Lingkungan sosial anak terbagi menjadi
empat, yaitu: 1 lingkungan keluarga, 2 lingkungan teman sekolah, 3 lingkungan masyarakat, dan 4 lingkungan budaya. Hal pertama yang paling
mempengaruhi perkembangan anak adalah keluarga. Hubungan dengan orang tua atau pengasuh adalah dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak.
Hurlock 1999: 132 mengatakan orang tua, saudara kandung, dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, dan bagaimana
perasaan dan perlakuan mereka terhadap anak-anak merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu inti pola kepribadian. Lingkungan
keluarga yang merupakan kelompok awal di mana individu tumbuh sangat mempengaruhi pola perkembangan anak.
Hubungan lain yang mempengaruhi perkembangan kepribadian anak adalah hubungan dengan teman sebaya atau masyarakat. Hurlock 1999: 132
mengatakan sikap dan cara teman-teman memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep diri. Monks dan Knoers 1992: 183 mengatakan pada
usia pra sekolah anak berusaha untuk menjadi anggota dari teman sebayanya. Hubungan sosial dengan teman sebaya memiliki arti yang sangat penting bagi
perkembangan sosial anak. Hubungan dengan teman sebaya dapat menyediakan suatu sumber informasi dan perbandingan mengenai dunia luar
keluarga. Selain itu anak dapat menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dari teman sebaya, serta anak dapat menggunakan orang lain sebagai
tolak ukur untuk membandingkan dirinya. Seiring dengan perkembangan sosial, anak juga mengalami
perkembangan moral. Santrock dalam Desmita 2005: 149 mengatakan bahwa perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan
aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Lingkungan sosial budaya yang lain
seperti limgkungan keluarga dan norma-norma setempat juga sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat di mana seorang anak tumbuh dan berkembang juga akan mempengaruhi pola pikir serta tingkah laku seorang anak.
Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa anak usia TK merupakan usia emas untuk membentuk perilaku dan
kepribadian anak melalui pembiasaan, karena dalam masa itu anak mulai mengenal dan belajar tentang diri dan lingkungannya. Pekembangan perilaku
sosial anak juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat dimana anak tersebut
tinggal.
2.6 Kajian Pustaka